14

911 145 6
                                    

Happy Reading


Sudah sekitar 5 menit bel pulang berbunyi. Tapi Chika, sama sekali tidak beranjak dari tempatnya. Dalam kelas hanya dirinya seorang, Fiony sudah sedari tadi pergi terburu buru karna ada hal penting.

Setelah terdiam cukup lama, baru Chika berdiri berjalan keluar kelas. Ia menatap sekeliling sepi itulah yang ada dalam pikirannya. Sesampainya di depan gerbang Chika menoleh kanan kiri melihat apakah ada kendaraan umum yang mampu mengantarkannya pulang.

Chika melirik arloji di pergelangan tangan kirinya, jam sudah menunjukkan pukul 4 sore. Chika melamun, mengingat kejadian di mana Aldo menariknya ke taman belakang dan membentaknya.

"Mau caper huh" ucap Aldo dingin setelah menghempaskan tangan Chika yang ia genggam.

Chika menggeleng takut "a-aku"

"Halah bacot! Murahan! Bisa bisanya lu deketin teman teman gue. Lu ingat yah bangsat, lu itu tidak jauh dari kata sampah! Jadi sampah kayak lu gak cocok dekat dekat sama sahabat gue apa lagi sama Cristian"

"Ta-pi Aldo kak Cristianlah yang mengajakku ke kantin" ucap Chika membela diri.

"Terus kenapa lu gak nolak hah!"

"K-karna a-aku tidak enak jika menolak ajakan kak Cristian" ucap Chika dengan gemetar. Sungguh wajah Aldo saat ini sangatlah menyeramkan.

Aldo mendekat menatap tajam Chika lalu meremas kuat kedua pundak Chika. Membuat gadis itu meringis.

"Awshh...sa-kitt"

"Sakit huh! Ingat kata kata gue jauhin semua orang terdekat gue atau lu akan menyesal seumur hidup" ucap Aldo dengan penuh tekanan dan ancaman. Chika yang tidak dapat berbicara karena menahan sakit hanya mengangguk saja.

Setelah mendapat balasan dari gadis itu, Aldo pun melepas cengkramannya lalu pergi dari sana. Setelah kepergian suaminya, Chika merosotkan badannya lalu menangis tanpa suara di sana.


Chika tersadar dari lamunannya saat seseorang menepuk pundaknya pelan.

"Eh" kaget Chika menoleh kesamping mendapatkan Cristian yang berdiri disampingnya.

"Kenapa masih disini? Aldo mana?" Tanya Cristian.

"Ah i-itu Aldo anu..."

"Dia ninggalin lo?" Chika menggeleng ribut.

"Gak kok tadi aku suruh dia buat pulang diluan soalnya tadi ada urusan." Jawab Chika bohong.

"Yaudah gue anter." Ucap Cristian menarik tangan Chika kearah motornya.

"Tapi...kak Cristian aku bisa pulang sendiri, aku_"

"Gue gak butuh penolakan lo." Ucap Cristian menghentikan langkahnya tepat disamping motor sport miliknya. Cristian mengambil helmnya lalu menghadap kearah Chika. Menatap gadis itu yang juga menatapnya dengan polos. Lucu, batinnya.

"Nih pake." Suruh Cristian menyodorkan helmnya didepan Chika.

"Hah" beo Chika.

Find LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang