chapter 4 : awal mula

28 2 1
                                    

Pada tahun 2000 Pemerintahan Negara Maritim secara resmi Mengisolasi Daerah Bandrak dengan alasan yang tidak jelas, yang menyebabkan aturan hukum tidak berlaku lagi di Bandrak. Bandrak menjadi kawasan liar hal itu menyebabkan kejahatan sekeji apapun tidak akan pernah diadili. Pencurian, pembunuhan, pelecehan,
rasis, menjadi makanan sehari-hari.

Hal itu terjadi tepat pada 50 tahun yang lalu. Namun, pada hari itu 11 Desember 2003 kemunculan seorang pria misterius dengan jubah di Kota Bandrak berhasil menghebohkan warga Bandrak. Pria misterius itu mengumumkan, "Dengar penduduk Bandrak!! Aku 'THE MASK' dari Organisasi Pembebasan Bandrak, mengumumkan bahwa Bandrak akan di bagi menjadi 4 distrik!"

Semua orang tak terkecuali satu pun jelas terkejut dengan adanya sesosok pria misterius yang tidak jelas asal-usulnya, tiba-tiba memecah Kota Bandrak menjadi 4 bagian.

Terdengar kericuhan antara pro dan kontra dari warga yang mengomentari hal tersebut.

"Pembagian distrik? Apa maksudnya?!"

"Bagi distrik? Kenapa tidak bagi bansos saja sialan!?"

"Distrik hulu sia bagong!"

"Nah kita bisa hidup bebas di sini!!"

"TIDAK ADA YANG BISA MEMERINTAH KITA!!"

"DIAM KALIAN PARA SAMPAH!! MULUT KOTOR KALIAN MEMBUAT POLUSI DI SINI SEMAKIN PARAH! DENGARKAN AKU!" Pria yang di panggil 'the mask' itu berhasil menghentikan kericuhan yang terjadi di pusat kota Bandrak.

Pembagian Distrik itu dimulai dengan Distrik Shoul, Distrik khusus untuk orang yang kaya raya dan pejabat-pejabat. Distrik yang aman sehingga yang merasa kaya mulai lega lantaran mereka akan aman. Ibaratnya seperti "lo punya duit lo punya kuasa."

Kedua, Distrik B : Female, dimana wanita bagaikan Dewi, dan pria bagaikan sampah dan hanya seorang kacung.

Ketiga, Distrik Old. Distrik yang di ibaratkan nya hanya berisikan orang-orang yang tidak terpakai, atau secara kasarnya hanyalah 'barang bekas' dan kondisi di Distrik Old berbanding balik dengan Distrik Shoul.

Kemudian keempat, Distrik Angkola. Seperti yang sudah di ketahui Distrik ini berisikan para petarung, dimana kehidupan di sana amat keras, Distrik ini adalah pusat kekuatan dari Kota Bandrak, Distrik Angkola juga bisa di bilang salah satu Distrik yang cukup ketat dengan peraturan pemerintah. Salah satu hukuman jika ada yang melanggar peraturan pemerintah adalah menjadi budak dalam pembangunan Kota Bandrak sampai usia 80 Tahun dan akan terus berlanjut hingga sampai ke keturunannya.

Distrik Angkola sangat berbanding balik dengan Distrik B, dimana para perempuan akan bekerja di rumah bordir sampai mereka sudah 'tak layak pakai' lagi.

Maka, Distrik Angkola adalah Distrik yang tidak mudah untuk di tinggali.

Namun, sedikit orang mengetahui bahwasanya Angkola terbagi lagi menjadi dua Distrik

Jika ada satu tempat teraman, paling super duper aman, hanya satu 'istana para dewa' yaitu HIGHEST.

Singkat cerita, selama 16 Tahun Distrik itu telah 'dijajah' oleh Organisasi yang mengaku akan membebaskan Kota Bandrak dari ketidak adilan. Namun, nyatanya warga Bandrak malah semakin tercekik dengan adanya pembagian Distrik tersebut, keluarga, sahabat, kekasih dan orang-orang terdekat telah di sebar ke seluruh Distrik di Kota Bandrak.

Tepat pada tahun 2019, sebuah Organisasi pemberontak berhasil membebaskan Bandrak dari 'penjajahan' tersebut. Organisasi tersebut bernama Angkasia. Yang dalam kurun waktu 5 tahun mampu membebaskan Bandrak dari pembagian Distrik.

Setelah di bebaskan oleh Angkasia Bandrak menjadi Kota yang makmur dan damai, kemudian setelah itu Bandrak secara penuh dikuasai oleh Angkasia. Selama bertahun-tahun kondisi Bandrak saat itu sangat damai, aman dan, sentosa.

HIGHEST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang