prolog

58 10 7
                                    

15 tahun lalu

Seorang pria berusia 30-an dengan tampang bak preman pasar itu berjalan sambil menyesap rokoknya dan begitu santainya ia melewati setiap seluk-beluk dari Kota Metropolitan yang kini menjadi begitu maju, pada tahun 2035 semua terasa begitu mudah, tidak seperti saat jaman nya dahulu, walaupun saat itu teknologi sudah ada namun tidak seperti saat ini. Pria itu tersenyum tipis mengingat sedikit cuplikan masa mudanya, apalagi saat mengingat bagian dimana sebuah virus muncul dan membuat seluruh dunia harus isolasi.

Di tengah hiruk-pikuk kota dengan segala kecanggihan didalamnya ternyata masih ada sebuah budaya buruk yang terus berjalan, pria bernama lengkap Karaka Purnama itu melihat dua orang bayi laki-laki yang masing-masing terbungkus selembar kain tengah menangis kencang di sebuah tong sampah. Begitu bisingnya kota ini sampai tidak terdengar tangisan dari dua bayi yang kelaparan dan kedinginan.

Entah atas dasar apa, Karaka membuang sisa rokok yang masih terselip di mulutnya dan beralih menggendong kedua bayi tersebut.

"Nambah beban aja lo berdua!" Ucap Karaka.

Kehidupan dua bayi tersebut berlangsung tanpa ada nya sosok ibu diantara mereka, hingga akhirnya mereka tumbuh dengan didikan Karaka didikan yang cukup keras.

***


!¡ BIG WARNING¡!

CERITA MURNI KARYA AUTHOR DENGAN PEMIKIRAN HASIL SEMEDI 24/7 JANGAN ASAL PLAGIAT!!

CERITA INI MEMILIKI HAK CIPTA

JANGAN MENGAITKAN CERITA LAIN KE CERITA INI BEGITUPULA SEBALIKNYA!! HARGAI SETIAP PENULIS

AND JUST CALL ME "WAR"

HOPE YOU LIKE THIS STORY GUYS

don't forget to vote, and share this story!!!





HIGHEST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang