Suasana subuh menjelang pagi di rumah sakit adalah saat yang penuh dengan ketenangan dan harapan, Jian dan Chandra berjalan pelan menyelusuri koridor rumah sakit yang biasanya ramai, sekarang tampak lebih tenang. Lampu-lampu masih menyala, memberikan cahaya lembut yang menenangkan. Merapatkan jaketnya Chandra mempererat pegangan tangan pada jari kelingking Jian yang berada di sampingnya, sedangkan sang empunya lantas menoleh dan terkekeh pelan.
"Masih ngantuk Chan?" tanya Jian sembari tangan nya beralih menggenggam jari-jari tangan Chandra yang masih berjalan dengan terkantuk-kantuk. Padahal sebelum keluar ruangan tadi Chandra telah kelihatan segar ntah kenapa sekarang mulai mengantuk kembali pikirnya.
"Hmmm." jawab Chandra yang semakin mengeratkan pegangan pada tangan Jian yang besar dan hangat.
"Hahhh yaudah biar gue tuntun sampe mobil." ujar Jian, mereka terus berjalan dengan langkah pelan. Bisa terdengar di telinga mereka suara langkah kaki perawat yang lembut terdengar di kejauhan, menunjukkan bahwa mereka sedang melakukan tugas mereka dengan penuh dedikasi.
Di beberapa kamar, meraka mendengar suara alat medis berbunyi, menandakan bahwa pasien sedang dipantau dengan baik dan cermat. Meski suasana mungkin tampak sedikit suram, namun ada rasa harapan yang kuat. Ini ialah saat dimana banyak orang berdoa untuk kesembuhan dan keajaiban. Dan itulah yang menjadi doa keduanya semoga Gabryel cepat pulih dan anggota nya tidak ada lagi yang harus masuk rumah sakit dalam waktu dekat dan seterusnya.
Setelah mereka sampai di parkiran mobil, suasana berubah menjadi lebih terbuka dan luas. Dapat mereka lihat dan dengar suara mobil yang datang dan pergi, Jian segera membuka kan pintu samping kemudi dan mendorong pelan tubuh Chandra yang masih juga belum sadar sepenuhnya, setelahnya ia memasuki mobil dan mulai menjalankan mobil keluar dari parkiran.
Dijalan yang belum sepenuhnya terang hanya ada keheningan dan deru nafas Chandra yang kembali tidur. Jian dengan pelan mengendarai mobilnya sesekali menoleh ke arah samping tak tahan dengan keheningan dan takut ikut mengantuk Jian lantas beralih menghidupkan musik dengan volume pelan, mobil terus berjalan dengan diiringi suara musik di sepanjang jalan menuju kos mereka.
"Bangun Chan." sampainya di kos Jian pelan-pelan membangunkan Chandra dengan menepuk-nepuk pipinya.
Merasa terusik Chandra dengan perlahan membuka matanya lantas berujar, "udah sampe?" tanya nya sembari melihat sekeliling yang ternyata sudah berada di pelataran kosan mereka.
"Hmmm, cepat masuk, kita belum sholat subuh Chan." setelah berujar Jian lekas turun dari dalam mobil berbarengan dengan Chandra yang juga segera turun, bersisian mereka menuju pintu kos yang terkunci.
"Assalamualaikum." ucap Jian setelah pintu terbuka, meskipun tidak ada orang mereka kerap mengucapkan salam.
"Assalamualaikum." susul Chandra di belakang Jian.
"Gue sholat dulu chan." kemudian Jian melangkah menuju kamarnya dengan langkah lebar.
"Ikut gue juga mau sholat." ujar Chandra mengekor seperti anak ayam.
🐻🐻🐻🐻
Pagi hari di ruangan rumah sakit yang di tempati Gabryel dan juga anggota kosnya terasa segar dan tenang. Aroma khas rumah sakit, campuran antara disinfektan dan aroma obat-obatan, mengisi ruangan. Di dalam ruangan kini hanya ada Jevyan yang tengah duduk di sofa sembari memainkan benda pipih nya dan sesekali melirik Gabryel yang masih nyaman tertidur lelap. Rezvan dan juga Marvin dengan terpaksa pulang dikarenakan jadwal kelas yang di ubah mendadak menjadi pagi sedangkan Jayden tengah keluar mencari sarapan untuk mereka.
Cahaya matahari pagi mulai menyelinap melalui jendela, memberikan sedikit kehangatan cukup membangunkan Gabryel dari tidurnya, di balik kelopak matanya yang masih berat, dengan pelan ia berusaha membuka matanya yang menampilkan bola mata berwarna coklat madu yang kini tengah sayu dalam keadaan setengah sadar, menyadari Gabryel telah terbangun gegas Jevyan meninggalkan hp nya di atas sofa sembari berjalan menuju brankar yang sekarang si pemilik tengah mengumpulkan kesadaran nya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 llin' in kos
Short StorySuka senang kehidupan persahabatan dan persaudaraan di kos 7 llin'