Benar-benar di tengah hutan, jauh dari permukiman warga, sekelilingnya hanya ditemani pohon besar. Jika malam hari tiba, mungkin para makhluk halus akan singgah.
Punggung Hana terasa merinding. Bukan karena disebabkan udara dingin sore hari melainkan mendengar cerita Jungkook semalam. Dulu tempat ini adalah bekas kuburan sampai arwahnya menetap meski rumahnya sudah dimusnahkan. Ia tidak boleh terlihat takut karena akan dianggap lemah. Jangan biarkan Jungkook menang, hiu paus itu harus merasakan apa yang dirasakannya.
"Jungkook, ceritamu kemarin itu salah. Kau dengar kata paman tua tadi di depan sana? Sebenarnya tempat ini dikelilingi oleh vampir."
Wajah Jungkook memerah dan terlihat menelan saliva. Rasanya ia pun takut, tetapi berpura-pura biasa saja dan masih fokus membuat tenda.
Hana tersenyum simpul, cukup mudah untuk menakut-nakutinya. "Vampir lebih menakutkan daripada hantu karena mereka terlihat nyata. Hantu hanya bisa menangis, sedangkan vampir? Mereka akan menggigit lehermu meminta darah!"
Jungkook hanya berdeham sebagai jawaban dan masih terlihat tidak peduli. Sekarang malah bersenandung pelan agar suara menyebalkan Hana tidak terngiang-ngiang di kepalanya.
Sangat menyebalkan karena tidak ketakutan sama sekali seperti dirinya kemarin sampai tidak dapat tidur akibat mendengar cerita hantunya. Karena tidak digubris, akhirnya Hana memegang pundak Jungkook agar menatapnya.
"Aaa!"
Jelas terkejut, tiba-tiba ada tangan di pundak sampai Jungkook melompat ke gendongan Hana. Kehebohannya hanya dianggap lelucon dan ditertawakan oleh orang tua mereka karena merasa lucu. Seharusnya wanita yang digendong pria, tetapi ini sebaliknya.
"Mereka sedang berusaha untuk bersikap romantis." Ayah Jungkook berbicara pada istrinya dan bunda Hana yang sedang sibuk mengumpulkan kayu bakar.
"Lucu sekali jika melihat anak-anak muda yang sedang jatuh cinta." Ibu Jungkook pun menimpali sambil menepuk bahu bunda Hana.
Bunda Hana hanya tersenyum melihat anaknya dekat sekali dengan Jungkook. Tentu merasa bahagia apalagi sedari kecil tidak mendapatkan kasih sayang seorang ayah ataupun kakak laki-laki. Meski awalnya cemburu anaknya dekat dengan orang lain, tetapi melihat senyumannya membuat tenang.
"Turun dari gendonganku, Jungkook! Kau berat sekali!" Sekuat tenaga Hana menahan Jungkook agar tidak jatuh ke tanah. Suaminya itu seperti pithikos yang bergelantungan di pohon.
"Biarkan saja ini menjadi sejarah. Seorang beruang madu menggendong hiu paus!" Karena Hana sudah mengejutkan Jungkook, ia memberi hukuman dengan membiarkan kesulitan menggendong tubuhnya. Enak saja menang begitu saja, Hana harus kalah untuk hari ini bahkan selamanya.
Namun, Hana tidak akan takut Jungkook mengamuk karena menjatuhkannya begitu saja ke tanah. Membuatnya tertawa bahagia karena Jungkook menggosok-gosok tulang ekornya yang tadi mencium tanah dengan wajah menahan sakit.
"Haha! Rasakan pembalasan dariku!" Hana menjulurkan lidah meledek Jungkook sambil tertawa lepas.
Hiu paus berubah menjadi serigala berbulu kelinci. Jungkook bangkit dari tempatnya sambil menepuk-nepuk celana yang kotor, setelah itu meregangkan kedua tangan seperti bersiap-siap akan melakukan sesuatu.
"Oh! Balas dendam, ya?" Langkahnya mulai dekat, tatapan tajam seperti itu jelas membuat siapapun yang melihatnya akan takut.
Astaga! Hana sudah melakukan kesalahan lagi. Tidak lucu karena Jungkook gampang sekali marah. Permainan mungkin akan berakhir begitu saja atau mungkin Hana akan dijadikan teman makhluk halus di sekitarnya. Hana belum bertemu Min Yoongi, tidak boleh mati konyol secepat itu.
Kaki kanannya menggerus-gerus tanah dengan napas memburu seperti banteng yang akan mengamuk ketika melihat kain merah. "Jika kau balas dendam, maka aku pun akan membalas juga! Hiyak! "
Memang dasarnya mereka berdua masih tergolong remaja yang baru menginjak dewasa, makanya masih saja bersikap kanak-kanak. Sekarang Hana berlari ketakutan mengelilingi tenda menghindari kejaran banteng yang mengamuk.
"Berhenti, Jungkook! Aku sudah lelah! Aku akan membiarkanmu bermain game dalam laptopku sepuasnya. Aku mohon, berhenti!" Hana terus meracau sambil berlari.
Namun, Jungkook malah tertawa merasa lucu dengan Hana yang berlari seperti beruang madu. Wajahnya terlihat ketakutan, langkahnya yang sesekali tersandung membuat Jungkook semakin sengaja untuk terus mengejarnya. Seru juga ternyata dapat mainan baru.
Rasanya Jungkook ingin selalu berada di momen yang seperti ini selamanya.
---
•Glosarium•
Vampir = Tokoh dalam mitologi dan legenda yang hidup dengan memakan intisari kehidupan (biasanya dalam bentuk darah) dari makhluk hidup lain
Saliva (Air liur) = Cairan bening yang dihasilkan dalam mulut manusia dan beberapa jenis hewan
Tersenyum simpul = Senyum yang menunjukkan kesenangan, kesayangan, dan kegembiraan hati
Pithikos (Bahasa Yunani) = Monyet
Tulang ekor = Bagian tulang dengan sudut melengkung dan berbentuk V. Letaknya ada pada area bawah tulang belakang. Tulang ini dapat menunjang tubuh saat duduk serta mendukung berat tubuh ketika mengubah posisi duduk
Game (Permainan) = Sebuah aktivitas rekreasi dengan tujuan bersenang-senang, mengisi waktu luang, atau berolahraga ringan
Momen = Waktu yang pendek, saat
---
🦈 Publish: 26 Maret 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
WHALE SHARK
Ficção AdolescenteMendapatkan cinta yang rapuh membuat Jeon Hana mengeluh. Berbagai cara dilakukan untuk menarik cinta namun meninggalkan derita. Hingga Hana melakukan cara terakhir dengan melibatkan Lee Jungkook ke dalam hidupnya. Cara seperti apa yang Hana lakukan...