Happy reading
•
•
•
•
•[Tandai typo]
🦋🦋🦋
Setelah berkutat dengan berbagai mata pelajaran, akhirnya jam pulang sekolah tiba juga. Para mund berhamburan keluar dari kelas mereka dengan berbagai ekspresi, ada yang lelah, bahagia, dan lainnya.
"Ntar malam temenin gue nge-vlog yuk," ujar Juna.
"Ogah banget gue nemenin lo nge-vlog, mending ngapelin cewek!" sahut Kenzie ketus.
Matanya menatap tajam Juna yang tidak ada henti-hentinya membuat konten. Konten yang terkadang membuatnya depresi.
Dirga mengangguk setuju dengan ucapan Kenzie. "Gue setuju sama lo, Ken."
Juna mendengus kesal lalu menendang pantat Kenzie dan Dirga bergantian hingga membuat kedua cowok itu sedikit terhuyung namun tidak sampai jatuh.Dan terjadilah aksi kejar-kejaran dan saling tendang di sepanjang jalan menuju parkiran.
Kelakuan mereka bertiga memang sudah seperti itu dari dulu sampai sekarang, tiada hari tanpa bertengkar dan berdebat.
Razka sudah mencoba untuk merubah tingkah laku ketiga cowok itu tapi usahanya sia-sia,yang ada dirinya jadi korban dari pertengkaran mereka.
"Dasar bocah kematian," gumam Razka menggelengkan kepalanya pelan. Langkah kakinya terus mengikuti enzai yang berjalan tepat di depannya.
Di sepanjang jalan, enzai terus menatap gadis-gadis. Matanya yang tadi mengantuk berat saat belajar, kini sudah segar bugar.
"Enzai tungguin gue!" teriak Cindy. Gadis itu berlari menghampiri enzai yang sudah sampai di parkiran. Enzai menaikkan satu alisnya. Kedua tangannya dimasukkan kedalam saku celana abu-abunya.
"Apa?!" tanyanya tak bersahabat. Nada bicara enzai yang seakan tidak menyukai kehadirannya itu membuat Cindy kaget karena sebelum-sebelumnya cowok itu biasa saja.
"Lo kok agak ketus gitu sama gue? Gue ada salah?" tanyanya dengan raut wajah lesu. Melihat wajah sok lesu Cindy, sungguh membuat Juna, Kenzie, dan Dirga mual-mual.
Sementara Razka diam saja tidak berniat untuk melakukan apapun. "Sumpah pengen banget tuh cewek gue jambak!" desis Dirga, sembari mencengkram kuat lengan kenzie yang berdiri disampingnya.
"Dia itu nyebelin banget!" lanjutnya menahan kesal.
Kenzie mendelikkan matanya lalu memukul punggung Dirga cukup keras hingga cowok itu meringis.
"Sakit bego!"
"Terus lengan gue ini nggak sakit apa?!" Kenzie menunjukkan lengannya yang memerah pada Dirga. Sontak saja, pelaku nyengir kuda sambil menggaruk-garuk tengkuknya.
"Ya maaf, abisnya gue kesel banget tapi nggak ada bahan buat pelampiasan," ujar Dirga dengan wajah tanpa dosanya, Cowok itu benar-benar menyebalkan. Bukannya minta maaf tapi malah cengar-cengir tidak jelas membuat emosi Kenzie yang setipis tissu itu meronta-ronta ingin membalas.
Bagaikan banteng yang siap bertarung, Kenzie meregangkan otot-ototnya lalu bersiap memukul Dirga untuk melampiaskan kekesalannya. Namun belum sempat pukulan itu melayang, tangan seseorang menghalanginya.
Semua orang yang ada di sana menatap lekat orang yang telah menahan Kenzie, termasuk enzai.enzai memutar tubuhnya menatap langsung adegan yang mirip di film-film yang sering di tonton oleh Mama-nya.
"Jangan berantem di sekolah kalo nggak mau gue catat nama kalian terus gue serahin sama Pak Amir!" Suara tegas itu adalah milik Zea. Ya,gadis itu tadi hendak mengambil kendaraannya bersama dengan ketiga sahabatnya namun tidak sengaja melihat Kenzie yang tadi ingin memukul Dirga.