8

540 33 4
                                    

Tak terasa waktu akhirnya pekerjaan Jaemin selesai. Hari ini ia kedatangan banyak pasien yang telah membuat janji dengannya.

Jaemin pun mengecek handphonenya saat melihat pesan dari hyeong nya. Disana hyeongnya memberitahu bahwa telah menunggu Jaemin di depan rumah sakit.

Jaemin pun bergegas merapihkan barang-barangnya, dan bersiap-siap pulang. Jaemin berjalan sambil membalas pesan dari hyeognya, sehingga ia tidak fokus memperhatikan langkahnya.

Kemudian seorang remaja tengah menelpon tidak sengaja reamaja tersebut menabrak bahu kanan Jaemin

“Maafkan saya, saya tidak hati-hati menperhatikan jalan” ujar remaja tersebut.

“Tak apa, saya juga tadi kurang hati-hati dan tidak memperhatikan jalan” Ujar Jaemin kemudian melihat kea rah remaja tersebut.

“Jaemin hyeong..?” Ujar pria tersebut
Jaemin yang mendengar remaja tersebut memanggil namanya memandang heran, pasalnya ia tidak pernah bertemu dan berkenalan dengan remaja tersebut

“Ouhh..maaf mungkin saya salah orang, karena anda mirip dengan seseorang yang ku kenal.” Ujar remaja tersebut setelah melihat wajah bingung Jaemin, kemudian ia pamit untuk pergi.

Jaemin yang melihat itu hanya tesenyum kemudian melanjutkan jalannya menghampiri hyeongnya yang sudah menunggu dirinya.

“Mark hyeonggg..” Panggil Jaemin setelah melihat hyeongnya yang berdiri bersandar di pintu mobil.

Remaja yang tadi menabrak Jaemin langsung berhenti setelah mendengar suara Jaemin memanggil seseorang.

“Mark hyeong..? Ia memanggil mark hyeong yang mana..?” Tanyanya pada diri sendiri.

“Chenle..” Panggil remaja tinggi

“Kau kenapa..?” Tanya remaja yang memanggil namanya tadi

“Tidak.. Tadi aku bertemu dengan Jaemin hyeong, tidak sengaja menabraknya. Trus tadi ia memanggil seseorang bernama Mark, apakah itu Mark hyeong kita..?” Jawab Chenle

“Jika Mark hyeong, sejak kapan Mark hyeong dekat dengan Jaemin hyeong..? Saat kemarin haechan hyeong dan Jeno hyeong bercertiyta saja ia diam seperti tidak pernah mengenal Jaemin hyeong” ujar remaja tinggi

“Benar juga, lalu Mark yang mana..?” Tanya Chenle

“Ntah..aku pun tidak tau, nanti kita bertanya dangan hyeongdeul. Sekarang ayo ke ruang Jeno hyeong, Haechan hyeong sudah menunggu kita” ujar remaja tinggi tersebut yang tak lain yaitu Jisung adik Chenle. kemudian mereka pun pergi keruangan Jeno

.

.

Suasana didalam mobil cukup tenang, mungkin karena bayi besar yang biasanya aktif sedang merasakan lelah.

“Bagaiamana pekerjaan hari ini baby..?”

“Baik hyeong, meskipun hari ini banyak klien yang konsul tapi Nana senang karena Nana bisa membantu mereka” Ujar Jaemin sambil tersenyum

“Apakah hari ini ada klien yang membuat mu kesulitan..?” tanya Mark atau Yien

“Tidak, anak-anak kecil yang datang lucu-lucu dan baik-baik sehingga tadi aku dapat dengan mudah menjalani sesi terapi pada anak-anak tersebut” ujar Jaemin

“Sepertinya kamu menyukai pekerjan mu sebagai Psikolog baby, apakah kamu berubah pikiran untuk terus menjadi Psikolog .?”

“Tidak hyeong, meskipun aku menyukai pekerjaanku ini aku akan tetap mengelolah perusahaan ku. Aku tidak mau membebani Jinyeong hyeong dan Hwallie.” Ujar Jaemin

“Kamu masih bisa kok jadi Psikolog baby, kamu tidak membebani siapapun hyeong senang jika kamu nyaman dengan pekerjaan mu”

“Tidak hyeong, aku sudah janji untuk tetap bekerja di perusahaan Daddy dan pekerjaan ku sekarang hanya untuk melakukan sesuatu seperti yang pernah ku ceritakan pada hyeong. Setelah itu selesai aku akan kembali keposisiku sebagai CEO” ujar Jaemin

“Okee..hyeong mengikuti apa yang menjadi keputusanmu, tapi ingat kau harus hati-hati dan jangan sampai terluka. Jangan membebani hidupmu sendiri, berbagi pada hyeong jika kau mengalami kesulitan babay. Jika kamu masih ingin jadi psikolog di saat kamu sudah menjadi CEO tak apa hyeong setuju saja. Kamu bisa menjadi psikolog di rumah sakit kita dan kamu juga bisa mengurus rumah sakit kita di bantu dengan Hwallie, jika kamu butuh bantuan kamu juga bisa meminta tolong pada hyeong atau hyeong yang lain okee” Ujar Mark

“Okee hyeong..ouh ya hyeong bagaimana pekerjaan hyeong hari ini..?” tanya Jaemin

“Seperti biasa hyeong harus berhadapan dengan ratusan berkas yang harus hyeong urus” jawab Mark sambil terkekeh

“Hyeongg..apakah malam ini Nana boleh tidur dengan Hyeong..?” tanya Jaemin sabil melihat wajah tampan hyeongnya

“Tentu saja boleh, kau ingin tidur dengan hyeong di mana..?Di mansion atau apartement mu..? Jika di apartement mu sehabis makan malam kita ke sana, hyeong harus mempersiapkan baju untuk besok dan berkas yang harus hyeong bawa besok”

“Aku ingin di mansion hyeong, dikamar hyeong”

“Baiklah..berarti malam ini kau menginap di mansion lagi dan tidak pulang ke apartementmu?” tanya Mark

“Iyaa hyeong..aku sedang rindu dengan mu hyeong” ujar Jaemin sambil terkekeh

“Eeeyyyy.. Kau ini ada-ada saja baru tadi pagi kita bertemu bahkan semalam kau menginap di mansion, tapi apa ini kau sudah mengatakan merindukan hyeong dan ingin tidur dengan hyeong. Jika seperti ini sepertinya hyeong akan memindahkan kembali ke mansion dan tidak usah kembali lagi ke apartement mu itu”

“Hyeongg..kau tau kan alasan aku meminta apartement..?” ujar Jaemin merengek

“Iya baby..maaf hyeong hanya bercanda” ujar Mark sambil mengusak kepala Jaemin sayang. Setelah itu hanya ada obrolan kecil sesekali bercanda.

Who's he.? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang