Happy reading
•
•
•
•
•[Tandai typo]
🦋🦋🦋
Siswa dan siswi SMA MARIPOSA berbondong-bondong keluar dari kelas, lalu berjalan menuju kantin. Raut wajah mereka sumringah semua karena bisa beristirahat sebentar dari pelajaran-pelajaran yang menguras tenaga serta otak.
Selain itu, mereka harus mengisi perut sebanyak-banyaknya agar tenaga kembali pulih dan bisa fokus saat pelajaran selanjutnya kembali dimulai.
"Hai sayang," sapa enzai dengan senyuman nakalnya. Segerombolan gadis yang di sapanya tersenyum manis sambil melambaikan tangan. Enzai yang duduk bersama keempat sahabatnya itu lantas bertopang dagu sambil mengedipkan sebelah matanya. Memang buaya.
Pemandangan seperti inilah yang membuat Razka merasa mual. Terkadang ia rasanya ingin memukul kepala Enzai agar cowok itu berhenti menggoda gadis-gadis. Namun, niatnya itu hanya angan-angan saja karena untuk melakukannya sangat sulit.
"Hallo ayang!" Kali ini bukan enzai, tapi Juna. Cowok dengan bandana sebagai ciri khasnya itu memang sebelas dua belas dengan enzai. Entah kapan mereka akan tobat dari dunia perbuayaan.
"Capek banget gue sama kalian berdua! Nggak disekolah, tempat nongkrong, jalan, suka banget godain cewek-cewek!" omel Kenzie.Jari telunjuknya terarah kepada dua anak manusia yang masih saja tebar pesona dan sok kegantengan. Tapi emang ganteng sih,sayangnya berjiwa buaya.
Dirga mengangguk setuju dengan ucapan Kenzie barusan. "Bener tuh, awas aja lo berdua ntar kena karma." Mata cowok itu menatap sinis enzai dan Juna, sedangkan yang ditatap sok tidak dengar. Batu! Sepertinya itu julukan yang pantas untuk manusia bentukan enzai dan Juna. Kedua cowok itu tidak mempan kalau di nasihati supaya berhenti menjerat para gadis dalam pesona mereka.
"Biarin aja, ntar pas mereka kena batunya, kita ketawain!" ucap Razka menaikkan satu alisnya. Kedua orang yang dimaksudnya kompak menoleh dengan tatapan membunuh.
Enzai mendengus kesal, tangannya terkepal kuat siap untuk menuju rahang Razka yang kebetulan duduk di depannya, hanya terhalang meja saja. Namun pergerakannya terhenti kala kantin tiba-tiba saja riuh. Sontak, enzai langsung mengalihkan atensinya begitu juga dengan keempat sahabatnya.
Ternyata yang membuat riuh itu ZERANACI baru
saja masuk kantin.ZERANACI adalah sebutan singkat untuk Zea dan ketiga sahabatnya. Panggilan itu diberikan khusus oleh anak-anak SMA MARIPOSA. Entah siapa yang mempunyai ide konyol itu, tapi baik Zea maupun ketiga sahabatnya tidak mempermasalahkannya.Tatapan mata enzai dan Zea bertemu. Mereka berdua larut dalam pikiran masing-masing sampai lupa kalau di kantin ini bukan hanya ada mereka berdua melainkan banyak orang.
Nayla yang menyadari terjadi drama tatap-tatapan itu reflek menyenggol lengan Raya yang kebetulan berdiri disampingnya.
Raya mengerutkan keningnya tidak mengerti,karena fokusnya tadi hanya makanan dan makanan.
"Kenapa sih?" tanya gadis yang sedang kebingungan itu. Nayla tidak menjawab melainkan hanya memberikan kode agar Raya memperhatikan Zea. Raya menatap Zea yang membeku dengan atensi pada satu objek. Mata gadis itu mengikuti arah pandang Zea dan akhirnya ketemu. la terkekeh pelan.