Akhir untuk Noah

501 22 1
                                    

-Yang di tinggal Vote sama komen nya aja ya kakak❤️kalo harapan dibawa aja Ehe.
-
-
-
Noah duduk di Cafe yang berada di depan Taman, matanya memandang sebuah keluarga yang sedang piknik. Wajah gembira mereka terpancar membuat siapapun yang melewati mereka akan merasa iri dengan kehangatan yang dimiliki keluarga hangat itu.

"Berhentilah untuk terus memantaunya Noah, apa tidak bosan? Ini sudah 10 tahun..."kata Seseorang yang tiba tiba mendudukan dirinya di kursi sebelah Noah—Noah menatap orang itu lalu tersenyum.

"Dia cintaku Pete, bagaimana mungkin aku bisa berhenti untuk memantaunya..."ucap Noah dengan senyum tipis—Pete menghela nafas, Noah terlalu keras kepala.

"Apa yang kamu harapkan? Bisa bersama dengan nya? Lebih baik kubur saja semua itu dan cari lah orang lain..."

"Dia cinta pertama ku Pete bagaimana mungkin aku bisa mencari orang lain..."

"Lalu kamu pikir dengan kamu terus memantaunya selama 10 tahun ini kamu akan bisa memilikinya? Lalu menjadikan nya teman hidupmu? Dan akhirnya kisahmu bahagia? Begitu?—Pete menghela nafas, dia kasihan dengan Noah yang mengejar seseorang yang tidak akan pernah bisa dia miliki sampai kapan pun—"sadarlah Noah, kamu tidak akan bisa memilikinya sampai kapan pun..."

"Tuhan membuat ku bertemu dengan nya Pete, itu artinya Tuhan akan menyatukan ku dengan nya..."

Lagi lagi Pete menghela nafas dengan jawaban Noah.

"Noah, tidak semua hal yang di pertemukan dengan kita harus menjadi bagian dari takdir kita, beberapa dari mereka datang hanya untuk singgah bukan untuk menetap..."

"Maksud mu? Tanya Noah.

"Tuhan menuliskan takdir Apo adalah hidup bersama Mile begitu juga dengan Mile yang ditakdirkan untuk hidup dengan Apo, hal yang sudah ditakdirkan Tuhan tidak akan bisa dirubah Noah. Takdir Apo adalah dengan Mile bukan dengan mu, jadi mau sekuat apapun usahamu untuk memisahkan keduanya itu tidak akan berpengaruh karna pada akhirnya mereka akan kembali lagi bersatu. Itu sudah menjadi tulisan takdir Noah..."jelas Pete—Noah mengalihkan pandangan nya dari Pete dan kembali menatap keluarga bahagia Apo yang sedang piknik di Taman.

Mengapa kisah cintanya bisa se miris ini?

Mengapa orang yang harus dicintai adalah Apo?

Pertanyaan berputar di benak Noah.

"Tapi cintaku untuknya tulus Pete..."ucap Noah dengan lesu, matanya masih tetap menatap keluarga Apo.

"Tidak semua perasaan cinta harus dibalas dengan perasaan yang sama Noah, setulus apapun cintamu untuk nya jika bukan kamu yang di takdirkan untuk bersanding dengan nya kamu bisa apa?—Mata Pete kini ikut menatap ke hangatan keluarga Romsaithong—"apakah kamu pernah berpikir jika dia hidup bersamamu akan kah bahagia nya seperti saat ini? Saat di dengan takdirnya ? Tanya Pete.

"Aku tidak tau, mungkin saja tidak..."jawab Noah—Pete kemudian mengalihkan pandangan ke Noah dan tersenyum hangat.

"Noah, mencintai itu butuh pengorbanan yang besar. Ada masa dimana kamu harus mengorbankan cintamu demi bisa melihatnya bahagia dengan orang yang sudah ditakdirkan untuknya. Memang rasanya Tuhan tidak adil karna membuat kita mencintai orang yang pada akhirnya tidak akan bisa kita miliki, tapi dari sana juga Tuhan mengajarkan bahwa melihatnya bahagia dengan pilihan nya adalah bentuk cinta tulus kita. Karna belum tentu saat dia bersama kita bahagia nya akan seperti saat dia dengan takdirnya, belum tentu saat dia bersama kita senyum nya akan selebar saat dia dengan takdirnya..."

"Tapi ini menyakitkan Pete..."ucap Noah.

"Belajarlah untuk menerima nya dengan tulus, Tuhan akan menggantinya dengan yang lebih baik bahkan mungkin diluar perkiraan mu..."

"Apakah sudah saat nya aku berhenti dari semua ini Pete? Tanya Noah lagi—Pete tersenyum.

"Jangan sampai bahagia mu nanti malah menyakiti dia dan orang lain Noah, tidak masalah jika sekarang kamu sakit karna merelakan cintamu untuk hidup dengan takdirnya. Setidaknya kamu tidak merusak kebahagiaan orang lain..."

"Hidupku memang kurang beruntung dalam hal percintaan..."kata Noah dengan tersenyum kecut.

"Setidak nya kamu beruntung dalam hal Karir, keluarga, support system, teman, juga financial Noah"—Pete menatap kembali keluar jendela, lalu melihat seorang anak kecil penjual balon yang sedari tadi menatap keluarga Romsaithong dengan sedih—"lihat anak itu, di usia nya yang masih sedini ini dia tidak beruntung dalam hal apapun, disaat anak seusia nya bermain dan merasakan hangatnya keluarga dia malah berjualan balon. Kamu hanya gagal di percintaan Noah tapi kamu tidak gagal di Keluarga, Karir, support system, teman, juga financial..."kata Pete.

"Kamu benar Pete..."balas Noah.

"Setidaknya jika kamu merasa gagal, lihatlah anak anak dijalan yang kurang beruntung. Kamu akan memahaminya"—Pete berdiri dari duduknya—"aku harus pergi Noah, tugas ku masih banyak. Sampai jumpa lagi di lain waktu..."pamit Pete, namun saat ingin pergi pergelangan tangannya di tarik oleh Noah.

"Ada apa lagi Noah? Tanya Pete kebingungan.

"Mari bertemu lagi di hari Sabtu, aku ingin menghabiskan waktu dengan mu..."jawab Noah—Pete tersenyum lalu mengangguk.

Setelahnya pergelangan tangan Pete di lepas, Pete pun pergi meninggalkan Noah yang masih betah didalam Cafe itu.

"Kamu benar Pete, cinta memang tidak harus memiliki. Aku juga sangat beruntung, walaupun percintaan ku gagal tapi setidaknya dari Karir, keluarga, teman, support system juga financial aku tidak gagal. Aku juga beruntung bisa mengenalmu Pete..."kata Noah dengan tersenyum tulus.

Sekarang sudah saat nya menutup lembaran lama dan membuka halaman baru dengan orang baru. Melupakan yang lalu dan memulai hal baru yang lebih baik dan lebih indah.
-
-
-
Sebenernya part kali ini lebih ke kisah aku pribadi yang pengen aku ceritain ke kalian, jujur untuk masalah percintaan aku emang belum se beruntung banyak orang diluar sana tapi dari segi keluarga, financial, temen, support system, dan Karir puji Tuhan aku ngerasa beruntung banget.

Aku Cumen mau bilang ke kalian, apapun yang terjadi di kalian kalo kalian ngerasa Tuhan ga adil atau bahkan Tuhan jahat coba deh liat orang diluar sana yang hidupnya bahkan ga se beruntung kalian. Kalian udah beruntung banget walaupun beruntung kalian beda dari orang lain. Sehat itu udah keberuntungan loh karna banyak orang yang pengen sehat.

Kalian semua hebat, jangan pernah ngerasa sendiri ya karna banyak kok orang yang peduli sama kalian, banyak juga orang yang tulus sama kalian.

Thanks udh baca part ini and See you next chapter ya gays❤️love you❤️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 15, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

amour pour l'universTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang