Sebuah rasa, kecewa, dan pengkhianatan.
🌊
TERBIASA sentuh dan berenang di air laut yang dingin menerjang, Haechan pikir dia akan dijadikan ikan rebus oleh Mark saat diletakkannya tubuh sirennya di dalam bak kayu berisi air panas.
Siapa sangka dari kegilaannya dengan terjun dari atas bukit bersama Mark buat punggung dan sirip ekornya terluka. Ia berdesis, rasakan setiap sisik yang mengeras saat rasakan air panas yang menyentuh kulit. Tapi itu tak bertahan lama, tubuhnya menjadi tak tegang efek air yang mulai terasa hangat di tubuh lengketnya.
"Tunggu sebentar di sini." Mark berlalu pergi, masih gunakan pakaiannya yang basah akibat berenang mencoba lolos dari kejaran para pedagang kaya dan juga para penjaga.
Dimainkan air panas itu gunakan tangan, basuh luka yang memang cukup panjang dari sirip ekornya yang cukup lebar, dibasuhnya setiap sudut tubuh hingga wajahnya yang terasa penuh debu, hingga jari mungilnya sentuh bibir tebalnya. Haechan langsung teringat pada ciumannya Mark. Tepat gulungan ombak kecil serta disaksikan oleh rembulan yang menggantung di langit.
Degup jantung berderu, rasanya aneh dan terpahat dalam ingatan. Padahal dia yang pertama melakukan ciuman pada Mark saat di dalam air untuk penyelamatan. Tapi apakah itu masih dihitung sebagai ciuman? Rasanya ciuman kedua terasa amat sangat berbeda, dia dapat rasakan bagaiamana rasa lembut, asinnya air laut bercampur aroma garam, lembut setiap pergerakan Mark. Dan mata yang seolah mengunci dirinya.
Lamunan buyar saat pintu kamar mandi milik kapal Mark terbuka, dilihatnya di tangan Mark ada dua botol yang dibawa. Dan satunya adalah botol yang dibawa oleh Jaemin untuk merubah ekor menjadi kaki.
"Obati lukamu dulu." Mark duduk di kursi kecil dekat dengan bak mandi.
Ditatapnya mata sang bajak laut lagi, di dalam sana terdapat sesuatu yang buat Haechan tertarik. Tapi saat lamunannya kembali hilang untuk kedua kalinya. Satu pertanyaan terlintas saat ingat Jaehyun kabur dengan kudanya.
"Darimana kau mengenal para pedagang itu Mark? Kau memang sengaja menargetkan mereka kan?" Haechan tatap mata itu dan Mark pun tak mencoba untuk menghindar.
"Tidak perlu berkenalan dengan mereka, mereka memang salah satu pedagang besar di pulau ini. Aku memang tahu mereka akan melewati jalan itu malam ini. Aku hanya ingin merampok mereka karena aku tahu harta mereka banyak."
"Hanya itu?"
"Iya, aku adalah bajak laut. Kami butuh uang dan emas untuk melakukan perjalanan ke pulau lain."
"Kalau begitu besok bantu aku bertemu mereka lagi. Aku akan membantumu kali ini, tapi aku tidak mau banyak awak kapalmu yang ikut dalam perampokan kali ini. Hanya sebagian, yang paling cepat dan kuat."
KAMU SEDANG MEMBACA
[13] Siren
Fanfiction[COMPLETED] [Fantasy] [Mitologi] Sebuah mitologi yang membuat orang-orang ketakutan dengan nyanyiannya.