20:00
Elfira sedang memapah Naufal menuju ke bandara.
“Naufal-san... Kami tau kamu yang terkuat diantara kami, tapi jangan coba-coba untuk melawannya seorang diri. Jika kamu sampai tewas... Maka harapan kami untuk menang semakin kecil.
*Menangis* Maka dari itu... jangan keras kepala...”kata Elfira dengan nada sedih.
“(Elfira...)”kata Naufal dalam hati.
Elfira langsung mengelap air matanya.
“Setelah sampai di bandara, kita akan fokus pada lukamu dulu. Serangan para demon mengakibatkan banyak korban jiwa. Para warga yang masih selamat kami ungsikan ke dalam bungker. Itu satu-satunya tempat aman bagi mereka.”kata Elfira.
“Begitu...”kata Naufal.
“Upgrade-san sudah memasang barier penghalang energi, sehingga Conqueror ataupun demon lainnya tidak akan mendeteksi adanya jejak kehidupan disana.”kata Elfira.
Sementara itu, di sisi lain...
Didalam hanggar, Naoko, Yuri, dan Emirio bertemu Viki, dan lainnya (termasuk anggota Divisi 4). Meiko saat ini dibaringkan di kasur rumah sakit (yang ada rodanya) yang dibuat oleh Upgrade. Upgrade dalam wujud manusia.Beberapa orang nampak terluka, diantaranya Divina, Makoto, dan Anisa. Mereka diperban dibeberapa bagian tubuh. Yang paling parah adalah Makoto yang sampai mengalami lumpuh pada kaki kanannya.
Naoko menangis keras, dia memohon kepada Viki,”TOLONG, SELAMATKAN SAUDARIKU!”
“Eh... Itu...”jawab Viki yang panik.
“*Menoleh kearah Upgrade* Galvanic, kamu bisa menyembuhkannya kan?”tanya Amalia.
“Kalau luka luar, aku bisa menyembuhkannya. Tapi kalau sampai ke tulang, apalagi organ, aku kesulitan.”kata Upgrade.
“Tapi, itu masih memungkinkan untuk dilakukan, kan?”tanya Zara yang khawatir.
“Iya, kurasa...”kata Upgrade.
“Makoto lumpuh, Meiko kritis, tuan kita malah sibuk dengan urusan lain. Sementara Tatsuya... Aku tebak dia tidak akan kembali dengan selamat.”kata Lisa.
“LISA, JAGA UCAPANMU!”kata Bando.
“Huff... Baiklah, aku akan membedahnya. Upgrade, bantu aku.”kata Viki.
Semua orang kaget, Naoko berhenti menangis.
“Oh... Uh... Baik!”kata Upgrade yang ragu-ragu.
“Viki, kamu bisa melakukannya?”tanya Amalia yang cemas.
“Sebelum menjadi ilmuwan, aku pernah sekolah kedokteran selama satu tahun. Tidak ada pilihan lain, gadis malang itu harus segera dioperasi.
Ada kantor kecil yang tidak jauh dari hanggar. Upgrade, ayo kita bawa kesana.”kata Viki.
“Baik!”kata Upgrade.
Upgrade mendorong kasur Meiko sambil berlari meninggalkan hanggar.
“Aku ikut!”kata Naoko.
Upgrade berhenti.
“Tidak, kamu tetaplah disini. Biar kami yang urus-.”kata Upgrade.
“Kurasa kamu bisa ikut. Saudarimu sepertinya kehilangan banyak darah. Dia butuh donor darah segera, dan kamu harus terus berada didekatnya untuk berjaga-jaga.”kata Viki.
“Baik!”kata Naoko.
“Tapi, Viki- Ah... Sudahlah...”kata Upgrade.
Upgrade lanjut mendorong kasur Meiko sambil berlari meninggalkan hanggar. Viki dan Naoko mengikutinya dari belakang. Fikri dan Sasta hanya bisa melihat dari kejauhan.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Legend, Warrior From Neura (Volume 6)
FantasyVolume 6 : Lanjutan dari Volume 5, Setelah perlawanan terhadap Legend Hazard berakhir, Emirio menghilang tanpa jejak. Mengetahui musuh sebenarnya berada di ibukota Cileya, Naufal dan lainnya kembali ke Eavaja. Kini mereka harus bersiap dengan perte...