"Goblog,"
Hari begitu panas membuat banyak siswa mengeluh beberapa kali karena amanat yang disampaikan pembina memakan waktu yang lama, padahal amanat yang disampaikan selalu sama dari minggu-minggu kemarin
terik matahari membuat beberapa siswa tumbang, para anggota PMR sigap menolong dan membawa mereka ke tempat yang teduh
Sedangkan para guru berdiri ditempat yang teduh dan nyaman, bahkan beberapa dari mereka menggunakan kursi di belakang
Di saat upacara berakhir semua siswa bernafas lega, akhirnya mereka terhindar dari paparan sinar matahari yang sudah mengganas di pagi hari
Barisan dibubarkan, mereka pergi sambil bersorak memasuki kelas, menyalakan AC dan duduk di kursi dengan nyaman
Tetapi, baru saja mereka duduk nyaman guru langsung datang bersiap memberikan pembelajaran, ketua kelas melihat sesuatu yang aneh, sebelum firasat buruknya benar-benar terjadi ia berdiri dan memanggil guru yang sudah siap duduk di kursinya
"Pak-" Ucapannya terhenti karena seorang pemuda membekapnya, menyuruhnya agar diam tak bersuara
Sang guru hanya diam tak bertanya, kekehan kecil mulai terdengar dari beberapa siswa, bahkan ada tiga orang siswa yang sudah tertawa tak tahan melihat apa yang akan terjadi selanjutnya
Mereka menahan tawa hingga suara ribut membuat tawa mereka lepas, beberapa siswa menundukkan pandangan mereka tak kuasa melihatnya
Guru tadi terjatuh setelah menduduki kursi yang jelas-jelas kakinya sudah patah, pantatnya terjatuh diatas lantai yang dingin, entah siapa yang menukarkan kursi tersebut
Rasa sakitnya tidak seberapa, tapi malunya ...
"DIAM KALIAN!" marah Pak Wira tersebut membuat para siswa terdiam serentak walau masih ada yang menutupi mulut mereka karena masih ingin tertawa"Jeo, Theo, Dean, Kalian keluar!" Amuk pak Wira setelah bangkit dari lantai
"Kok saya sih pak?" Tanya Theo membuat pak Wira geram, "Kamu pikir bapak gatau kalo ini ulah kamu, ulah kalian bertiga?"
"Fitnah lebih kejam pak daripada beli gorengan 7 ngakunya 4 bayarnya 1," bela Dean sambil menunjuk kearah guru tersebut, "Gaada bukti juga," Lanjut Jeo
"Berisik, kalian dari awal udah ketawa, ngebekep Kiki yang mau ngasih tau bapak kalo kaki kursinya patah, butuh bukti lagi?" Geram pak Wira membuat ketiganya terdiam
"Kapan si pak kita bringas kek gitu," songong Theo
"Sering, makanya bapak nggak percaya sama kalian, siapa coba yang kemarin patahin high heels nya bu Lola biar kagak masuk ke kelas? Dean, yang sengaja lempar bola basket ke wajah pak Adi siapa? Theo, yang numpahin cat ke baju baru saya siapa? Jeo," Ungkap pak Wira membuat seisi kelas melongo mendengar hal tersebut, pantas saja saat hari Jum'at kemarin tidak ada satupun guru yang masuk
Ketiganya ikut melongo, kenapa pak Wira bisa mengetahuinya catatan kriminal mereka bertiga
"Keluar!"
"Yah pak, maaf pak, kita sengaja-"
"GAK SENGAJA PAK!" Potong Jeo, "Tapi beneran pak buat yang sekarang bukan ulah kita," lanjut Theo menghempaskan tangan Jeo yang membekapnya
"Keluar, sekarang," usir pak Wira membuat ketiganya menunduk menyesal dan pergi
Pak Wira menggelengkan kepalanya, "Biarin mereka merenung, biar nyesel,"
"Diusir," Keluh Jeo
Dean mengangguk, "Ngapain dong?"
"Kantin lah," singkat Theo mengangkat sebelah alisnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad or Good Friends || Haruto, Jeongwoo, Junghwan
HumorMenurutmu lebih penting mana, Teman atau pacar? Jeo, Theo, dan Dean adalah tiga serangkai yang selalu bersama, bercanda riang layaknya remaja biasa. Mengisi hari-hari sebagai siswa SMA Namun, bagaimana jika salah satu dari mereka menyembunyikan suat...