BAB 6: Identitas lama dan Wujud baru

84 6 1
                                    

Fajar sudah mulai terlihat, sebuah gang sunyi yang awalnya begitu gelap kini mulai disinari sebuah sinar yang terbentang jauh dari langit. Terdapat seorang pemuda yang bernama Kamiyama Touma, sedang tertidur di jalanan sebuah gang beralaskan koran koran bekas yang penuh robekan.

Ia terbangun setelah sinar matahari mulai terasa oleh pori-pori kulitnya, hingga ia terbangun dari tidurnya dan mengucek-ngucek matanya. Dia membenarkan topi hitam nya yang ia ambil disampingnya. Sungguh baginya terasa satu malam yang panjang untuk dilewatinya. Saat ini, baju yang telah ia pakai telah kotor. Padahal baju kemeja kotak-kotak berwarna putih coklat serta celana keper hitamnya adalah baju baru yang ia beli 2 hari yang lalu. Touma kemudian berdiri dan meregangkan semua otot-otot di tubuhnya.

"Benar-benar malam yang panjang."

Dia mengeluh atas dirinya sendiri untuk sesaat. Tapi sesuatu membuatnya berhenti meregangkan semua tubuhnya karena suatu gejala yang aneh. Ia kembali melihat tangannya yang agak sedikit mengecil dari penglihatannya, sedikit kecil dibandingkan saat ia terlempar ke dunia itu saat malam berlangsung.

"Eh, apa yang terjadi dengan tangan ku?"

Tidak hanya tangan, ia mencoba meraba semua tubuhnya dari kepala hingga kakinya. Dia berpikir ini hanyalah sebuah mimpi yang belum terbangun dari tidurnya. Tapi saat ia mencoba mencubit pipinya sendiri, itu adalah kenyataannya.

"Apa yang terjadi dengan tubuhku? aku harus memeriksanya!"

Dia mengatakannya sebelum akhirnya ia menyusuri gang tersebut dengan membawa pedang sucinya dan beberapa buku Wonder ride yang ia bawa.

_____

Touma akhirnya keluar dari gang tersebut dan menemukan dirinya saat ini tiba di jalanan kota. Ia mencoba menyusuri setiap jalan yang ia belum pernah lewati sebelumnya. Dia terbengong melihat setiap bangunan yang mirip dengan kotanya, hanya saja ia tau kalau kondisi geografis di kota tersebut sangat berbeda dengan dunia tempatnya tinggal.

Ia menemukan sebuah bangunan yang menjual roti di pinggir jalan. Ia bisa melihat menu yang mereka jual hanya dari jendela kaca yang lebar. Namun, pandangannya saat ini berubah menjadi terkejut karena sebuah bayangan yang terpantul dari balik jendela. Ia terus melihat dengan jeli, mencoba setiap gerakan yang sama dengannya. Setelah melakukan semua hal seperti itu, dia menyadari sesuatu yang harus ia terima.

Dia Kamiyama Touma, seorang remaja yang sedikit mengalami kemunduran usia hingga berumur 16 tahun.

"APAA?!!!"

"Ba... bagaimana mungkin tubuhku menjadi seperti ini, padahal tadi malam aku tidak merasakan apa-apa?"

Pemuda itu sempat menggigil karena sesuatu terjadi pada tubuhnya. Itulah mengapa saat ia bangun, tubuhnya terasa mengecil.

Pemuda itu mencoba untuk menenangkan dirinya sambil menarik udara dari hidungnya dan menghembuskan nafas dari mulutnya. Dia mencoba untuk tetap berpikir jernih setelah apa yang ia alami di dunia ini.

"Aku benar-benar tidak mengerti bagaimana cara kerja dunia ini."

Touma mengatakan itu pada dirinya sendiri sambil membenarkan topi hitam nya yang kebesaran. Tak lama kemudian, perutnya berbunyi kerongkongan dan membuat dirinya terasa terganggu sambil memegang perutnya.

"Apa lagi sekarang? Tubuhku kembali ke masa awal remaja ku dan sekarang aku kelaparan. Cobaan apa lagi yang akan ku hadapi setelah ini?"

REIWA RIDER IN ANOTHER WORLD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang