Chapter 4 : Night of Suspense

8 1 0
                                    

  19:10 – 19:30
Berlatar waktu yang sama dengan chapter 3 ...
Kapal induk FES baru saja sampai di tepi kota Cileya. Di ruang kendali, Anastasia sedang berkomunikasi dengan kapal induk ASN melalui earphone. Disana juga ada Ariel, Fuuka dan beberapa anggota FES lainnya.

“kondisi kota Cileya semakin buruk. Tingkat aktivitas demon meningkat pesat.”suara Prof. Vivian.

“Begitu ya... Baiklah, kami akan segera mengirimkan bantuan segera.”kata Anastasia.

“Kapten! Ada anggota NEU yang berlari menuju ke kota Cileya!”kata navigator (W).

Tiba-tiba, kapal induk FES menerima sinyal komunikasi yang lain.

“Kapten! Profesor! Kalian bisa mendengar ku?”suara Elfira.

“Anggota NEU, bagaimana situasi di kota Greystone?”tanya Anastasia.

“Kondisinya cukup memprihatinkan. Kapal induk kami diserang, Grand master bersama anggota NEU lainnya telah ditangkap!”suara Elfira.

Mendengar hal itu, Ariel menjadi waspada sementara Fuuka menjadi khawatir.

“Di tangkap, ini sangat buruk!”kata Ariel.

“Bagaimana kondisi Legend Petir?”tanya Prof. Vivian.

“Nau-... Legend petir telah pergi duluan ke pusat kota Cileya. Kami akan segera menyusulnya.”kata Elfira.

“Sepertinya ini buruk. *Berbalik* Semua! Segera persiapkan persenjataan! Kita akan melakukan operasi ke kota Cileya. Untuk saat ini, kita tidak akan menggunakan FES Airforce karena itu akan beresiko melukai para warga yang belum dievakuasi.

Ingat, prioritas utama kita adalah menyelamatkan para warga yang dalam bahaya. BERGERAK SEKARANG!“kata Anastasia.

“SIAP!”kata semua orang.

Semua orang berlari meninggalkan ruangan. Mulut kapal induk FES terbuka dan merekapun berlari menuju ke arah kota Cileya.

“Ini adalah operasi terbesar yang pernah aku lakukan selama periode ku. Aku belum pernah merasa se tegang ini.”kata Anastasia.

Beberapa saat kemudian, Ariel dan Fuuka sampai di kota Cileya bagian barat. Mereka berdua berjalan di jalanan yang dipenuhi dengan bangkai mobil dan beberapa jenazah yang berserakan dimana-mana.

“Mereka benar-benar kejam! Apa para demon itu tidak berpikir kalau manusia juga makhluk hidup?”tanya Ariel dengan kesal.

“Sepertinya begitu. Aku tidak menyangka kondisi kota Cileya sudah rusak parah seperti ini.”kata Fuuka.

Ariel melihat kearah jenazah-jenazah yang berserakan dimana-mana. Kemudian menjadi murung. Fuuka yang melihat kearah Ariel menjadi khawatir.

“Ariel-kun, ada apa?”tanya Fuuka dengan khawatir.

“Junichi... Sejak tragedi Tregear, aku belum pernah bertemu dengannya sebelumnya.”kata Ariel.

“Aku juga, aku belum pernah bertemu dengannya sampai sekarang. Aku khawatir terjadi sesuatu...”kata Fuuka.

Tiba-tiba, terjadi ledakan besar-besaran di kota Cileya. Ledakan itu menghancurkan beberapa gedung disana. Ketika Ariel dan Fuuka melihat kesekitar, ledakan itu nampak didahului dengan sebuah burung api yang terbang dari satu kota ke kota lain dengan cepat.

Dari atas, burung api itu melesat kearah Ariel dan Fuuka. Ariel dan Fuuka menghindar ke samping kiri dan kanan sehingga terhindar dari burung api itu. Seketika terjadi ledakan besar di tempat burung api itu mendarat.

<Drive Up... Cyclone...>
-

> -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Legend, Warrior From Neura (Volume 6)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang