.
."Abang kok bisa ada di sini?"tanya Elvin sembari menikmati setiap elusan lembut dari ibu tercintah
Sementara sang ayah ia sedang berhadapan dengan kedua putra kembarnya
Elvan yang mendengar pertanyaan tersebut hanya tersenyum dan ikut mengelus kepala Elvin
"Abang ihhh jawab"ucapnya yang mulai kesal
Elvan pun terkekeh gemas, dengan jail ia mencubit pipi chubby Elvin
"Adek"ucap Elvan, membuat Elvin menatapnya
"Sebaiknya adek pulang, jangan ada di sini"ucap Elvan masih dengan senyumnya
"Kok adek tidak boleh disini sih, padahal disini asikk loh bang,ada ayah sama ibu , suasana disini juga sejuk,dan indah"ucapnya sembari menatap orangtuanya dan menatap sekitarnya yang dipenuhi oleh bunga-bunga indah
"Abang tau, biarkan Abang yang menggantikan posisi adek"
"Huh,adek tidak paham bang?"ucapnya seraya memiringkan kepalanya
"Sayang,kamu harus kembali, biarkan Abang kamu yang menggantikan posisimu,adek harus sukses,ibu, ayah,dan juga Abang akan selalu ada di sini"ucap sang ibu, sembari menunjuk ke dada kanan Elvin
"Itu benar,adek harus kembali,ayo"ucap ayah, sembari menarik tangan Elvin,namun Elvin memberontak
"Ngk adek tidak mau kembali,adek ingin bersama kalian,dan kenapa kalian bilang kalau Abang akan menggantikan posisi adek? Maksudnya apa sih,adek tidak paham"
"Nanti juga adek mengerti, sekarang kembali, kasian bang Wawan ditinggal sendirian"ucap Elvan lalu Elvan memeluk tubuh Elvin yang masih tidak mengerti apapun,ia hanya diam dan menatap wajah ibu dan ayahnya yang tersenyum sembari melambaikan tangannya kearahnya
Seakan ada magnet yang kuat menarik tubuhnya, hingga pelukan mereka terlepas,ia berusaha sekuat mungkin untuk tidak terseret oleh magnet itu,namun usahanya sia-sia,ia tetap terbawa dan setelah hanya ada warna hitam dan hitam
🍁🍁🍁🍁🍁
"Vin, kapan kamu bangun hmmm hiks Elvan sudah tidak ada lagi hiks maafin bang Wawan ya Vin, Abang tidak bisa menahan kembaran kamu itu,hiks maaf Vin, sekarang kamu bangun ya hiks kita temui kembaran kamu ,hiks maaf hiks"Wawan menyesal telah merelakan Elvan melakukan itu semua,ia tidak bisa menahan Elvan untuk menaruhkan nyawanya untuk Elvin, Elvin sangat beruntung mendapatkan kembaran yang sangat baik dan penyayang seperti Elvan
"Ngeh"
"Vin,Vin kamu sudah sadar, Abang panggilkan dokter dulu ya, tunggu sebentar"ucap Wawan, dengan secepat kilat ia berlari untuk memanggil dokter
"Gimana dok?"tanya Wawan resah, sembari menggigit jari jempolnya
"Alhamdulillah, untungnya tubuhnya menerima organ itu, sehingga membuat Elvin membaik dengan cepat, banyak-banyak berdoa kepada Allah agar nak Elvin cepat pulih, jangan terlalu stres,dan jangan banyak bergerak dulu, karena jahitan kemarin belum kering, kalau butuh sinar matahari jangan keluar,nak Wawan bisa buka jendela nya"
"Baik dok, terimakasih banyak "ucap Wawan sembari membungkukkan badannya
"Baiklah saya permisi"
Setelah dokter itu pergi Wawan langsung berdoa, karena doa-doa ia terkabul,ia sangat bersyukur karena Elvin sudah sadar
"Bang wa..wan"ucap Elvin pelan namun masih didengar oleh telinga Wawan, yang memang setelah ia berdoa,ia langsung dudukan bokongnya dikursi yang ada disamping berankar Elvin
"Iya ini Abang,ada apa hmm"ucap Wawan, sembari mengelus rambut Elvin dengan hati-hati
"Di...mana ....bang Elvan?"tanyanya, menatap sayu Wawan, yang langsung panik dibuatnya
"Ah itu Abang kamu hmmmm ia lagi keluar sebentar "ucapnya, menetralkan wajahnya agar tidak terlihat berbohong, memang itu bohong
"Hmmm bang,bang Wawan tau tidak,tadi evin mimpi nya sangat indah, bahkan Evin rasanya tidak mau bangun"ucap Elvin tersenyum
Deg
Apa maksudnya
"Memangnya mimpi apa hmm"
"Aku tersesat di taman yang sangat indah,dan saat aku mengelilingi taman itu,aku bertemu ibu sama ayah,dan tidak lama disana ada Abang,aku benar-benar bahagia,namun ada perasaan yang aneh, seperti hmmmm.....apa ya? Aku lupa pokoknya kek ada yang mengganjal dihati,tapi Abang suruh aku kembali dan kembali,aku tidak paham apa maksudnya itu,dan setelahnya seperti ada magnet yang menarik Elvin dan mata aku hitam seperti Elvin tidak melihat apapun,dan yeahhh Abang pasti tau , Elvin kebangun, padahal aku tidak mau bangun hummm"ceritanya, membuat Wawan tertegun mendengarnya, tanpa sadar air matanya menetes,namun dengan cepat ia menghapusnya
"Maksud kamu disana ada Elvan?"tanya Wawan
Dan Elvin membalas dengan menganggukkan kepalanya
Mungkin itu adalah momen terakhir kamu Vin dengan keluarga kamu, atau dengan Elvan,aku tidak tau apa setelah aku memberi tahu semuanya ke Elvin,apa Elvin akan menyalahkan dirinya? Mudah-mudahan tidak,aku khawatir,aku sudah berjanji kepada Elvan akan menjaga Elvin seperti adek ku sendiri hahhh ini sulit-batin Wawan menatap kosong keluar jendela
Sementara Elvi. Iya masih menerawang,masih mengingat dengan jelas mimpi tersebut, terkadang ia tersenyum,namun juga ia sedih, karena sang kembaran memintanya untuk kembali dan kembali,huhhh rasanya kesal sekali!
"Vin sebaiknya kamu istirahat"ucap Wawan
"Tapi aku ingin menunggu Abang kesini"
Dia tidak akan datang Vin, bahkan jika kamu pulang dari rumah sakit
"Nanti juga Abang kamu itu kesini, sekarang kamu istirahat aja dulu, insyaallah saat kamu bangun Abang kamu sudah ada disini, mungkin " lanjutnya didalam hati
"Baiklah"
"Sebaiknya Abang juga istirahat, pasti lelahkan menjaga aku dari kemarin "lanjutnya dan menutup mata
"Iya"
.
TBC
Sorry pendek dulu
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins Brother
Acak"Abang akan berusaha untuk membuat adek bahagia, Abang akan bekerja keras untuk masa depan adek" "maafin adek ya bang, gara-gara adek, Abang jadi susah" so? d Bca yuk Start:15 End :