Daily 7

245 33 2
                                    

Bel istirahat berbunyi sejak sepuluh menit yang lalu. Kelas 10 IPS 2 dalam keadaan kosong, hanya menyisakan seorang Ankara yang terduduk sendirian di pojok kelas.

Ya, sejak hari pertama masuk sekolah Ankara memang duduk sendirian di sana mengingat murid di kelas ini berjumlah ganjil, pun tidak ada satu pun yang mau duduk bersama Ankara karena wajah Ankara yang terlihat sangar. Kurang lebih begitulah bisik-bisik dari beberapa murid kelas ini, terkhusus perempuan. Bisikan yang cukup membuat Senja tertawa terbahak selama hampir lima menit lamanya.

Padahal Ankara sih bodo amat, dia malah merasa senang karena bisa menguasai dua meja sekaligus. Dan lagi perkara mukanya yang sangar, duh Ankara sih sudah sejak dulu mendengar ucapan semacam itu yang ditujukan kepadanya, jadi Ankara sudah tidak kaget lagi, pun tidak mau terlalu mempermasalahkannya. Bagi Ankara muka sangarnya adalah hal terkeren dari wajah tampannya.

Iya kan saja, dari pada menangis kalau kata Ayah Mada sih.

Ah entahlah kenapa Ayahnya selalu mengatakan hal seperti itu, padahal Ankara bukan lagi anak kecil yang akan semudah itu menangis jika ada perkara yang tidak sesuai dengan hatinya. Mungkin Ayahnya gagal move on dengan sifat Ankara yang dulu, atau lebih tepatnya sifat Ankara setahun yang lalu.

Yah, anak sok keren seperti Ankara ini memang cenderung lebih suka lupa diri dan lupa sejarah hidupnya sendiri bahwasanya dia baru mulai bersikap agak dewasa ketika menginjak kelas tiga SMP.

Ankara menggulirkan bola matanya ke bawah, dia mengulurkan tangannya ke dalam laci meja lalu menaruh sebuah kotak makan ke atas meja.

Ya, Ankara memang terbiasa menghabiskan jam istirahatnya di kelas bersama bekal kesayangannya. Meskipun begitu, Ankara sih senang-senang saja karena fakta bahwa dia hanya sendirian di kelas justru membuat dia bebas memakan bekal yang disiapkan Bundanya tanpa perlu dilihat oleh orang-orang. Meskipun sebenarnya tidak masalah juga sih kalaupun ada orang lain di kelasnya yang melihatnya membawa bekal dari rumah kemudian mengejeknya. Ankara tinggal memakai jurus andalannya saja; pura-pura tuli.

Iya, tidak ada yang salah. Anak Ayah Mada yang tampan nan rupawan ini, serta yang katanya sangar ini membawa bekal dari rumah alih-alih jajan di kantin selayaknya saat SMP, di mana saat itu pun Ankara sampai memanfaatkan jam-jam istirahatnya agar dia bisa makan sepuasnya tanpa embel-embel harus makan sayuran.

Ah tidak tidak, Bundanya tidak pernah memaksanya membawa bekal. Beliau hanya membujuk Ankara untuk membawa bekalnya dihari pertama Ankara MPLS. Alasannya karena Bunda merasa Ankara membutuhkan makanan yang mengenyangkan agar tubuhnya berenergi sehingga kuat menggowes sepeda dari rumah ke sekolah. Terlebih Bunda tahu betul hari itu adalah kali pertama Ankara menggowes sepeda dalam jarak sejauh itu. Bunda hanya khawatir. Namun selebihnya Ankaralah yang justru meminta Bundanya membuatkan bekal dengan rutin, seperti hari ini.

Ankara mulai membuka kotak makan berwarna biru cerah dengan gambar seekor bebek berwarna kuning di pusatnya ---pokoknya super ngejreng--- menampilkan isi bekal yang Bundanya siapkan. Sederhana saja, hanya nasi putih dengan beberapa nugget ayam juga tomat cherry. Bunda bangun kesiangan ngomong-ngomong karena semalam sibuk merawat Ayah Mada yang terus mengeluh sakit kepala. Dan pagi tadi dibuat kelimpungan karena Ayah Mada benar-benar sakit demam.

Beruntunglah karena sebelumnya Ankara membeli kompres instan sehingga Bunda langsung menempelkan kompres instan tersebut ke dahi Ayah Mada. Saat itu Ankara tertawa sendirian hampir satu menit lamanya, lucu saja melihat Ayahnya yang sudah tua menggunakan benda semacam itu.

"Kara nggak ke kantin?"

Ankara menggulirkan bola matanya ke arah Senja yang melongokkan kepalanya dari bingkai pintu kelas. Rambutnya yang hari ini sengaja diikat dua jatuh ke samping tampak menjuntai ke bawah. Kemudian Senja masuk ke dalam kelas sembari memeluk dua roti cokelat dan juga sekotak susu rasa stroberi berukuran sedang.

[4] Daily Love (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang