30. Remaja

2.1K 310 8
                                    





"Pah, anak-anak kita udah makin gede ya?" Kata Hera ke meru.

Hera sama Meru lagi perhatiin anak-anak mereka yang lagi sibuk sama dunianya masing-masing.

Chelsea yang sibuk sama hpnya. Alexa yang sibuk ngerjain tugas prakarya di samping jendela. Kai yang sibuk main PS sama Diego. Dan Milan yang sibuk sama tumpukan legonya yang Milan ambil dari ruang bermain.

Btw mereka lagi di ruang santai di lantai dua. Dimana ini ruangan yang terbuka gak ada sekat sama sekali diantara kamar para anak-anak. Disini cuma buat nyantai dan main aja.

Meru yang lagi rebahan berbantalkan paha Hera itu merhatiin istrinya dari bawah "iya, apalagi Chel udah mau lulus SMA. Waktu emang berjalan begitu cepat ya?"

Hera ngangguk "semoga dia gak aneh-aneh ya pah. Takutnya dia malah keseret pergaulan yang gak baik"

"Aku gak bisa jamin seratus persen pergaulannya Chelsea itu baik. Tapi aku harap Chel gak akan terpengaruh sama pergaulannya" kata Meru.

Hera senyum tipis "semoga ya pah"

Meru ngusap pipinya Hera dari bawah "iya, semoga aja ya mah"

Tanpa tau kalau Chelsea denger semua itu.

Chelsea natap kedua orang tuanya dari tempatnya duduk dengan tatapan bersalah.

"maafin Chel ya pah mah" batinnya.



***

"Yang, kenapa ya akhir-akhir ini si Chelsea kayak menghindar dari kita? Kayak lebih pendiem gitu dari biasanya. Aku khawatir deh" kata Meru.

Hera yang lagi beresin barang-barangnya yang berantakan sehabis syuting buat endorse itu langsung natap Meru.

"Iya juga sih. Dia kayak lagi jaga jarak dari kita. Apa dia ada masalah ya di sekolah? Padahal biasanya dia tuh banyak omongnya loh gak diem-dieman begini" tambah Hera.

Meru hembusin nafasnya panjang "aku takut kalau dia kena bully lagi apa gimana gitu. Kita juga gak tau apa-apa karena dia gak seterbuka dulu. Kalau begini kan kita sebagai orang tua makin takut kalau anak kita kenapa-napa"

Hera ikutan lelah juga kan jadinya mikirin anak gadisnya itu "mau maksa dia cerita juga kita gak bisa. Kita tunggu aja sampai dia mau cerita sendiri tanpa paksaan"

"Iya, nanti kalau dipaksa dia bisa aja bohong kan? Makin kemana-mana entar urusannya. Yaudah lah mending nunggu dia cerita sendiri aja" pasrah Meru.

Hera duduk di sebelahnya Meru terus ngerangkul pinggang suaminya dari samping "kita sebagai orang tua juga harus menghargai privasi anak kita yang. Apalagi Chelsea udah gede, udah mau lulus SMA. Dia pasti mikirin ada hal yang perlu dia bagi ke orang tua dan ada hal yang perlu dia keep sendiri. Dan pastinya dia udah tau mana yang bener mana yang salah. Kita udah berusaha didik dia menjadi anak yang baik. Untuk hasil akhirnya kita serahkan semuanya kepada takdir. Kalau akhirnya dia gak seperti yang kita harapkan ya sudah terima kenyataan. Kita gak bisa merubah apa yang sudah terlanjur terjadi. Buruk ya kita arahkan lagi ke yang benar. Kalau sudah benar ya tinggal dijalankan aja. Gak usah dibikin pusing, oke sayang?" Jelas Hera.

Meru balas pelukannya Hera "makasih ya sayang? Apalah aku tanpa kamu kalau begini caranya. Aku sayang banget sama kamu"

Hera ketawa "aku juga sayang kamu. Udah ya kita sudahi overthinking kita hari ini. Gak baik kepikiran yang buruk-buruk terus nanti kalau kejadian beneran gimana?"

"Ya gak mau. Aku gak mau anakku terjerumus ke pergaulan yang salah" Meru gak bisa bayangin kalau anaknya sampai salah pergaulan begitu.

Amit-amit deh.

Hera senyum manis banget sampai bikin Meru pusing karena ngerasa gula darahnya naik kena manisnya senyum istrinya.

"Gak ada orang tua yang mau anaknya salah pergaulan. Kalau udah terlanjur ya kita cuma bisa berharap ada keinginan dari dalam dirinya untuk berubah. Karena walaupun udah kita paksa tapi dia gak ada niat untuk berubah ya gak akan pernah bisa. Semua itu tergantung dari dirinya sendiri ada kemauan gak? Kalau gak ada ya susah, Percuma. Mau kita ngomel sampai mulut berbusa pun gak akan ngaruh. Kita cuma bisa berdoa semoga tuhan melindungi anak-anak kita dari segala hal yang buruk dan hal-hal yang tidak kita inginkan"

Meru ngangguk setuju "bener, kita gak bisa melakukan apa-apa kalau bukan keinginan dari dirinya sendiri untuk berubah. Yang ada kita capek sendiri malahan. Sekali lagi terimakasih ya sayangku udah mau aku bagi kekhawatiran yang udah menghantui aku akhir-akhir ini. Setelah ngobrol sama kamu aku ngerasa jauh lebih lega. Kayak pikiranku lebih terbuka lebar buat mencerna apa yang udah kamu katakan tadi. Bener-bener deh kamu ini istri paling top markotop sedunia" kata Meru sambil ngasih jempolnya ke Hera.

"Apaan sih! Ini tuh udah tugas aku jadi istri kamu. Kita tuh harus saling membagi beban pikiran satu sama lain. Apalagi perihal tumbuh kembang anak kita. Gak ada yang harus kita pendam sendiri-sendiri kalau soal anak. Kita bikinnya berdua ya mikirinnya juga berdua dong" kata Hera sambil ketawa.

Meru ikutan ketawa "iya juga ya. Bikinnya berdua mikirinnya juga berdua ahahaha"




(⁠≧⁠(⁠エ⁠)⁠≦⁠ ⁠)

Rabu, 20/09/2023
11:16 a.m

The DJ's Family ft MarkHyuck GS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang