Friend,

2.8K 234 3
                                    

"udah pulang?" Suara yang tidak asing terdengar saat Raya baru saja membuka pintu

"Dari tadi?" Tanya Raya pada wanita cantik sekaligus sahabatnya yang sedang berduduk santai menonton Netflix didepan TV

"Lumayan, abis dari mana?" Tanya wanita itu

"Tadi ada urusan bentar. Lu udah makan?" Tanya Raya ikut duduk disamping sahabatnya

"Belum, gw udah masak. Tapi kayaknya udah dingin, lu sih kelamaan" wanita itu berdiri, berjalan kearah dapur disusul oleh Raya

"Sorry Fan" ucapnya pada wanita bernama Fanny itu

Fanny hanya menggedikkan bahu dan menatap makanan yang sudah ia masak dari tadi. Ia selalu seperti itu, datang ke kost-an Raya tanpa mengabarinya terlebih dahulu, tapi Raya sepertinya tidak mepermasalahkan hal itu. Mereka adalah sahabat masa kecil hingga sekarang, tak heran hubungan keduanya terlihat sangat akrab tanpa rasa canggung lagi

"Abis ini mau ngapain?" Tanya Fanny setelah menyelesaikan makannya

"Ngga ada"

"Mau keluar ngga? Temenin gw"

"Besok aja Fan" Tolak Raya, dia baru pulang  beberapa menit yang lalu dan sudah kehilangan energi sosialnya

"Lu maaah ah" Fanny berdiri dengan wajah ngambeknya
"Piring lo beresin sendiri" sambungnya

.
.
.
.
.
.
.
.

"Mau nginep?" Tanya Raya pada Fanny yang sedang berbaring malas dikasur miliknya

"Uhum"

Raya membaringkan tubuhnya di sofa panjang dan memainkan handphonenya, bolak balik melihat beranda instagram yang mulai membosankan. Sedangkan Fanny yang sudah biasa melihat sifat cuek sahabatnya itu juga tampak acuh dan fokus pada cuplikan drama di laptop milik Raya. Fanny seperti hanya menumpang tidur di Kost milik Raya. FYI setiap Fanny menginap di tempat Raya, ia selalu tidur di kasur sedangkan Raya di Sofa. Itu hal biasa, mengingat Raya yang selalu menolak saat Fanny mengajaknya tidur di kasur yang sama. Awalnya ia kesal, tapi lama kelamaan Fanny terbiasa dengan hal itu. Ntah apa alasannya, tapi menurutnya Raya tidak suka saat seseorang menyentuhnya ketika tidur

"Tidur Ray, udah jam satu" ucap Fanny setelah mematikan laptopnya

"Hmm" cueknya masih memandang betah handphonenya

"Awas juling, kelamaan main HP"

"Lu juga" balas Raya tanpa menatap Fanny

"Tidur bareng napa Ray, gw dingin nih" Fanny berdiri menghampiri Raya

"Pake selimut, ACnya tambah"

"Apa banget dah, gw nih sahabat elu bukan sih" Fanny membaringkan tubuhnya diatas tubuh Raya dan memeluknya erat

"Berat Fan, minggir" Raya sedikit mendorong tubuh Fanny yang sebenarnya tidak seberapa berat. Ia hanya tidak nyaman dengan hal seperti ini, sekalipun sahabatnya sendiri

"Serius? Gw berat?" Fanny membulatkan matanya dan menatap jengkel tepat didepan wajah Raya
"Gw harus diet" sambungnya

"Iya diet sono, minggir"

"Ah Ray bangsat. gw nggamau minggir, tau rasa lu ketindihan cewe berat" Fanny menenggelamkan wajahnya di leher Raya

"Gw itung sampe tiga, kalo lu ngga minggir, gw lempar keluar"
"Satu..."
"Dua..."
"Tiga..." melihat tidak ada pergerakan dari Fanny, Raya langsung bangun membuat tubuh Fanny ikut bangun diatasnya. Spontan tangannya ia kalungkan di  leher Raya agar ia tidak terjatuh. Raya sepertinya tidak bercanda, ia benar benar berjalan kearah pintu keluar

"Ray..."
"Raya gilak" ucap Fanny tak percaya saat Raya sudah memegang gagang pintunya
"Iya iya gw lepasin. Lu emang temen gw yang paling bangsat" Fanny akhirnya melepaskan tangannya dan turun dari badan tinggi Raya

"Sana tidur, nggausah macem macem" ucap Raya santai dan kembali ke Posisi awalnya, sedang Fanny menghentakkan kakinya kesal dan kembali berbaring di kasur. Dan asal kalian tau, peristiwa seperti ini sudah terjadi puluhan kali

"Gw aduin kakak gw besok"

"Yayaya"

Fanny tertidur setelah selesai mengoceh sedangkan Raya masih betah dengan lamunannya, insomnia yang tak kunjung sembuh. Jam sudah menunjukkan pukul tiga pagi. lelah berbaring, Raya bangun dan duduk di balkon kamarnya menyesap tembakau dan menikmati angin dingin malam berharap rasa ngantuknya segera datang. Tidak maniak, hanya sesekali saat pikirannya sedang kalut

Rafaez
Michael mau ketemu besok, balik ke rumah
03.17

Raya menatap tak minat pada pesan yang baru saja masuk. Rafaez merupakan kakak kandungnya. Raya tidak suka bertemu dengan wanita bernama Michael itu

"Fyuuuh"

Heal Me [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang