Part:1

647 27 0
                                    


.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Tok tok tok

"Abang pulang!"teriaknya,lalu ia langsung berjalan kearah kamarnya dan mendapati sang kembaran yang sedang belajar dengan amat serius, hingga tidak menyadari keberadaannya,ia pun melangkah kearah kamar mandi untuk membersihkan tubuh lelahnya

Cklek

Ia masih melihat sang kembaran yang masih belajar
"Adek"panggil lembut

Yang dipanggil adek pun terlonjak kaget,saat telinganya menangkap suara lembut sang Abang,ia pun menoleh ke belakang dan mendapati sang kembaran, yang menatapnya lembut dan dihiasi oleh senyuman manis

"Abang,kok udah pulang aja,"ucapnya masih tidak percaya dengan sang kembaran nya ini,kok bisa datang tiba-tiba tanpa suara udah kek setan aja kembarannya ini ck ck ck

"Hahh kamu tidak mau Abang pulang?"tanyanya, membuat yang lebih muda gelagatan dibuatnya, bukan bermaksud ia menyinggung sang Abang,ia hanya bertanya apa salah?

"Ehh eh Bu..bukan seperti itu bang, maksud Elvin-

Yang lebih tua terkekeh gemas melihat wajah panik sang kembarannya ini, sungguh lucu menjaili sang adik

"Hahahaha iya-iya Abang paham,hmmm apa adek sudah makan,sudah minum obat?"

"Sudah semua bang"

"Baguss, sekarang adek tidur ya,ini sudah malam, jangan begadang mulu nanti adek drop "ucapnya sembari mengelus kepala Elvin

"Hmmm Abang "ucapnya ragu-ragu

Sembari menatap wajah lelah sang Abang yang baru pulang kerja, rasanya ia jadi tidak tega untuk bilang

"Ada apa hmmm"

"Ngomong aja, jangan dipendam, nanti jadi kepikiran"lanjutnya

"Hmmm itu adek belum bayar SPP sekolah ,adek sudah nunggak tiga bulan "ucapnya pelan sambil menundukkan kepalanya

Yang lebih tua hanya diam,lalu tak lama ia terkekeh,dan mengusak-usak Surai sang adik

Elvin pun mengangkat kepalanya menatap sang Abang,ia menunggu jawaban

"Hahhh iya nanti Abang usahain ya, maaf tadi cuma dapet sedikit, duitnya juga cuman bisa buat makan kita sekarang , insyaallah besok Abang akan kerja lebih keras lagi"ucapnya menatap sendu adiknya, merasa bersalah karena belum bisa memenuhi kebutuhan sang kembaran

Elvin kembali menundukkan kepalanya

"Maaf"gumamnya sembari berusaha untuk tidak mengeluarkan isakkannya 

"Hah?"

"Maafin adek karena adek Abang jdi kesusahan, maaf ya bang, kalau bisa adek berhenti sekolah aja,biar bisa bantuin Abang cari duit....... hiks"

Yang lebih tua tersenyum lalu ia menghapus air mata sang kembaran

"Sttttt, adek fokus aja sama sekolah,dan jadi orang sukses, insyaallah Abang akan cari kerjaan lagi , Abang ingin adek sekolah sampai kuliah dan jadi sarjana, Abang selalu berdoa kepada Allah agar adek selalu bahagia "ucapnya menyentuh hati Elvin, membuat Elvin semakin histeris menangis ,ia pun memeluk sang kembaran(Elvan) dan dibalas dengan hangat

"Hiks huhuhu Abang adek hiks nyusahin Abang hiks yaa? Maaf hiks maaf adek beban hiks Abang, adek janji hiks akan jadi orang yang sukses buat Abang, adek akan selalu belajar biar pinter dan membuat hiks Abang bangga sama hiks adek hiks"Elvan memeluk lembut Elvin, mengelus kepala Elvin memberikan kehangatan untuk sang adik

Walaupun ia lelah ,tapi ia tidak akan pernah menunjukkannya didepan sang adik, biarkanlah, walaupun ia juga sakit, tapi ia tidak akan mengadu kepada adik kecilnya ini,ia tidak ingin membuat adiknya kepikiran dan berakhir Elvin drop ,biarlah,hanya ia yang tau,dan yang diatas

"Sttt adek udah ya, nanti sesak "

"Hiks maaf hiks maaf"

"Iya udah iya , lebih baik adek istirahat, besok kan adek harus sekolah, nanti Abang yang mengantarkan adek kesekolah"

"Hiks be..bener hiks??"

"Iya ,ayo sekarang kita tidur,ini sudah malam , nanti adek telat bangun lohhhh"

"Hiks iya adek hiks bobo"ucapnya,, Dan mencoba untuk memejamkan matanya, namun masih terdengar suara Isakkan , membuat Elvan gemesss dibuatnya

Elvin terlelap didekapannya Elvan, yang setia memeluknya,setelah Elvin terlelap, Elvan pun menatap lurus meja belajar sang adik,ada rasa iri dihatinya, seharusnya ia juga sekolah dan berteman sama seperti Elvin,namun mau bagaimana lagi,ia hanya hidup berdua didunia yang keji ini, memang saat orangtua Elvan dan Elvin semuanya jadi berubah,harta yang dulu berlimpah sekarang sudah tidak ada bahkan sepersen pun tidak ada yang tersisa,itu dikarenakan pamannya yang mengambil semua harta orangtuanya sikembar , hingga membuat sikembar terlantar dijalan,

Dan untung nya Elvan sang kakak memiliki tabungan dan itu cukup untuk menyewa apartemen kecil,dan seterusnya ia harus membiayai kebutuhan hidup mereka berdua, terutama sang adik yang memiliki penyakit ginjal, membuatnya harus selalu memperhatikan Elvin,dan setiap ia gajian, yang biasanya orang-orang yang jika sudah gajian akan membelikan barang-barang yang mereka mau ,namun tidak dengan Elvan,ia kerja dari pagi hingga malam hari lebih tepatnya jam  10an ia baru selesai bekerja, membuatnya lelah, sangat menguras tenaga,namun saat ia pulang kerja dan mendapati sang adik yang baik-baik saja membuat lelahnya hilang seketika

"Hahhhhh tidak apa-apa kamu pasti bisa Van"gumamnya masih menatap meja belajar Elvin, berbeda dengan matanya yang terus menatap kosong meja dan buku Elvin , tangannya ia gunakan untuk mengelus kepala Elvin dengan lembut, memberikan kenyamanan untuk Elvin

"Hahhhhh"berkali-kali Elvan menghela nafasnya berat, sungguh berat rasanya hidup ini

"Selamat tidur adik kesayangan Abang"ucapnya lalu ia pun menyusul sang adik kedalam mimpi, supaya ia bisa bertemu dengan ayah dan ibunya di surganya Allah, insyaallah

"Ayah,ibu, datanglah kedalam mimpi kami,kami rindu kalian"batin Elvan sebelum ia benar-benar terlelap, dengan posisi memeluk Elvin , yang sangat nyaman didekapannya

"Ayah,ibu, datanglah kedalam mimpi kami,kami rindu kalian"batin Elvan sebelum ia benar-benar terlelap, dengan posisi memeluk Elvin , yang sangat nyaman didekapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC

Sorry critany pndk :⁠0

Twins Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang