Samuel menghirup nafas dalam. Ia sangat bingung menghadapi pertanyaan sistem. Samuel memejamkan mata mengatur nafasnya. Matanya kembali terbuka dengan air mata yang mengalir. Bagaimana bisa ia di hadapi oleh pilihan yang sulit.
Samuel menghela nafas kembali lalu berucap "hahh...Lick gue bingung" ucap samuel masih dengan air mata mengalir.
Saya tau tuan namun anda harus memilih salah satu jika tidak anda akan menghilang dan terkurung di ruang putih.
Mendengar ucapan sistem membuat Samuel kembali berfiki. Memejamkan mata mecari keputusan yang tepat untuk masa depan.
Samuel membuka matanya lalu memandang Lick yang seperti berkuting dengan laptop, ia dapat melihat dari layar hologram.
"Lick beri gue waktu 24 jam" ujar Samuel
Sistem menoleh dan memandang tuanya sebentar lalu berucap. Baiklah tuan namun anda harus membuat keputusan yang tepat.
"Hmm" dehem Samuel
Samuel berdiri lalu berjalan menuju kasurnya di mana Bubu masih tertidur nyeyak di sana. Samuel mengelus lembut surai halus Bubu. Cukup lama ia memandang wajah Bubu.
Samuel mendekatkan wajahnya lalu mengecup singkat bibir manis Bubu.
*Cup
" hope we can be together " ucap Samuel lalu berjalan keluar.
(Terjemah :semoga kita bisa bersama)
Derap langkah Samuel membuat para bodyguard yang berjaga menoleh lalu kembali ke kegiatan masing-masing.
Samuel berjalan menuju ruang bawah tanah. Melewati tangga gelap dan lorong yang terlihat menyeramkan. Setelah berjalan selama 5 menit. Samuel tiba di ujung lorong di mana sebuah ruangan dengan pintu cukup besar.
*Krittt
Samuel masuk lalu menatap datar pelayan Seli. Seli belum di eksekusi oleh Samuel, Dayang Seli hanya di kurung tanpa diberi makan selama 3 hari.
"Bagaimana rasanya" tanya Samuel dingin dan datar
"Dasar iblis lepaskan saya" pekik dayang Seli marah
"Kau ingin keluar, coba saja jika kau bisa" ucap Samuel lalu mendekat dengan sebuah pisau lipat di tangannya. Tubuh dayang Seli bergetar hebat melihat Samuel medekat dengan pisau lipat itu.
Sebelum memulai Samuel bergumam" hah kurasa DLSS akan senang menyayat Seli" ucap Samuel memandang pisau yang di beli nama DLSS.
DLSS pisau lipat pemberian sahabatnya Dl. Pisau yang di berikan pada Ss sebagai hadiah ulang tahun. Cukup aneh mendengarnya namun itu lah Ss gadis yang memiliki impian aneh di luar nalar. Bersahabat dengan Dl yang memiliki sikap manja membuat ia kadang jengah, namun dengan Dl ia tertawa.
Sebenarnya Dl ingin memberikan sebuah sepatu untuk Ss di hari ulang tahun ke 15 namun sebelum itu ia bertanya benda yang sangat di inginkan Ss. Dan Ss menjawab " Gue pengen pisau lipat warna hitam terus ada ukiran DLSS"
Setelah itu Ss sering mendapatkan hadia benda tajam sebagai hadiah ulang tahun. Ss tak sedih karena ia suka benda tajam. Setelah itu pisau DLSS menjad kesayangannya.
Back to topic
*Srekkk
Samuel menjambak rambut Seli lalu tanpa bekas kasih ia membanting tubuh Seli. Samuel mengangkat tubuh Seli dan meletakan di atas sebuah ranjang.
Samuel membuka pakaian Seli secara paksa menampakan2 gundukan kembar milik Seli. Samuel hanya menatap datar tanpa minat.
Samuel mengarahkan pisau nya pada perut Seli lalu mengukir kata DLSS.
*Srett
*Jlebb
*Sritt
"Argghh....ampun hikss ampun" pekik Seli kesakitan sementara Samuel hanya menulikan pendengrannya
*Sritt
*Jlebb
*Sreettt
Samuel kembali menggores luka pada lenga Dayang seli
"Ampun lepasn hikss tuan lepas ka saya hikss" tangisDayang Seli kesakitan.
"Gue gak mau Lo mati jadi nikmati aja" ucap dingin Samuel tak di mengerti Seli
Samuel berjalan keluar ruangan lalu membuka pintu dan memperintah 3 orang bodyguarnya untuk memperk*sa Seli.
Tentu saja penawaran itu membuat ke 3 bodyguard semangat siapa yang tak ingin makanan gratis.
Samuel ikut masuk lalu duduk di sebuah kursi singel. Kursi singel yang terlihat mewah mengalahkan kursi tahta Raja.
Para bodyguard langsung saja memperk*sa Seli membuat Seli ke enakan.
"Ngehh ahh yeahh ahh lebih cepat" desah Seli saat milik B1 menyodok nya
'cihhh sudah tidak perawan lagi' batin B1 melihat ke bawah
"Ahh lubang kau enak sekali" ucap B1 lalu semakin dalam menyodok
"Ngehhh ahhh terlalu dalam ahh" desah ke-enakan Seli
B2 dan B3 yang tak tahan melihat itu mengeluarkan Mr.P dari sangkarnya. B2 dan B3 mengarahkan Mr.P mereka pada lubang Seli yang masih terisi.
"Arghhh keluarkan cepat keluarkan sakit sialan" teriak Seli saat 3 Mr.P memaksa masuk
Tak mengindahkan itu B2 dan B3 memasukan dengan sekali hentakan yang kencang.
*Jlebb
"Arghhh..."air mata lolos dari mata Seli merasakan bagian bawahnya robek.
B1 mulai memaju-mundurkan Mr.P nya sedangkan B2 dan B3 hanya diam saja merasakan Mr.P B1 bergesekan dengan milik mereka.
"Ahhh ngehhh lepas sakit ahhh"
"Ahhh lebih cepat nghhh"
"Ahhh shitt ahhh ahh ahaha"
Desahan bersahutan di dalam ruangan itu, Samuel berdiri keluar dari sana tak tahan melihat mereka. Apalagi ia sempat membayangkan wajah Bubu.
Samuel berjalan menuju kamar mandi lalu segera masuk untuk menenangkan Mr.P nya.
"Ahh Fael , ahhh"
Desah Samuel bergema di kamar mandi kedap suara itu.
Samuel bermain solo selama 2 jam namun belum ada tanda-tanda pelepasan atau'pun Mr.P melemas.
Samuel jengah berjalan menuju kasur Bubu. Samuel mengukung tubuh Bubu dan mengecup seluruh wajah Bubu berharap Bubu terbangun.
Damm...Bubu terbangun karena terusik " eughh dadd" ucap Bubu mengucek mata.
Samuel menahan tangan Bubu.
Ia mendekatkan wajahnya lalu berbicara " Baby bisa bantu menidurkan adik Daddy" ucap Samuel lembutBubu yang masih linglung hanya menganguk, Bubu belum konek dengan perkataan Samuel.
Samuel yang medapat Persetujuan itu langsung melahap bibir manis Bubu.
"Hmppp....." Legu Fael medapat serangan mendadak
Samuel yang sudah tak tahan pun membuat Bubu full naked.
•
•
Bab ini udah aku revisi kalo ada salah jangan salahi aku tapi mata aku aja :)
Jangan luao Vote dan komen yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi S:S [HIATUS]
Short Story#Buat homophobia Skip aee #Ini cerita alay oke guys Ss seorang gadis berusia 18 tahun , ia selalu bercita cita ingin menjadi laki laki namun apalah daya agama melarangnya ? Suatu hari Ss membaca sebuah novel Berjudul 'last word' yang dimana ia menan...