Daily 2

355 38 3
                                    

Angkasa berhasil lulus dari perguruan tinggi kurang lebih sekitar setahun yang lalu.

Selain menjadi mahasiswa yang mendadak terkenal dihari kelulusan karena menjadi lulusan terbaik, Angkasa juga ditawari banyak pekerjaan oleh profesor yang mengajar di kampusnya, pun oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan maupun kosmetik. Sayangnya Angkasa tidak mengambil satu pun tawaran yang mereka berikan sekalipun gaji dan fasilitas yang ditawarkan cukup bahkan sangat menggiurkan. Alasannya sih karena satu, Angkasa ingin mewujudkan ramalan seorang Wildan Baskoro yang tercipta sejak mereka berdua masih kuliah.

Iya, Angkasa ingin mendirikan toko herbal sendiri.

Ah tidak tidak. Bagian mendirikan toko herbal sih memang benar, tapi alasan karena ramalan Wildan tidak sepenuhnya benar.

Alasan yang sebenarnya sih karena dirinya yang sejak kuliah dulu memiliki ketertarikan lebih pada obat-obatan herbal, pun jiwa-jiwa berwirausaha yang diturunkan Ayahnya juga menjadi pemicunya. Sehingga keinginan itu tercetus begitu saja seperti ramalan Wildan selama ini.

Untungnya baik Ayah maupun Bundanya mendukung penuh segala pilihan dari Angkasa, bahkan mereka berdua membantu Angkasa sampai Angkasa berhasil mendirikan toko herbal sendiri, mulai dari segi dukungan mental sampai ke modal.

Memang prosesnya cukup rumit, mulai dari perizinan mendirikan toko herbal, kemudian mencari distributor produk herbal yang terpercaya dan berkualitas, sampai ke bagian mencari lokasi toko dan mengerjakan dekorasi toko. Semuanya harus Angkasa kerjakan satu demi satu. Makannya tidak heran juga jika Angkasa butuh waktu hampir enam bulan lamanya untuk bisa benar-benar resmi membuka toko herbalnya.

Kalau digambarkan toko herbal Angkasa itu bergaya vintage khas toko herbal zaman dulu dengan sedikit sentuhan gaya modern. Kemudian ada aroma jahe dan juga teh yang dibuat mendominasi toko tersebut. Sengaja, agar Ankara betah main ke toko herbalnya, atau tidak menolak ---dengan alasan tidak suka bau toko herbal lagi--- ketika Angkasa membutuhkan bantuan Ankara untuk memasang lampu ---hitung-hitung memanfaatkan tinggi badan Ankara--- dan sebagainya. Karena setahu Angkasa Ankara itu memang paling bisa menoleransi dua aroma rempah-rempah tersebut.

Toko herbal tersebut diberi nama 'Asa Herb Store' di mana kata 'Asa' sendiri diambil dari nama belakang Angkasa sekaligus memiliki arti harapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Toko herbal tersebut diberi nama 'Asa Herb Store' di mana kata 'Asa' sendiri diambil dari nama belakang Angkasa sekaligus memiliki arti harapan. Angkasa ingin saja obat-obatan herbal yang dia jual di tokonya ini menjadi harapan untuk mereka bisa kembali sembuh.

Ya, hanya arti sesederhana itu yang sempat dihadiahi protesan Ankara. Katanya harusnya itu nama tokonya diambil dari nama Ankara saja. Lebih keren pokoknya.

Tapi kalau kata Ayah Mada sih begini, "iya in aja dari pada nangis. Tapi nggak usah direalisasiin Mas. Bagusan Asa" katanya pada Angkasa yang dibalas Angkasa dengan anggukan patuh.

"Ya terus kenapa Adek di namanin Kara?!" Pekik Ankara tidak terima kalau nama Angkasa ternyata lebih bagus daripada namanya.

"Biar kamu seputih santan kara, Adek" ucap Sang Ayah dengan nada suara yang terdengar bangga, tentu saja berhasil membuat Ankara emosi bukan main. Dikira alasannya sekeren itu apa.

[4] Daily Love (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang