XVI

2.6K 308 5
                                    

Chika sudah kembali ke sekolah seperti biasa setelah 3 hari yang lalu keluar dari rumah sakit. Semenjak hari itu Chika lebih banyak diam nya. Hidup juga kaya nggak niat. Ashel, Aldo dan Aran sudah berbagai cara membuat Chika kembali seperti dulu, ternyata kalau Chika diam itu tidak seru, walaupun kadang Chika itu bawel, manja, marah marah, cengeng itu lebih baik dari pada Chika cuma diam, melamun, sedih, bete

"Udah istirahat ni, jajan yuk" ucap ashel

"Chik, Chika!" Aran menepuk bahu Chika karna Chika melamun

"Kenapa?" Ucap Chika malah merebahkan kepalanya ke meja

"Ah elah, Kantin kuy Chik, lapar ni" ucap Aldo

"Kalian aja, gue malas" ucap Chika

"CK, Lo udah seminggu gini gini aja, ayo lah, liat pipi Lo udah tirus gitu, jelek tau nggak, kaya kurang gizi" ucap Aran

"Iya Chik, Lo jelek tau, kurus, mata bengkak" ucap aldo

"Lo bedua yang benar dong" ucap ashel kesal

"CK yaudah ayok" ucap Chika yang malas denger ucapan Aran dan Aldo

"Gitu dong" Aran langsung merangkul Chika dan berjalan keluar kelas

Sampai di kantin mereka langsung memesan makanan, lebih tepatnya Aldo dan ashel yang memesan makanan Chika dan Aran mencari tempat duduk

"Udah dong sedih nya" ucap Aran membenarkan rambut Chika

Chika menatap Aran kemudian bibirnya melengkung kebawah dan matanya berkaca-kaca. Aran langsung menarik Chika kedalam pelukannya

"Dia hiks jahat Aran, dia tinggalin aku sama bunda dulu hiks"

Aran Hanya mengusap punggung Chika dan membiarkan Chika mengeluarkan unek unek nya. Ketiga sahabatnya paham bagaimana Chika suka bilang kalau dia benci sama ayahnya, Chika akan marah kalau ketemu dengan ayah nya yang tega ninggalin dirinya dan sang bunda, dan Chika juga ingin punya ayah seperti Shani, tapi saat tau fakta nya itu membuat Chika semakin sakit karna orang yang dia benci dan dia inginkan menjadi ayah nya itu yang sama. Orang yang sudah Chika anggap seperti ayah nya.

Aran terus mengusap punggung Chika. Tak lama Aldo dan ashel datang membawa makana

"Kenapa?" Tanya ashel tanpa suara

"Nangis" ucap Aran pelan

"Makanan datang" ucap Aldo mengalihkan perhatian

"Chik, ini gue beliin ayam penyet sambal ijo kesukaan Lo" ucap ashel

Chika pun melepaskan pelukan pada Aran dan mengusap air matanya

"Makan dulu ayo keburu bel" ucap Aldo

"Suapin" ucap Chika pada ashel dan Chika pun memeluk ashel

Ketiganya tersenyum melihat Chika yang sudah kembali manja pada mereka

"Yang benar dong kalau mau di suapin" ucap ashel ketiganya nya makan ashel sambil menyuapi Chika

"Chik boleh nanya?" Ucap Aldo

"Apa?" Ucap Chika

"Lo benci sama om Shani?" Tanya Aldo hati-hati

Chika menghela nafas nya

"Nggak tau gue do" ucap Chika

"Satu sisi gue senang, Lo semua tau kan gue dari dulu udah pengen banget punya ayah kaya om Shani, bahkan ya gue udah niatin jodohin om Shani sama bunda, tapi di satu sisi gue kecewa sama om Shani, dia tega ninggalin gue sama bunda, dia tega buat bunda berjuang sendirian untuk hidup nya sama gue. Gue bingung hiks" Chika kembali menangis sambil menutup wajahnya dengan tangan

Cerita Cinta ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang