"Orang tua ini, Karaka?"
"Ya, dialah sang legenda. Pemimpin asli dari Angkasia."
Semua orang bersorak kaget, antara tidak percaya, bingung dan kaget bahwasanya yang sekarang berada diantara mereka adalah sang legenda Karaka Purnama.
Sementara itu, Karaka menatap bingung seorang lelaki yang tiba-tiba menghampiri nya. "Siapa dia?" Karaka bertanya kepada Jarot.
Jarot tersenyum kecil dan menjawab, "Bang Karaka kayaknya udah pikun, ini Shaki bang. Bocil yang dulu kita selamatkan di distrik B."
Karaka menepuk keningnya, mulai ingat. "Ohhh Shaki! Bocil yang super lemah itu."
Shaki yang merasa tengah dibicarakan mencibir, "gak usah pake 'super' juga kali."
Melihat ekspresi jengkel Shaki. Jarot, Togi, Karaka dan yang lainnya tertawa lepas merasa puas telah meledek Shaki. Karaka menatap Shaki dari atas sampai bawah dan berkata, "ternyata lo udah tumbuh sebesar ini ya hahaha." Karaka sedikit bernostalgia setelah mengatakan nya. "Umur berapa lo sekarang?" Tanya Karaka basa-basi, kemudian dia meminta minuman pada Jarot.
"dua empat." Jawab Shaki singkat, masih ada perasaan jengkel di benaknya. Kemudian dia memilih untuk duduk di samping Karaka.
"Oh." Jawab Karaka singkat.
"Apa coba." Bisik Shaki, "aki-aki prik."
Jarot datang dengan segelas minuman soda untuk Karaka, mereka mulai membahas rencana untuk pemberontakan mereka.
Karaka meminum soda yang Jarot bawa, kemudian berkata. "Ceritakan kondisi Angkola."
Semua orang yang ada di markas terdiam dan fokus mendengarkan penyusunan rencana tersebut, ini adalah awal dari kebebasan yang selama ini mereka semua dan seluruh penghuni Angkola bahkan Bandrak harapkan.
Jarot mulai bercerita, "Distrik Angkola adalah distrik petarung bang, bisa di katakan Angkola adalah pusat kekuatan Bandrak." Karaka mengangguk-angguk mengerti, "pemimpinnya adalah dia si nomor dua sebagai orang yang terkuat di lima pilar."
"Acuma?" Tanya Karaka.
"Bukan Acuma, Acuna. Dan bukan cuman dia seorang aja, tapi dia di lindungi oleh tiga orang yang memiliki kekuatan setara dengannya." Jelas Shaki.
Lagi-lagi Karaka mengangguk-angguk mengerti. "Berarti sudah jelas bahwa sebelum menyentuh Acuma kita harus mengalahkan dahulu pelindung kampret nya."
"Bang Karaka ada masalah apa sebenarnya sampai salah terus nyebut nama." Bisik Togi sambil geleng-geleng kepala. Jarot menatapnya dan memberi isyarat untuk diam saja dan menyimak.
Kemudian entitas tidak di kenal kembali datang dan menyela, "untuk mengalahkan mereka itu tidak semudah membalikan telapak tangan."
"Siapa lagi ini, ya gusti?" Karaka menatap ke arah suara dan melihat seorang lelaki tengah berjalan ke arahnya, wajahnya tidak terlihat lantaran memakai topi berwarna hitam.
Sesampainya lelaki itu di hadapan Karaka, dia mengangkat kepalanya dan berkata. "Saya Koh! Anda Tuan Raka kan? Saya benar-benar menghormati anda, saya fans numero uno nya Tuan Raka." Tidak di sangka-sangka ternyata lelaki muda itu penuh dengan binar mata yang antusias menatap Karaka.
Karaka mendengar nya tak kalah antusias, "wihh gue ada fans bro, kalian ada gak heheheheh." ucap Karaka dengan nada sombong sambil menyikut Shaki dan Togi.
"Berhenti bercanda!" hardik Shaki.
Karaka mendadak bungkam, "ya maaf."
"Kita lanjutkan." sela Togi.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIGHEST
Aksiyon2050, Kota Bandrak terbagi menjadi 4 distrik, warga Bandrak terpecah belah, yang miskin dan tidak berguna di singkirkan, sudah tidak ada rasa kemanusiaan sehingga yang menderita semakin menderita dan yang sudah berkuasa malah semakin berjaya, akanka...