"Jorok lu,"
Pengumuman berakhir begitu saja, semua kelas 12 yang berkumpul kini telah bubar satu persatu, senyum mengembang di pipi mereka karena pengumuman yang baru saja di sampaikan
Mereka akan pergi study tour khusus kelas 12 yang beberapa bulan lagi akan lulus, sorak gembira terus terdengar disepanjang jalan, para siswa telah berbicara mengenai apa yang akan dibawa mereka untuk hari nanti
Hal ini karena mereka akan mengadakan study tour ke daerah Bandung tepatnua Lembang, cuaca disana sangat dingin dan teduh dibandingkan dengan tempat mereka saat ini yang berada di Jakarta
Bandung terkenal dengan suasana kotanya yang dingin, pepohonan yang sangat rindang juga udaranya yang masih asri walau belakangan ini kondisi Bandung hampir sama dengan Jakarta, tapi hal itu tidak membuat semangat mereka menurun, mereka siap datang dengan gembira ke kota Bandung
"Ayah?" Jeo mendekatkan teleponnya agar suara dari sana terdengar lebih jelas
"Iya, apa, uang udah di transfer,"
"Bukan itu," Jeo mencoba menjelaskan, "Jeo butuh buat yang lain,"
Ayahnya terdengar menghela nafas dari sana, suara ramai tidak dapat dihindari, "Berobat? Itu bagian Bunda kamu, telpon aja dia," belum Jeo menjawab panggilan sudah terputus dari sana
Jeo mengerucutkan bibirnya kesal, ayahnya ini benar-benar tidak memberikannya waktu untuk berbicara sedikit pun, "Rese amat aki-aki, mau minta izin buat study tour,"
Jeo tak menyerah kini ia berganti memanggil ibunya dan tak menunggu waktu lama panggilan langsung di terimanya, "Apa sayang? Uang buat berobat kamu besok bunda kirim,"
"Bukan itu Bunda," Jeo rasanya ingin muntah mendengar kata berobat yang terus diucapkan kedua orang tuanya
"Terus, apa dong? Uang jajan udah di kasih kan sama ayah, bunda cuman ngurusin uang berobat kamu, kalo perihal uang jajan sama ayah," nada bicara bundanya sudah terdengar tidak enak di telinga Heo
Kini giliran Jeo yang menghela nafas, "Jeo mau study tour nah ada surat perizinan, Jeo minta bunda buat tanda tanganin, sekalian bayar biaya nya,"
"Jeo ...." Nada yang terdengar semakin tidak enak, "Kalo urusan beginian kan bunda udah bilang sama ayah kamu, jangan ganggu bunda sama masalah ginian, kamu tinggal pergi ke kantor ayah, bunda cuman ngurusin pengobatan kamu," tekannya diakhir kalimat lalu mematikan panggilan tersebut
Jeo hanya bisa menghela nafas terdiam beberapa menit di depan aula, hingga sebuah tangan merangkulnya, "Bacot banget si orang tua lu, ngomongin pengobatan mulu, padahal cuman anemia doang,"
"Bener," Jeo menjawab sambil tertawa ringan
"Lu izin dapet darimana?" Tanya Jeo pada Dean yang kini merangkul pundaknya sambil berjalan menuju gerbang depan untuk pulang
"Palingan nanti ke ibu panti, lagian orang kayak gua mah tanpa perizinan juga bisa, emangnya elu ribet," ucap Dean menunjukkan wajah sombongnya, "Bocah," gumam Jeo pelan
Jeo menatap sekelilingnya, "Si Theo mana?"
"Pergi, hari ini kan Rabu, eskul basket," jawab Dean yang kini fokus menatap layar handphone nya sambil berjalan
Jeo ber-oh ria, kepalanya masih dipenuhi permasalahan tadi, bingung apa yang harus dilakukannya, bundanya menyuruhnya agar datang ke kantor tapi terakhir kali dirinya pergi ke kantor ia mendapat banyak teguran dari sang ayah, bahkan dirinya diperingatkan agar tidak pergi ke kantor lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad or Good Friends || Haruto, Jeongwoo, Junghwan
HumorMenurutmu lebih penting mana, Teman atau pacar? Jeo, Theo, dan Dean adalah tiga serangkai yang selalu bersama, bercanda riang layaknya remaja biasa. Mengisi hari-hari sebagai siswa SMA Namun, bagaimana jika salah satu dari mereka menyembunyikan suat...