Marineford XIII

307 59 22
                                    

.
.
.

§ Turn On §

.
.
.

.
.
.

Kegelapan, bau anyir, debu, peluh serta rasa sakit memenuhi pikiran sakura.

Kegaduhan samar yang dia dengar tidak terlalu penting baginya sekarang. Dimana dia sendiri pun tidak terlalu memperdulikan tubuhnya yang remuk di sana-sini akibat aksi nekatnya. Yang dia khawatirkan sekarang adalah keberadaan dua pemuda yang berada dibawah pengawasannya dan dia gagal untuk melindungi mereka. Remuk redam hati kunoichi muda tersebut, seakan remuk fisiknya tidak lebih parah dengan kenyataan yang dia lihat sekilas.

Syut!

"Hah!?"

Sakura tersadar dengan dorongan ajaib. Sebuah insting memaksanya untuk tetap sadar. Sang kunoichi melihat keadaan tangannya, dan melihat kalau regenerasinya cukup signifikan, tinggal kulit luar saja yang belum. Dimana warna kemerahan layaknya daging matang itu mendeciskan suara dari regenerasi akibat jutsu miliknya.

Melihat sekeliling, tidak jauh dia melihat tubuh Ace yang dikelilingi orang-orang shirohige dan Ace tergeletak dengan luka mengangga di punggungnya yang terbuka. Sakura berpikir orang yang mengelilingi Ace, pasti adalah tenaga medis aka para dokter. Lalu...

Wush!

Marco yang tadinya akan memberikan pertolongan pada sakura akibat serangan Akainu terganggu akan kehadiran Aokiji dan harus terpaksa untuk membereskan bajingan itu. Yap, kesembuhan luka sakura. Marco jugalah yang ikut berkontribusi mempercepat regenerasinya. Sakura tidak sengaja melihat pertarungan Marco dan Aokiji tidak jauh dari tempat dia berada. Serangan Akainu membuat Sakura sedikit linglung akibat kelelahan serta polusi dimana-mana. Marco tidak sengaja melirik kearah Sakura, untuk memastikan gadis berambut pink itu baik-baik saja. Hingga tatapan keduanya bertemu. Dimana Marco melihat sakura memberikannya sinyal kalau dirinya baik-baik saja serta dia tidak perlu khawatir akan keadaannya.

Mengerti, komandan nomer 1 bajak laut shirohige itu mengangguk dan melanjutkan urusannya dengan bajingan marine menjengkelkan didepannya.

.

Sakura berlari kecil agar sampai ketempat Ace berada. Para dokter yang mengelilingi pemuda naas itu terlihat menyeka air mata mereka yang tidak bisa berhenti dan tetap melanjutkan kegiatan mereka yang berusaha menutup luka komandan mereka.

"Hiks...hiks...Ace..."

"Dokter...hiks...hiks bagaimana ini...hiks...lu-lukanya tidak bisa tertutup...hiks...darahnya juga-"

Ucapan itu terhenti setelah sakura tiba dan membentak mereka untuk segera menyingkir.

"MINGGIR!!!"

Tentu saja mereka terkejut akan teriakan itu.

"S-sakura-san...an-anda masih hidup?!" Ujar sang dokter.

"Yah...itu tidak penting sekarang. Hah...ugh...t-tolong bantu aku untuk membawa Ace pergi dari sini. Tempat aman dari sini, cepat! Sebelum terlambat" Ujar Sakura.

Awalnya para medis itu bingung akan ucapan Sakura, namun tidak butuh beberapa detik mereka paham dengan air mata yang masih mengalir di wajah mereka. Sakura yang melihat malah membentak mereka agar cepat membawa tubuh malang Ace pergi ketempat aman. Salah satunya adalah kapal pelarian milik mereka, dimana kesempatan ini harus segera dimanfaatkan karena para Marine sedang fokus berkonfrontasi dengan para komandan serta mengejar Luffy yang dibawa lari oleh Jinbei.

Dengan segera dan diam-diam tentunya para medis menutupi tubuh Ace dengan kain dan membopong pergi dari tempat ini. Sakura membuat jutsu kagebunshin untuk mengelabui walau tentunya ini tidak akan berhasil dengan maksimal. Namun, setidaknya ini akan membuang waktu selama dia berada ditempat aman dengan mengobati Ace secepat mungkin. Karena Sakura yakin bisa menyelamatkan pemuda itu akibat merasakan cakra tipis yang masih mengalir, serta denyut nadi yang semakin melemah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

One Piece x Naruto 'IF'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang