•10 : Pilihan Terbaik.

236 8 0
                                    

⚠️warn// soft kiss scene, bxb, gxg, harsh language, read wisely yaa!

⚠️warn// soft kiss scene, bxb, gxg, harsh language, read wisely yaa!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Huft..."

Michel jengah malam ini. Entah apa yang membuat Michel jadi secapek dan sejengah ini, padahal tadi juga udah ngebucin sama si Hannah.

"Apa gue bicara jujur aja ya sama Hannah? Hah! gak tau ah!"

Michel mengusak rambutnya kasar. Kacau, resah, dan pilu menyertai nya hari ini sampai membuatnya capek secapek-capeknya.

"Kalau gue jujur, gue bisa gak ya masih tetep ngejalanin hubungan ini?" katanya ke udara dengan tatapan kosong.

Entahlah. Pikiran kacau sampai tidak bisa berkata apa-apa lagi karena keadaannya sendiri. Kisah percintaan itu emang rumit.

Michel memutuskan untuk meluapkan segala emosinya dengan menangis sambil menunduk hingga dahinya menyentuh lengan yang berada di atas lututnya.

Michel gak pernah sepedih ini hanya karena cinta. Yang awalnya bodo amat dengan perasaannya sendiri, sekarang menjadi sesakit ini tanpa tahu suatu sebab yang jelas.

"Mi—"

Jena yang niatnya mau manggil Michel pun jadi bingung. Menatap tubuh Adiknya yang bergetar dengan tatapan sendu lalu menghampiri Michel dan duduk di sebelahnya.

Jena tau kalau Michel lagi nangis. Jena menghela nafas lalu memegang pundak Adiknya dan Michel pun ikut menidurkan kepalanya ke pundak Kakaknya.

"Lo kenapa, hm?" tanya lembut Jena seraya mengelus pundak Michel.

"Hiks, gu-gue gak sanggup Kak." lirihnya yang makin membuat Jena gak tega.

Jena ikutan manyun, "kenapa gak sanggup?" tanyanya lagi.

"Gue jauhin Hannah aja apa ya?"

Jena kaget sekaget-kagetnya dengan ucapan Michel.

"Kok gitu? Hannah kan pacar lo."

Michel makin menangis lalu menggeleng.

"Kita belum pacaran Kak, waktu itu gue cuman bercanda kalau gue udah pacaran sama Hannah."

"Gue capek.."

Jena menghela nafas dengan tangannya yang terulur untuk menyampingkan rambut Michel yang menutupi mukanya.

"Kenapa capek, hm? Lo capek mencintai Hannah?" tanya Jena dengan hati-hati

"Gue capek karena Hannah terus-terusan menganggap gue sebagai teman dekatnya, gak lebih."

"Dia.. gak punya perasaan lebih ke gue."

Michel makin kalut di dalam pikirannya yang rancu dan sulit untuk diterima dalam benaknya. Sifat Hannah yang tidak menunjukkan memiliki perasaan untuknya membuat Michel makin gak karuan sakit nya.

I Will Still Choose Him! | SungJakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang