Menuju 3 tahun

678 54 2
                                    

Mansion utama Mile, bangkok Thailand

Sinar matahari sudah mulai masuk ke dalam celah celah gorden ditambah dengan suara kicauan burung yang indah menambah kesan terbaik saat bangun tidur di pagi hari, Cuaca hari ini pun ter lihat sangat cerah.

"Hmmmm.." Apo berdehem—menyesuaikan cahaya matahari yang masuk ke dalam netra mata nya. Ia mulai bangkit dari tidur nya, melepas kan pelukan erat suami nya di pinggang dan bergegas untuk ke kamar mandi.

Selesai menggosok gigi dan mencuci muka, Apo turun untuk menyiapkan makanan.

"Selamat pagi nyonya.." pelayan itu membungkuk hormat saat Apo datang.

Ingat, apo ga suka di panggil nyonya
Tapi gegara suami nya ngasih perintah bahwa dia mau Apo dipanggil nyonya alhasil dia iya iya aja.
Perintah Mile itu mutlak buat bisa dibantah.

"Pagi juga.."

"Nyonya ada yang bisa saya bantu..? Tanya si pelayan.

"Ah tidak, aku akan mengurus semua nya sendiri.." Apo menjawab dengan tersenyum—si pelayan membungkuk hormat dan pamit untuk mengerjakan pekerjaan lain.

Semenjak menikah dengan Mile untuk urusan memasak dan membuat kan kopi, Mile hanya mau makan makanan dan minum minum an yang telah di buat oleh Apo. Contoh nya kopi, ya Mile adalah penggemmar berat kopi.
Pernah suatu hari Apo terlambat bangun menyebabkan pekerjaan nya membuat kopi digantikan oleh seorang pelayan, namun naas nya kopi itu berakhir di lantai bersama gelas yang sudah tak berbentuk.

Tipe tipe suami manja gitu ya bunda

"Mile.! Apo kaget saat suami nya datang dan memeluk pinggangnya posesife—menyimpan dagu di ceruk leher nya dan menghembuskan nafas panas.

"Pagi sayang.." Mile menyapa dengan suara khas bangun tidur nya—tak lupa mengecup pipi istri nya.

"Pagi juga.." Apo menjawab dengan tangan yang masih fokus memotong sayuran.

"Mana ciuman selamat pagi ku.." Mile protes

"Aku sedang memasak Phi.."

"Istriku ini tega sekali, bagaimana jika publik tau bahwa istri tuan Mile tidak memberi tuan Mile ci..—Belum sempat melanjutkan perkataan nya, Apo sudah mengecup singkat bibir Mile.

Cup

"Sudah bukan..? Apo bertanya pada Mile—yang ditanya merenggut kecewa hendak kembali mengajukan protes.

Apa apaan? Itu hanya kecupan
Bukan ciuman

"Sayang, itu kecupan bukan ciuman.." Mile mengajukan protes tak terima—Apo yang di protes pun hanya menghela nafas lelah.

Suami nya selalu bisa mencari kesempatan

Ngelunjak itu mah namanya😌

"PELAYAN.!! Apo berteriak kencang—para pelayan pun berlarian dan berbaris rapi di dapur mansion.

"Selamat pagi tuan Mile.." para pelayan membungkuk hormat pada Mile—Mile hanya acuh.

"Ada yang bisa kami bantu nyonya..? Tanya para pelayan.

"Tolong lanjutkan masakan ku, aku sudah memasukan bumbu ke semua masakan. Hanya tinggal menunggu matang lalu sajikan di meja makan, kopi dan susu juga sudah ku racik dengan baik hanya tinggal menambah air panas. Apa kalian mengerti..?

"Kami mengerti nyonya.." pelayan itu serentak menjawab.

"Baiklah terimaksih sudah membantu.." Apo tersenyum—para pelayan membungkuk hormat.

"Aku akan ke atas bersama istriku.."

Mile langsung menggandeng tangan Apo untuk menuju kamar mereka menggunakan lift. Meninggal kan para pelayan di dapur dengan senyum tersembunyi seolah olah tau apa yang akan dilakukan kedua Tuan nya.
-
-
-
Kamar utama MileApo

"Pergilah mandi Phi, aku akan menyiapkan pakaian untuk mu.." Apo berjalan menuju lemari jas milik Mile—di ikuti dengan Mile yang mengekor di belakang nya.

"Beri aku ciuman sayang, kenapa malah menyuruh untuk mandi.." Mile merenggut kesal—pasti istrinya pura pura lupa lagi.

"Phi bisa terlambat ke kantor nanti.."

Mulai kesal dengan kelakuan polos istrinya, Mile pun menutup pintu lemari tempat Jas mahal nya disimpan dengan keras.
Beralih mengunci pergerakan istrinya, senyum nakal terbit dari bibir Apo.

Sekarang Suami nya benar-benar terlihat seperti hewan buas yang siap menerkam mangsanya.

"Kenapa selalu berpura pura polos sayang..? Mile bertanya sambil tangan nya mengelus pipi tembam istrinya—sial jika begini dia benar benar hanya ingin mengurung istrinya saja dikamar.

"Apa Phi tidak suka..? Apo balik bertanya—suaranya di rubah selembut mungkin bahkan tangan nya juga ikut di kalung kan di leher Mile.

"Aku selalu suka dengan apapun yang berhubungan dengan mu sayang.."

"Kalo begitu beri aku ciuman Daddy.."

"Memohonlah.." Mile tersenyum iblis—ini baru yang dinamakan permainan.

"Ingin bermain ternyata, sial padahal dia sangat paham bahwa istrinya ini tidak suka kalah.."batin Apo

"Daddy beri aku ciuman.." Apo mulai memohon dengan menampilkan mata sayu nya—namun sial nya Mile hanya menatap nya. Seolah ingin lebih mengetahui apa yang dapat dilakukan oleh dirinya.

Ia pun mendorong Mile untuk duduk di sofa ruang tempat dimana semua Baju disipan, Apo mulai melepas 3 kancing piyama nya menampilkan dada yang cukup berisi.

"Nghhhh Daddy beri aku ciuman.." Kali ini dia memohon dengan memasukan satu jari ke dalam mulutnya.

Sial, benar benar sexy

"Kau harus bertanggung jawab untuk ini sayang.."

Mile pun langsung menarik tengkuk Istrinya dan menyatukan bibir keduanya. Mile pun mulai melumat bibir Apo, menggigit pelan agar diberi akses untuk memasukan lidahnya. Apo dengan senang hati membuka mulutnya, membiarkan lidah suami nya bermain dengan lidah nya.

Ciuman semakin lama semakin menuntut, Mile terus menyesap menggigit dan mengobrak abrik isi mulut istrinya. Tangan nya pun tak tinggal diam, ia kembali melanjutkan membuka kancing piyama istrinya dan melepas piyama yang sangat mengganggu tempat Favoritnya.

"Enghhh.." Apo melenguh—sial puting nya di permain kan.

Mile pun melepas ciuman nya, menatap kondisi istrinya yang sangat berantakan. Bibir bengkak, mata sayu oh dan ya jangan lupakan saliva yang mengalir di sudut bibir nya yang menambah kesan sexy dan binal istrinya.

"Mari lanjutkan ini sayang.."

"Tidak, Phi harus mandi dan ke kantor. Aku akan ke bawah untuk melanjutkan menyajikan makanan.." ucap Apo—piyama nya ia pakai kembali.

"T..tapi, ini sudah sangat keras sayang. Oh Ayolah, aku pemilik perusahaan nya. Tak masalah jika terlambat.." Mile menjawab dengan lesu.

"Tidak Phi, mandi dan segera lah turun. Aku menunggu mu dibawah na.." Apo beranjak pergi meninggal kan Mile yang menatap nya tak percaya—sebelum turun ia juga sudah sempat merapikan penampilan nya.

"OH FUCK, SIALL.!! Mile berteriak frustrasi—Apo dan jebakan iblis nya adalah hal terkutuk di dunia ini.

"Maaf Phi, tapi Aku sangat tidak suka jika harus menerima kekalahan.."batin Apo
-
-
-
Hi ketemu lagi
Gimana chapter kali ini? Yang udh baca jangan lupa Vote sama komen ya☺️
Makasih udh mampir, sampai ketemu di next chapter gays❤️

amour pour l'universTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang