三 𝐑𝐄𝐂𝐄𝐈𝐏𝐓 𝟎.𝟒 三

863 69 0
                                    


━━━━━━━━━━━

友達と楽しみ

━━━━━━━━━━━

XoXo, Kwaen
2023

Name ingat sekali, hubungan seks pertama kali terjadi setelah selesai ujian praktek. Name akui dulu dirinya sangatlah bodoh dan mengikuti apa yang Rin inginkan. Saat itu, Rin dan Name sedang stress karena ditimpa banyak ujian. Dengan alasan itu, Rin mengajaknya untuk berhubungan badan. Jika diingat-ingat, Name tidak ingin mengingatnya dengan jelas.

Seperti inilah cerita awal Rin semakin cinta kepada Name.

Pada saat itu memang sudah menuju sore, sekitar pukul 2. Rin dan Name sampai di rumah, tapi hanya ada mereka berdua. Bibi masih bekerja di kedai dan Nijiro masih belajar di sekolah. Rin cemburu di saat Name lebih fokus terhadap rekan laki-lakinya dibanding dirinya. Padahal mereka sekelompok, setiap kali Rin bergerak untuk meminta perhatian, Name mengabaikannya.

"Mengapa tadi kamu mengabaikan aku saat ujian praktek kimia?" Tanya Rin.

"Kamu sudah dibantu oleh Yui, bukan?"

"Tidak mengubah fakta bahwa kamu mengabaikanku."

Name menengok ke Rin dan tersenyum tipis.

"Kamu sudah mengerti materinya, bukan? Aku hanya sedikit membantu temanku—"

Rin mendekatkan wajahnya ke wajah Name, ia tatap mata Name dengan seksama.

"Setidaknya jangan abaikan aku pada saat itu."

"Aku tidak mengabaikanmu..." Pertahanan Name melemah.

Tanpa persetujuan, bibir Rin membungkam bibirnya Name. Tubuh Name kini berhadapan dengan Rin dan kedua tangan Rin memegang kedua pipinya. Rin pejamkan matanya dan menikmati ciumannya. Sebenarnya Name menyukainya, tapi ia sadar kalau hal ini salah. Akan tetapi, nyali untuk melawan Rin tidak ada.

Rin hentikan ciumannya dan menggigit daun telinganya Name.

"Aku tidak suka kamu mengabaikanku." Bisik Rin.

"Kumohon, Rin... Jangan..."

Rin memojokkan Name hingga Name sedikit duduk di atas meja makan yang kosong.

Satu kakinya Rin menyelip di antara kakinya Name dan pahanya ia gerakkan untuk mengusap-usap kewanitaannya Name yang masih terbalut dengan celana dalam.

"Rin..." Name menatap Rin dengan tatapan memelas.

"Kamu tidak ingin melakukannya? Tenang saja, aku akan pelan-pelan..."

Name terlalu takut untuk melawan Rin, dia akui kalau dirinya lemah. Tanpa menunggu jawaban dan Name, Rin memaksa Name untuk duduk di atas meja. Rin tarik celana dalamnya Name sampai lepas dan melemparnya ke belakang. Rin jongkok dan melebarkan kedua kaki Name, Rin raba-raba bibir vagina Name dengan sensual. Name mengangkat kepalanya sambil memejamkan mata dan mengepalkan kedua tangannya di atas meja.

Tanpa aba-aba, Rin menjilat bibir vaginanya berkali-kali dan lidahnya berputar-putar di bagian klitoris Name.

"Ngh... Ahh..." Desah Name dengan begitu lirih.

𝐌𝐈𝐍𝐓 𝐂𝐇𝐎𝐂𝐎𝐋𝐀𝐓𝐄 || 𝐈𝐭𝐨𝐬𝐡𝐢 𝐑𝐢𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang