🌊3. Kisah Dibaliknya Dan Pulau Kald

1.9K 226 4
                                    

Nyanyian pemikat dan kisah pilu dibaliknya.

🌊

DALAM kisahnya, para siren adalah pelayan setia dari dewi Persefone yang merupakan putri dari Zeus dan Hera. Mereka hidup dalam tawa serta kesenangan di dunia para dewa-dewi hingga saat putri Zeus yang terkenal akan kecantikannya itu diculik oleh Hades sang pemilik dunia bawah yang terkenal kejam.

Seluruh Olympus menjadi riuh, semua digerakkan Zeus untuk mencari putri cantiknya. Tak terkecuali dengan para siren, karena mereka tak memiliki kaki. Demeter memberikan mereka sebuah sayap untuk bisa keluar dari dalam air, waktu berlalu berhari-hari, berbulan-bulan, tapi putri sang Zeus tak bisa ditemukan hingga semuanya menyerah. Para siren, pun sedih karena tak ada lagi tuan untuk dilayani.

Karena putri mereka tak ditemukan entah Hades menyembunyikan dimana, akhirnya Zeus dan Hera membebaskan para siren, mereka diturunkan ke laut lepas dan tinggal di pulau Anthemoessa. Untuk mengenang dewi Persefone yang tak pernah ditemukan, para siren melantunkan nyanyian yang selalu diajarkan oleh putri sang Zeus.

Berabad-abad sudah berlalu, para siren hidup di bumi tempat manusia juga tinggal. Mereka hidup berdampingan, saling membantu satu sama lain karena siren pun dikenal sebagai makhluk yang baik. Membantu para pelaut ataupun para pedagang untuk menemukan jalan dengan nyanyian mereka yang teramat merdu.

Pada suatu hari saat musim semi datang, saat air laut sedang hangatnya, mentari menyapa di atas kepala. Seorang pedagang dengan kapal besar datang ke pulau Anthemoessa dengan anaknya yang gagah nan tampan.

Katanya mereka datang karena penasaran akan kehidupan siren yang makmur tanpa adanya dengki, iri, atau saling membunuh. Siren yang dengar cerita, pun terenyuh dengan para manusia yang saling membenci bahkan ada yang saling membunuh.

Dengan kelembutan hati para siren, mereka mengizinkan sang pedagang untuk menetap beberapa waktu di pulau karang mereka.

🌊

Setiap malam saat lilin-lilin dan lampu gantung dengan cahaya kemuning menghiasi kapal. Diam-diam anak sang pedagang akan turunkan perahu kecil dan akan mengayuhnya sedikit jauh dari kapal utama.

Sang anak pedagang diam-diam bertemu dengan salah satu siren untuk berdongeng. Tiap malam saat semua terlelap, saat bulan menggantung bersama bintang-bintang. Keduanya saling bertukar cerita, hingga tanpa sadar cinta membumbui setiap cerita masing-masing.

Hari-hari berlalu dan cinta itu pun semakin tumbuh, melilit keduanya dengan perasaan rindu hingga tiap malam akan curi-curi waktu untuk bertemu dengan langit yang menjadi saksi, keduanya sama-sama dimabuk asmara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari-hari berlalu dan cinta itu pun semakin tumbuh, melilit keduanya dengan perasaan rindu hingga tiap malam akan curi-curi waktu untuk bertemu dengan langit yang menjadi saksi, keduanya sama-sama dimabuk asmara. Terpesona akan keindahan masing-masing dalam deru ombak yang senada dengan detak jantung mereka. Dengan sinar rembulan yang menjadi penerang setiap dongeng yang dilantunkan.

[13] SirenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang