MATAHARI hampir redup, menyentuh garis laut yang pantulkan cahaya jingga diserbuki kilauan indahnya. Jangkar diturunkan, suara rantai berlomba-lomba jatuh dari pusatnya mendarat di dasar laut berdekatan dengan darat. Deburan ombak bertabrakan, bergulung selaras menghantam bibir pantai dengan pasir putihnya.
Seorang nampak keluar dari dalam dek kapal sedangkan yang lain ambil perahu kecil untuk dikayuh ke tepi pantai pergi ke kota di pulau yang ditemukan seperti biasa. Kini hanya dia seorang, menatap beberapa lampion api yang diterbangkan sebagai upacara penyambutan musim panas, padahal malam belum juga datang tapi beberapa orang sudah menerbangkan lampion yang penuh dengan harapan.
Byur
Suara air laut pada satu titik berkecipak, tertampar ekor siren berwarna emerald yang timbul kemudian menyelam. Sang kapten yang melihatnya pun tak bisa untuk menahan getaran senyum yang kini terulas pada bibirnya.
"Haechan." segera dia melepas topi yang dikenakan, kalung, serta melempar pelan teropong yang berada di tangan kanan.
Byur
Mark, sang kapten kapal melompat berpasrah pada lautan yang seketika telan tubuhnya.
Tubuhnya seketika kaku, semakin lama semakin dalam tenggelam dengan mata berusaha dia buka. Laut adalah musuhnya, membenci sang manusia dengan titisan satan tapi dia abaikan. Bukannya meringkuk dalam ketakutan, Mark kini bentangkan tangan sambut makhluk paling ditakuti karena kisahnya.
Ekornya meliuk hasilkan gelembung pada laut saat sang siren berenang mendekati Mark, senanglah sang kapten yang didekati oleh airen berambut scarlettscarlett yang dirindukan.
Dirangkul.
Disentuh.
Dipeluk.
Dan kini tubuhnya mengambang tak tenggelam, ditarik ke atas dengan cepat, menyembullah keduanya di atas permukaan laut dengan seluruh tubuh yang basah dan degup yang bersambut.
"Jangan lakukan itu lagi." Haechan menyelipkan jari-jarinya pada helai rambut Mark yang basah, menyibak rambutnya dan menampakkan mata sebiru langit di siang hari.
"Aku tidak akan melakukannya jika saja kau tidak ada." tangan menjalar, dari punggung licin Haechan ke pinggang yang terasa sedikit kasar karena sisik yang masih ada.
Keduanya semakin dekat.
Panggul berdempetan.
Dada bersentuhan.
Dan kini bibir mereka merasakan rasa asin dan manis yang sama.
Rindu.
Sudah beberapa bulan keduanya tak bertemu, Mark yang masih menjelajah setiap pulau yang belum didatanginya. Haechan yang masih selalu berpindah menghindari kejaran para perompak atau para pedagang yang masih memburu mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
[13] Siren
Фанфик[COMPLETED] [Fantasy] [Mitologi] Sebuah mitologi yang membuat orang-orang ketakutan dengan nyanyiannya.