Happy reading
•
•
•
•
•[Tandai typo]
🦋🦋🦋
Selepas pulang dari sekolah, enzai dan keempat sahabatnya tidak langsung pulang ke rumah, mereka lebih memilih ke warung Abah Rama. Warung itulah yang biasa menjadi tempat tongkrongan mereka sekaligus tempat berkeluh kesah.
Seperti biasa, jika sudah menyangkut warung Abah Rama, maka tiga cowok tampan yang tak lain Juna, Kenzie, dan Dirga langsung kalap jajan. Tingkah ketiganya yang masih seperti anak kecil itu membuat Razka jengah.
Sementara enzai, terlihat sibuk dengan handphone-nya yang memang tidak berhenti mengeluarkan notifikasi pesan sedari tadi.Jemari cowok itu menekan salah satu aplikasi berbalas pesan berwarna hijau. Dan terpampanglah pesan-pesan yang ia terima.
Alisa: Beb, jalan-jalan yuk. Udah lama kita nggak ketemu
Elen: Kamu tuh masih sayang nggak sih sama aku?!
Silvi: Baby kamu dimana?
Rina: AKU NGAMBEK SAMA KAMU!
Sisil: Have Fun!
Rea: Sayang, benerin genteng rumah aku dong
"Emang gue tukang. Pake nyuruh-nyuruh benerin genteng!"enzai mematikan handphone-nya dengan gemas, lalu menyimpannya di saku celana.
"Kenapa tuh bocah?" Dirga menyikut Kenzie yang asyik makan roti.
"Palingan masalah peternakannya yang lagi ngamuk-ngamuk," cerocos Kenzie sepanjang jalan tol. Dirga nyengir kuda sambil menganggukkan kepalanya beberapa kali.
Juna menyimak obrolan dua cowok itu tanpa berniat ikut nyerocos. Karena yang paling penting sekarang adalah makan dan makan, bukan yang lain.
"Zai, sebenarnya lo ada masalah apa sih sama Niko?" Razka mengeluarkan pertanyaannya yang terpendam beberapa saat yang lalu.
Ketiga cowok yang asyik makan langsung diam memperhatikan enzai dengan tatapan serius namun tetap mengunyah makanan. Sebelum menjawab pertanyaan Razka.
Enzai berdehem. "Dia itu nuduh gue deketin Cindy, padahal faktanya tuh cewek yang ganjen sama gue!" dengusnya sebal mengingat kejadian di kantin.
"Tapi lo respon kan tuh cewek!" cibir Razka.
Enzai nyengir kuda sembari menggaruk-garuk tengkuknya. Razka itu memang sahabatnya yang paling tahu apapun yang dilakukannya. "Y-ya gue respon seadanya aja sih.
"NGGAK MUNGKIN!" Teriakkan serempak itu berasal dari Juna, Kenzie dan Dirga. Mereka bertiga tidak percaya dengan ucapan enzai barusan.
Mana mungkin seorang enzai si berandalan SMA Rajawali yang mendapatkan cap play boy itu merespon seadanya. Ibu kantin saja sering di gombalin biar dapat gorengan gratis apalagi seorang gadis yang dengan terang-terangan datang untuk masuk kedalam kandangnya.
"Kalian nggak percaya gue respon Cindy seadanya?" tanya enzai.
Keempat sahabatnya kompak menggelengkan kepala.
"Nggak ada yang bisa dipercaya dari mulut lo!" ketus Razka tanpa beban.
"Yang bisa dipercaya itu cuma gue, iya kan Raz?" sahut Kenzie menaikkan satu alisnya.
"NGGAK!"
"Bangsat lo, "maki Kenzie.
Enzai meringis sekaligus jengkel dengan Razka yang selalu mengeluarkan kata-kata pedas.