Happy reading•
•
•
•
•[Tandai typo]
🦋🦋🦋
Siang itu, enzai pulang ke rumah dengan keadaan jauh dari kata baik. Seragam putih abu-abu di penuhi tanah, rambut acak-acakan, wajah lesu, dan kedua tangannya menenteng sepeda kesayangannya yang bernama Jambrong.Cowok berperawakan tinggi bagaikan Tiang Listrik itu tiada hentinya menyumpah serapahi sepedanya.
"Lo gimana sih Jambrong! Masa nabrak pohon aja jadi belah dua gini!" Omelnya menatap miris sepedanya yang sudah terbagi menjadi dua bagian. Sungguh sial nasibnya hari ini. Sudah tersungkur, sepeda kesayangannya belah dua,dan ditinggal sahabat-sahabatnya.
Enzai meletakkan sepedanya yang sudah tidak berbentuk itu di sembarang tempat. "MAMA ANAK GANTENG MU UDAH PUL-"
"Astaghfirullahhh , itu sepeda kamu apain sampe BELAH JADI DUA GITU!?"
Enzai reflek menutup kedua telinganya dengan kedua telapak tangannya. Suara teriakkan maut dari Papa-nya benar-benar membuat jantungnya berdisko sekaligus menciutkan nyalinya.
"I-itu, Pa"
"ITU APA!" bentak Papa-nya memotong ucapan enzai yang hendak memberikan alasan. Pria itu melotot tajam, wajahnya sampai merah karena marah.
"Masuk sana!"
"Pa, tad---"
"CEPAT MASUK enzai!" sentaknya.
Pria bernama Arkha yang diketahui orangtua dari enzai itu pun sering naik darah dengan kelakuan putra semata wayangnya. Sepeda yang tadi pagi baik-baik saja, kini sudah terbelah menjadi dua.
Enzai menundukkan kepalanya lalu melewati Papa-nya takut-takut.
"Assalamualaikum," ucap enzai.
"Wa'alaikumussalam, astaga enzai kamu habis darimana? Kok dekil gitu?" tanya Ibunda enzai, Amira.
"Habis dari bajak sawah kali!" Bukan enzai yang menjawab melainkan Arkha yang baru saja
mendaratkan bokongnya di salah satu sofa ruang tamu. Mata tajamnya tidak berhenti mengintimidasi enzai.Amira menatap putra semata wayangnya meminta penjelasan. Enzai menggaruk-garuk tengkuknya sembari cengengesan.
"Itu Ma, enzai tadi nabrak pohon terus sepedanya belah dua."
Mata Amira melotot, ia memijit pangkal hidungnya lalu ikut duduk disamping sang suami. Kelakuan enzai benar-benar menguras tenaga, emosi, dan kesabarannya.
"Terus ini apa?" tanya Amira menunjuk amplop cokelat yang terkapar di atas meja kaca.enzai mengikuti telunjuk Ibundanya.
"Amplop cokelat, Ma."Amira dibuat gemas dengan jawaban putranya.
"MAMA JUGA TAHU ITU AMPLOP COKELAT!"
Arkha terjengkit kaget dengan teriakkan istrinya yang tiba-tiba sampai ia hampir terjungkal dari sofa. Tak jauh beda dengan sang Papa, enzai juga terkejut bukan main sampai mengeluarkan salah satu jurus bela diri yang di kuasainya.