BAB 4: Phantom

102 8 1
                                    

"Mohon maaf, tapi aku perlu bantuanmu."

Sosok itu menghampiri mereka berdua yang tengah memegang pedang yang terhunus dari sabuk DX seiken swordriver.

"Apa yang ingin kamu lakukan padaku? Apa kau juga temannya Ellen sang penyihir?!" Tanya Touma sedikit lantang pada sosok itu sambil mengambil sikap kuda-kuda nya meski dalam tidak berwujud Saber untuk saat ini, begitu pula dengan Kento.

"Dia dan aku berbeda, tapi berasal dari satu dunia yang sama."

Ucapnya mampu membuat Touma dan Kento sedikit tercengang. Satu dunia yang sama katanya, mereka berpikir bahwa selama ini Ellen berkemungkinan bukan berasal dari dunia ini. Mereka masih bersiap jika sosok itu menyerang mereka.

Tak lama kemudian sosok itu melesat ke arah mereka, membuat Touma dan Kento menghindar dari sisi yang berbeda.

Touma mendarat dan mengambil kedua buku Wonder ride book dari saku bajunya. Kedua buku itu adalah storm eagle dan seiyuu journey. Dia bersiap untuk memasukkan kedua buku itu kedalam slot DX seiken swordriver sebelum memasukkan buku brave dragon.

Sosok itu melesat kembali ke arah touma dengan cepat hingga membuat Touma menghindar dan gagal memasukkan kedua buku itu hingga terjatuh. Touma kesulitan mengambilnya karena jaraknya sangat jauh dari jangkauannya. Dia memang tidak menyerang dan hanya berusaha mendekat, tapi ada kemungkinan sesuatu yang buruk akan terjadi jika dia berhasil mendekati touma.

"Jangan dekati Touma!!"

"Lamp do alagina!"

Drivernya berbunyi setelah memasukkan buku Wonder ride book lamp do alagina ke slot DX seiken swordriver miliknya, Lalu memasukkan dan menghunus kembali pedangnya dari DX seiken swordriver nya.

"Ikazuchi, BATTOU!!!"

"HENSHIN!!!"

Sebuah jin emas keluar dari bukunya, lalu menebas jin itu hingga menyatu dengan jin itu dan memasuki tubuhnya hingga menjadi sosok pendekar pedang bertopeng dengan fullbody kuning keemasan nya. Dia adalah KAMEN RIDER ESPADA.

Dia melesat dan mengarahkan pedangnya ke sosok itu, tapi semua serangan yang dilancarkan tidak bisa mengenai makhluk itu. Sosok itu melompat mundur, jauh dari jangkauan mereka.

"Benar-benar merepotkan." Ucapnya setelah mendarat dari penghindarannya terhadap serangan espada. Nada bicaranya pun sedikit mulai serius. "Tidak ada pilihan lain."

Tanpa disadari, sosok itu sudah dibelakang touma dan menyentuh bahunya. Touma terdiam dan tidak bisa menggerakkan tubuhnya yang menggigil sambil melirik ke arah belakangnya. Sosok itu mendekatkan wajahnya disamping kepala touma dan meletakkan dagunya di bahu kanannya.

REIWA RIDER IN ANOTHER WORLD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang