chapter 5 : pertemuan lima pilar

23 2 0
                                    

Di pusat Kota Bandrak, yaitu Distrik Shoul. Seperti yang sudah di informasikan sebelumnya bahwasanya akan ada pertemuan dari beberapa petinggi untuk membahas mengenai hal yang belum di ketahui apa itu. Penyambutan para lima pilar diselenggarakan secara mewah dan berkelas. Kelima pilar berjalan bersamaan memasuki istana Shoul.

Istana Shoul adalah tempat dimana berkumpulnya para petinggi dari Distrik Shoul, selain itu di istana tersebut juga terdapat markas bagi para pejabat distrik, wajar saja tempat itu begitu megah, di bangun dengan uang rakyat.

"Bjir, melebihi ekspektasi ini meriahnya." Ucap salah satu anggota lima pilar tersebut, tak henti-hentinya dia mengagumi setiap jengkal istana Shoul.

Salah satu dari mereka yakni Acuna merotasikan bola matanya, "bacot lo Rendi, gak usah norak."

"Iya deh si paling up to date." Balas Rendi, nama lengkapnya Rendi Agustin, usia 25 tahun, dia merupakan pemimpin dari distrik Old. Walaupun dia pemimpin dari distrik yang berisikan orang-orang tua, Rendi masih terbilang muda, bukankah sudah umum dimana orang yang lebih muda menjadi lebih berkuasa karena masih mampu melakukan segalanya dengan mudah.

"Kalian adalah spesies yang paling aneh, berisik dan menggonggong terus seperti anjing. Dasar pria murahan." Sahut seorang wanita dengan paras secantik dewi itu. Dia adalah Melinda, wanita tercantik di distrik B, salah satu pelacur kelas atas dimana harga untuk sewanya bisa mencapai $10.000 semalam.

"Lo gak di ajak gak usah berisik." Sinis Acuna.

Melinda hanya melengos malas menghadapi Acuna, mereka bertiga terus berjalan menuju ruang pertemuan, melewati setiap sudut istana yang nampak mewah.

Tak ada satupun bagian yang nampak biasa-biasa saja, walau berkesan kuno istana itu di penuhi oleh teknologi yang super maju, secara Distrik Shoul adalah distrik yang berisikan orang-orang berkualitas dan kuat secara finansial, dan beberapa diantaranya kemungkinan di isi orang-orang yang sudah kaya masih saja minta-minta ke rakyat, jadi mereka miskin atau kaya sebenarnya?

Mereka bertiga—Melinda, Acuna, Rendi— sampai di depan sebuah pintu dengan tinggi sekitar 2,5 meter dan lebar seluruhnya 2 meter, pintu itu terlihat kokoh dan megah lantaran di lapisi oleh warna emas. Dua orang yang bertugas menjaga pintu ruangan itu membukakan pintu megah tersebut.

Rendi tak henti-hentinya memuji-muji istana ini, secara Distrik Old berbanding balik dengan Distrik Shoul ini.

"Selamat datang." Sapa seseorang.

Acuna langsung melengos dan duduk di salah satu kursi yang di sediakan, "udah ah gak usah banyak cincong lagi co, langsung aja apa yang mau lu omongin?!"

"Dasar sampah, bisa tidak mulut dan sikapmu kau diperbaiki? Tidak tahu sopan santun!" Ujar Melinda, dia berjalan dengan anggun di susul Rendi di belakangnya untuk mendekat.

"Apaan si? Lo nantangin gue hah?!" Acuna langsung mendekat dan mencengkram erat dagu Melinda, "cewek kayak lo juga sampah dasar pelacur!" Ucap Acuna tepat di depan wajah Melinda.

Dengan tangkas Melinda menendang 'aset' milik Acuna, sehingga dengan reflek Acuna melepaskan cengkraman nya, "tanpa benda itu kau bukanlah apa-apa Acuna." Desis Melinda.

Acuna mengerang ngilu, "anjing dasar cewek murahan!" tangan Acuna sudah terangkat hendak menampar Melinda, namun...

DOR!!

DOR!!

"Ahkkk... Ini menyakitkan bodoh!"

"Maksud lo apa si njing!"

Dialah Ken Shoule, pria berusia 32 tahun itu merupakan pemimpin dari distrik Shoul. Seorang yang tadi menyambut kedatangan Melinda, Rendi dan, Melinda. Ken merupakan salah satu anggota 5 pilar.

HIGHEST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang