Malam yang sunyi tidak menghentikan marfin, rezvan dan juga chandra untuk menuju ke rumah sakit. Ketiganya segera bersiap dengan tergesa-gesa, setelah mendapat kabar dari Jian mereka lantas bergegas dengan cepat menuju rumah sakit yang telah diberitau Jian lokasinya.
Ketiganya begitu khawatir setelah mendengar kabar itu, mereka pikir setelah jayden dan Jian menjeput kedua nya mereka akan baik baik saja, tak pernah terlintas oleh mereka akan ada yang masuk rumah sakit karena turun nya hujan.
Mobil melaju dengan cepat, rezvan menoleh dan menepuk pelan lengan marfin yang tengah pokus dengan kecepatan mobilnya.
"Pelan aja bang, jangan gegabah nanti malah kita yang celaka, ryel pasti akan kecewa jika seandainya kita celaka karena khawatir sama dia." ucap Rezvan pelan dengan pandangan ke depan.
Mendengar itu lantas marfin memelankan laju mobil nya, sungguh dia amat sangat khawatir karena ya anak itu baru aja sembuh dari sakit demamnya dan sekarang malah dilarikan di rumah sakit, rezvan benar meski ia khawatir jangan sampai mereka celaka karena kecerobohan nya.
Hening selama perjalanan menuju rumah sakit dengan pikiran mereka yang sama kalutnya, rezvan menoleh kan kepalanya kebelakang memandang chandra yang tenggah pokus melihat jalanan dengan mata sendu yang berkaca-kaca.
"Gabryel pasti baik-baik aja." ujar pelan rezvan sembari menjulurkan tangannya dan mengengam tangan chandra yang dingin untuk memberi kehangatan, chandra lantas menoleh dan mengangguk pelan.
Marfin yang melihat nya menghela nafas pelan ia tau semuanya sedang sangat-sangat khawatir dengan keadaan gabryel.
🐻🐻🐻🐻
Di rumah sakit, jayden, jevyan dan juga Jian mereka tengah berada di ruang rawat inap gabryel yang sudah di pindahkan ke kamar setelah ia di periksa oleh dokter.
Untungnya kata dokter yang menangani gabryel tidak ada yang serius, selain memang gabryel yang memiliki imun lemah yang gampang terserang sakit seperti ini, dan beruntung nya lagi jevyan dan gabryel sempat singgah di restoran membuat maag gabryel tidak kambuh saat ini.
Jayden yang duduk di kursi dekat brankar tengah memandang gabryel yang masih memejamkan matanya dengan sorot sendu sembari mengengam tangan gabryel erat sesekali mengelus tangan itu dengan pelan, sedangkan jevyan dan juga Jian duduk di sopa yang juga menghadap pada brankar gabryel dengan pikiran masing-masingnya.
"Jay gapapa, kan dokter udah bilang gabryel baik-baik aja." celetuk Jevyan dengan sorot mata sendu memandang punggung Jayden yang membelakangi nya. Jayden tetap diam ia tau itu tapi ntah kenapa dia masih saja khawatir dengan anak itu.
"Tadi udah dibilangin pake mobil aja masih ngeyel mau naik motor gini kan jadinya." omel Jayden lirih sembari menatap gabryel yang masih memejamkan matanya dan tentu di dengar oleh keduanya.
"Maaf jay tadi ga gue larang anaknya, dia ngotot mau pake motor mana muka nya melas lagi gue jadi ga tega liatnya." balas Jevyan mengakui kesalahannya padahal bukan sepenuhnya kesalahan dirinya.
"Ga usah minta maaf, emang anak ini yang bandel." balas Jayden sembari menyentil pelan kening gabryel pelan dan langsung saja ia elus-elus kembali bekas ia sentil tadi.
Ia hanya melampiaskan rasa kesal nya terhadap gabryel yang tidak mau mendengar kan apa yang semua orang bilang untuk kebaikan nya sendiri.
Jian dan jevyan yang melihat itu hanya bisa menghela nafas pelan atas kelakuan jayden yang memang aneh jika menyangkut gabryel.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 llin' in kos
Short StorySuka senang kehidupan persahabatan dan persaudaraan di kos 7 llin'