Chapter 4

206 26 2
                                    

"HENTIKAN DIA"

Shinobu mengejar (name) yang terus berlarian tak terkendali di dalam kediamannya, (name) tak mendengar apapun yang di katakan padanya karna ia tak sadar dengan apa yang sedang dia lakukan saat ini

"Kocho-sama!! Menghindar!"

(Name) melempar beberapa jarum yang terbuat dari teknik darah, beberapanya mengenai shinobu

"(Name).. Berhenti, kendalikan dirimu"

Shinobu mendekati (name) lalu menendang perut (name) yang membuat (name) menabrak dinding di belakangnya

"Kocho-sama.. Apa anda.. Baik baik saja?.. " Aoi menatap Shinobu khawatir,

"tenang saja, ak--" tak sempat melanjutkan perkataan tiba tiba Shinobu memuntahkan darah lalu tak lama tubuhnya bergetar hebat, nichirin di tangannya terlepas

"Kocho-sama!!"

Aoi hendak mendekat tetapi (name) tiba tiba menendang balik Shinobu yang membuat Shinobu terbaring lemah,

"(name).."

Tangan Shinobu hendak meraih nichirin tetapi (name) menginjak tangan Shinobu dengan keras yang membuat Shinobu merintih

Tangan Aoi bergetar, ia tak tahu harus melakukan apa.

"Mati.. Mati.. MATI!" (name) terus mengatakan hal yang sama sembari terus menendang dan memukul Shinobu yang sudah hampir kehilangan kesadarannya

Aoi mengertakkan giginya lalu mengambil nichirin milik Shinobu, "maaf atas ketidak sopanan saya.. "

Aoi memukul kepala (name) menggunakan pegangan nichirin Shinobu dengan sangat keras yang membuat (name) tumbang

Aoi melepaskan nichirin Shinobu "kocho-sama!", Aoi mendekati Shinobu dan berusaha menyadarkannya

Tak berselang lama, Shinobu membuka matanya begitu pula dengan (name)

"kocho-sama.. Syukurlah.."

Aoi menatap Shinobu dengan berkaca kaca dan memeluk shinobu "maafkan saya karna saya tak bisa membantu Anda.."

Shinobu mencengkram lengan baju Aoi

"Menunduk"

Setelah shinobu mengatakan hal itu tiba tiba sesuatu terlempar tepat di atas kepala Aoi

"eh"

(Name) berdiri matanya berwarna merah pekat berkebalikan dengan manik ciri khasnya

"Ini belum selesai"

Shinobu hendak berdiri tapi tubuhnya seakan mati rasa, 'efek jarum yang tadi masih ada,' batinnya sembari mengepalkan tangan

"Aoi, lari lah. Menjauh dari sini"

"Tidak! Anda sedang terluka kocho-sama!"

"Pergilah."

Tepat dengan perkataan Shinobu, puluhan jarum menancap pada punggung Aoi

"A--"

Shinobu membulatkan matanya,

"Mati..." gumam (name) berjalan ke arah mereka

"Kocho.. -sama.., "ucap Aoi lalu jatuh ke atas tubuh Shinobu

Shinobu berusaha menggerakan tubuhnya dengan sekuat tenaga

"Teknik darah iblis, suku darah : gelombang darah.."

Darah mulai kelaur dari kedua lengan (name) dan mulai mengapung

".. Kutukan" darah tersebut langsung menempel pada tubuh Shinobu dan Aoi, (name) tersenyum puas melihatnya dan mulai tertawa

"Berikan darah kalian untukku!"

ON REVISION ; Moon (Prequel) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang