Bab 6

184 27 1
                                    

🐶♥️🦊

Makan malam dua keluarga_

"Jadi ini Injeolmi" Taeyong, yang dipanggil tersenyum

"Iya ini Injeolmi, nama lengkapnya Renjun" Winwin

"Kenapa baru dikasih tau sekarang nama nya" Taeyong

"Injeolmi hanya panggilan sayang aja" Yuta

"Jadi gimana untuk masalah tunangan itu?" Jaehyun. Tumben sekali Jaehyun membahas perjodohan bahkan Jaehyun langsung berkata pertunangan. Tentu saja Jeno, sejak makan malam dengan keluarganya malam kemarin Jeno terus saja meminta daddy nya untuk segera dirinya tunangan dengan Renjun.

"Pertunangan?" Yuta

"Bukankah Jeno dan Renjun akan di jodohkan?, Tidak ada salahnya jika kita langsung menyatukan mereka bukan?" Jaehyun, Jeno tersenyum penuh bangga.

Renjun tersedak mendengar dirinya akan bertunangan dengan Jeno. 'jadi baba meminta aku kesini untuk bertunangan dengan laki-laki gila itu?' batin Renjun.

"Aku menolaknya" Renjun

"Aku tidak bisa menolak perjodohan ini" Jeno menatap Renjun, Renjun balas menatapnya kemudian membuang muka.

Braaakkk Renjun mukul meja dan berdiri, maklum saja Renjun anak tunggal apapun yang ia minta akan selalu dikabulkan permintataannya, sifatnya nya dimanja, dan kesabaran setipis tisyu.

"Aku menolak tuan Jeno, aku menolak, menolaknya" dengan penuh penekanan disetiap kata, lalu ia meninggalkan meja makan, Yuta dan Winwin hanya bisa menundukan kepalanya.

"Sudah tak apa, mungkin anak-anak butuh waktu untuk berbicara" Taeyong.

Jeno menyusul Renjun, tangan kecil yang ia impikan bisa ia genggam, malam ini terkabulkan. Jeno menahan Renjun, saking kerasnya Jeno menarik Renjun membuat pria berparas cantik itu memutar badannya, mencari kesempatan dalam kesempitan Jeno langsung mendekapnya.

'gilaaaa aku memeluk Renjun, yaaaa meski Renjun tak membalasnya' batik Jeno.

Terhanyut dalam lamunan, Jeno melupakan Renjun yang sudah memberontak.

"Lepaskan bodoh" Memukul dada bidang Jeno

"Tak akan, kita harus bertunangan malam ini juga"

"Dasar psikopat"

Kewalahan menangani Renjun yang terus memukul, Jeno membopong Renjun seperti membopong beras di pundak. Tentu saja Renjun makin berontak memukul punggung Jeno.

"Turunkan aku dasar bajingan,,, turunkan aku,,, kenapa tempat ini sepi sekali sih"

"Tempat ini sudah di sewa oleh daddy" Jeno dengan tengang.

Tiba di ruangan dimana ada ke empat orang tua, Jeno menurunkan Renjun namun tangan kekarnya masih menggenggam Renjun.

Pusing dengan Renjun yang selalu memberontak, Jeno menempelkan bibirnya kepada bibir cherry Renjun, dengan penuh penekanan.

"HmmMMmmmmm"

Plaaak, Taeyong memukul kepala Jeno, "dasar mesum" Jeno melepaskan ciuman itu, Taeyong menarik Renjun, Jeno hanya menggaruk jejak pukulan itu dan mengikuti langkah bubu.

"Jadi kapan aku akan tunangan" Jeno, mereka sudah duduk kembali.

"Aku tidak mau" Renjun

"Apa aku harus memperkosa mu disini supaya kita menikah"

Ucapan Jeno membuat keempat orang tua tersedak.

Bubu menggelengkan kepalanya, tidak habis pikir dengan jalan pikiran Jeno.

"Yaaaaaakkkk" teriak Renjun, dia malu dihadapan orang taunya bisa-bisanya Jeno berbicara sevulgar itu.

"Aku sudah menyiapkan cincin, aku tidak menerima penolakan" Jeno mengeluarkan kotak berbentuk love berwarna merah, ada satu pasang cincin

"Aku tidak mau" Menyilangkan kedua tangannya di dada.

"Aku tidak menerima penolakan Renjun"

"Aku tidak mau"

"Berikan tangan mu atau aku akan perkosa kamu sekarang juga"

"Babaaaaaaaaaa, papaaaaaaa"

"Jeno" Jaehyun, dia malu memiliki anak dengan sifat seperti itu, tapi jika diingat, Jeno memendam cintanya sangat lama.

"Apa?" Jeno menatap Jaehyun

"Winwin, Yuta maaf atas perlakuan anak ku" Bubu

"Wajar, Jeno kan jatuh cinta ke Renjun sangat lama jadi sekalinya ketemu agresif" Winwin. Sejak kepergian Jeno dan Renjun keluar, Jaehyun menceritakan bagaimana Jeno begitu mencintai Renjun.

"Baba malah dukung Jeno sihhhh" Renjun 'sejak kapan Jeno suka aku?, Bukankah dulu dia sangat menolak ku?'

Sibuk dengan pikirannya, Jeno sudah menarik tangan Renjun dan memasukkan cincin ke cari lentik Renjun.

"Kita sudah tunangan besok kita menikah"

Jaehyun dan Taeyong pusing dengan sifat anaknya.

"Aku menolaknya"

"Tidak ada penolakan, bahkan baba dan papa aja menyetujuinya"

Renjun menengok ke arah Yuta dan Winwin, mereka hanya tersenyum, sedangkan Renjun cemberut.

'menyesal aku balik lagi kesini jika harus bertemu dengan orang yang selama ini aku hindari'

'aku menunggu mu sangat lama, dan kamu kembali kepada ku, Renjun ku'

🐶♥️🦊

End_

Udah segitu aja ceritanya

LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang