AWAL PERJUANGAN PANJANG

1.6K 19 26
                                    

Mobil SUV Lexus warna silver aku keluarkan dari garasi Om Toar. Sebuah mobil dengan design yang sangat elegant seperti mobil-mobil buatan Eropa. Lexus adalah mobil Jepang yang diproduksi Toyota untuk para pecinta mobil kalangan atas. Kursi mobil dibalut dengan kulit lembut dari Italy dan suasana hening saat berkendara sungguh menakjubkan. Mataku tertuju pada spion yang membantuku melihat kebelakang.

Om Toar dan keluargaku menunggu di teras, ada Oma, papi dan mami yang akan kembali ke Manado. Oma akan ikut pulang ke Manado karena ada yang harus di selesaikan disana. Lahan kebun cengkeh bagian Oma ada yang menawar. Sehingga Oma harus ke sana untuk menyelesaikan akad penjualan.

Aku hentikan mobil tepat di depan teras, Om Toar duduk disebelahku. Oma, papi dan mami berada di bangku deretan kedua. Suasana sangat ramah dengan wajah-wajah ceria.

"Sayang sekali Sofi tidak bisa ikut" kata Oma.

"Dia belum pulang dari Opspek, acaranya baru selesai jam 8 malam." sahut Om Toar yang nampaknya tahu benar jadwal kegiatan Sofi. Ada rasa cemburu saat mendengar suara Om Toar saat mengatakan hal itu.

Laju mobil sangat stabil, suara musik terdengar lembut. Selembut suara mesin Lexus yang tidak terdengar sama sekali dari dalam kabin.

"Om......ada rencana beli rumah baru tidak?" tanyaku tiba-tiba.

"Rencana mau beli dimana?"

"Ada dua pilihan...antara di Pakuwon atau Citraland. Nanti aku ajak kamu kalau melihat-lihat rumah supaya kamu bisa memberi pertimbangan."

"Bener ya Om.......?"

"Memang kenapa kamu tadi tiba-tiba menanyakan tentang rumah baru?"

"Rumah di Kapasari sudah terlalu tua......untuk merenovasi pasti butuh dana besar. Selain itu Om harus segera move on, tinggalkan kenangan dengan Tante. Om masih muda life must go on"

"Kamu kok bisa menyetir mobil mewah begini, Man?" tanya mami mengalihkan topik pembicaraan. 

"Aku pernah menyetir mobil yang lebih besar mi...!"

"Mobil yang lebih besar? Apa itu.....?"

"Mercedes Class G, modelnya seperti jeep kotak"

"Punya siapa........?" tanya Om Toar penasaran.

"Punya teman......dia yang mengijinkan aku menyetir mobilnya"

"Ngga banyak orang Surabaya yang punya mobil itu. Om kenal beberapa karena mereka nasabah kuat"

Percakapan ringan terus berlanjut, aku arahkan mobil ke Surabaya Barat. Jalur lalu lintas padat merayap bertepatan jam orang pulang. Terjadi kemacetan di daerah Mayjen Sungkono menuju ke Pakuwon. 

"Kenapa kamu ajak papi mami ke Citraland Man?"

"Ada restauran enak yang Arman mau tunjukkan."

"Jauh-jauh begini jangan sampai makanannya mengecewakan mereka berdua"

"Semoga tidak........sebetulnya saya mengajak mereka ke sana karena saya mau tunjukkan beberapa variasi bubur yang bisa kujual nanti"

"Oooohhh......bagus, ternyata kamu ingin ada pembanding"

"Benar Om.......!"

"Aku menyarankan kepada kamu, sebaiknya kamu tidak usah membuka depot bubur atau warung makan."

"Kenapa Om.....?"

"Ya...kalau kamu punya depot, akan ada banyak kerjaan yang harus kamu lakukan. Menjaga kebersihan depot juga tidak mudah kecuali kamu punya pegawai. Itu saja sudah menghabiskan waktu loh."

SophiaWhere stories live. Discover now