Happy reading
•
•
•
•
•[Tandai typo]
🦋🦋🦋
Suara riuh tepuk tangan begitu meriah ketika motor sport berwarna hitam itu datang terlebih dahulu di garis finish. Setelahnya barulah tiga motor lain menyusul.
"Dari awal gue udah yakin kalo lo pasti menang, Raz!" ujar Juna dengan senyuman manis ketika Razka membuka helm.
"Razka emang udah pasti menang. Yang nggak pasti menang itu kalo lo yang balapan," sahut Kenzie enteng membuat Juna kesal bukan main.
Juna mencebikkan bibirnya, malam ini ia tidak ada waktu untuk mengeluarkan kata-kata untuk berdebat dengan Kenzie.
"Selamat bro, kemampuan lo emang mantap." Enzai melakukan tos dengan Razka.
"Tumben banget lo muji gue? Pasti ada maunya!" tuduh Razka. Mata cowok itu memicing, la benar-benar curiga dengan enzai yang sangat anti memuji orang lain tiba-tiba memujinya, pasti ada gajah di balik batu.
Enzai berdecak kesal. Memuji salah, menghina tambah salah. Padahal tadi ia mengucapkan pujian itu dengan tulus tapi malah di tuduh ada maunya. "Serba salah emang jadi gue."
"Daripada kalian ngoceh disini, mending kita cari makan. Perut gue udah minta diisi!" celetuk Dirga kesal. Sedari tadi la menahan lapar karena saat di rumah tadi cuma makan dua piring dengan terburu-buru akibat panggilan darurat
dari enzai yang mengatakan Razka akan balapan
dengan hadiah yang fantastis.Keempat cowok tampan yang tadi berbincang-bincang itu, kini menoleh ke arah Dirga yang ternyata nyerocos sambil makan telur gulung.Mereka serempak menghembuskan nafas kasar dan mencoba sabar untuk menghadapi Dirga yang memiliki perut karet.
"Buruan cabuti kita makan di restoran tempat biasa, gue yang traktir," ujar Razka sembari memakai helm-nya. Yang lainnya juga langsung menaiki kuda besi masing-masing Jika ke sekolah kelima cowok tampan itu menggunakan sepeda, lain lagi kalau main di malam hari. Mereka pasti akan menggunakan motor.
Sebelum pergi meninggalkan arena balapan, seorang cowok menghampiri Razka lalu menyodorkan amplop cokelat yang isinya hadiah untuk pemenang balapan malam ini.
Razka menerimanya dengan senang hati, karena dengan uang ini ia akan mentraktir keempat sahabatnya sekaligus menambah uang jajannya.
"MAKANAN! TUNGGU GUE!" teriak Dirga penuh semangat, saking semangatnya hampir saja enzai jatuh dan motornya akibat teriakkan cempreng Dirga.
Enzai menatap tajam cowok itu. "ANJING LO HAMPIR AJA JANTUNG GUE PINDAH KE LUTUTI" Dirga nyengir kuda, sebelum mendapatkan tendangan atau bogeman mentah dari enzai.
Dengan cepat cowok itu melajukan motornya terlebih dahulu. Enzai ikut melajukan motornya begitu juga dengan Juna, Kenzie, dan Razka. Kelima cowok itu membelah jalanan yang tidak terlalu padat. Sesekali mereka saling kejar-kejaran seolah sedang balapan di arena.
Seperti sekarang, enzai dan Kenzie sedang saling menyalip sengit. Mereka berdua terus melajukan motornya dengan kecepatan penuh. Dan tanpa rasa takut mendahului mobil-mobil yang ukurannya sangat besar.
Enzai makin menaikkan kecepatan motomya agar bisa mengalahkan Kenzie. Apakah Kenzie akan diam? Tentu saja tidak, cowok itu bukanlah tipe yang akan mudah menyerah.
Kenzie ikut menaikkan kecepatan motornya, matanya menatap fokus ke depan, di sana enzai sudah berada cukup jauh darinya.
"Buset tuh anak ngebut banget kayak di kejar banteng," gumam Kenzie yang sudah hampir sampai mengejar enzai. Ia mencebikkan bibirnya karena kalah telak dan enzai.