back lagii ⚠️warn! bahasa kasar, bxb, read wisely yaa!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hah anjing! pake hujan segala lagi!" pisuh Sean yang sedang menunggu di halte bus untuk berteduh.
Jena yang takut sama hujan dan petir cuman bisa duduk, termenung, sambil meluk dirinya sendiri karena udara yang dingin dari angin hujan
Sean yang berdiri sambil melingkarkan tangannya di dada menoleh ke arah Jena, tangan yang Jena gesekan pertanda ia sedang merasakan kedinginan, mana dia ga pake jaket.
Sean menghela nafas lalu melepas jaket warna item nya, mendekati Jena lalu duduk di sebelahnya. Memakaikan jaketnya ke badan mungil Jena yang sedang kedinginan.
Jena menatap muka datar Sean yang sedang memakaikan jaketnya ke badannya, menatap dengan teduh manik tulus Sean yang diberikan kepadanya.
Sean ikut menatap ke arah Jena, "gue cuma kasihan sama lo, ga lebih." katanya lalu berpaling dari tatap menatap.
Jena mengkerutkan alis sambil mendengus. Mereka berdua duduk bersebelahan tanpa lengan yang menyentuh satu sama lain, memandangi hujan yang turun dari atap halte dan tanah yang basah dengan udara yang sangat dingin.
Jena dari tadi bersin akibat angin yang terus berhembus, menerbangkan surai hitamnya yang membuatnya kudu terus benerin rambutnya.
Sean menoleh lalu terkekeh, ia menoel bibir Jena sekilas yang membuat empunya langsung sinis sambil megang bibirnya.
"Sean!" bentak kecil Jena
"Apa?"
"Cabul banget lo pegang-pegang bibir gue-"
"Sstt..."
Mata Jena membola ketika tangan dingin Sean menyentuh bibirnya, mereka saling menatap. Mata Jena berkedip lamat, mata Jena yang gemas membuat bibir Sean terukir senyum.
"Lucu.."
Jena yang ga mau lama lama di posisi begini menepis tangan Sean dari mulutnya.
"Ash! kasar banget sih!" ringis Sean, pukulan Jena keras juga.
"Biarin!"
Alis Sean mengerut ketika melihat Jena yang dari tadi nutup mulut nya sendiri sambil noel noel bibir gemoy nya.
"Lo kenapa sih!?" tanya Sean
Jena menatap ke arah Sean dengan tatapan julid, "tangan lo dingin, bibir gue jadinya ikut dingin gara gara tangan lo!" katanya.
Sean terkekeh, badannya mendekat ke arah Jena dan..
Cup
Satu kecupan hangat dari bibir Sean mendarat di sudut bibir Jena
