1.3 Live Music

375 65 5
                                    

Ashel dan Marsha telah sampai di depan kampus, keduanya tersenyum saat melihat Chika berjalan keluar dari pintu loby kampus dengan melambaikan kedua tangannya.

“Gilaa, tu orang masih bisa senyam senyum gitu padahal capek abis kerja,” gumam Ashel.

Marsha terkekeh, “Kok gila? Keren dongg,” serunya.

Chika membuka pintu belakang mobil, lalu memasukinya.

“Gi-ma-na ta-di ker-ja nya?” Tanya Ashel.

“Seru,” balas Chika seraya mengangkat kedua ibu jarinya.

“Syukur deh, kalo lo nikmatin kerjanya.”

Marsha menepuk bahu Chika, “Kerenn,” ucapnya seraya mengacungkan ibu jarinya.

Ashel mulai menancap gasnya, mengendarai mobil ke tempat café dimana Aldo mengundangnya.

Hanya perlu beberapa menit untuk sampai, karena letak café tersebut tidak jauh dari kampusnya.

Setelah memarkirkan mobil. Ashel, Chika dan juga Marsha segera memasuki café. Terlihat Aran yang kini tengah menyanyikan lagu dengan memetik gitanya, di iringi oleh keybord Zeean dan juga drum Aldo.

Café terasa sangat ramai, yang Chika lihat, sebagian banyak orang yang datang adalah anak anak kampus angkatannya.

Ashel mengedarkan pandangannya, mencari letak meja untuk ia tempati bersama Chika dan juga Marsha. “Itu disana kosong,” ucap Ashel seraya menunjuk.

Pandangan Marsha mengikuti jari telunjuk Ashel, “Yu disana aja,”

Ashel mengangguk, lalu tangan kanannya meraih tangan Chika dan Marsha, membawa keduanya menuju meja itu.

Ashel mendudukkan dirinya, lalu diikuti oleh Marsha dan juga Chika.

Letak meja yang ditempati mereka tidak jauh dari panggung live music, Chika bisa dengan jelas melihat wajah Aran yang kini tengah bernyanyi.

Chika menatap lekat wajah Aran dengan senyuman yang terpatri di wajahnya.

Di sela sela bernyanyinya, sesekali Aran melirik pada Chika, Chika yang masih tidak sadar akan hal itu, masih saja fokus memandangi wajah Aran.

Ashel mengangkat handphonenya, bersiap untuk mengambil foto, “Liatt siniii,” ucapnya membuat Marsha langsung menoleh dan tersenyum pada kamera.

Ashel sedikit menyenggol bahu Chika, “Fo-to du-lu,” ucapnya seraya menunjuk pada kamera.

Chika mengangguk, ia sedikit menggeser posisi duduknya, lalu tersenyum.

Cekrek cekrek cekrek.

Beberapa foto berhasil Ashel tangkap.

“Kirim di grup, ya,” ucap Marsha.

“Iya ini mau.”

“Aduh, lupa. Gue belum isi kuota, tethering dong, Shaa, hehee.”

“Bentar,” ucapnya seraya menyalakan hotspot.

Tak lama dari itu, muncul pesan masuk grup chat dari Ashel. 

“Makasih, shaa.”

“Anytime.”

“Laper gak si?” ucap Ashel mendapat anggukan dari Marsha.

“Chika juga pasti laper, abis kerja,” seru Marsha.

“Mau makan apa? Aku pesenin.”

“Gue pengen ini, Sha,” ucap Ashel seraya menunjuk pada daftar menu yang terletak di meja.

Can you hear me? [ChikAra]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang