Langit oranye khas senja perlahan mulai menghilangkan sinarnya, berubah menjadi malam penuh bintang bertaburan bak kertas hitam yang terlalu banyak diberi glitter oleh anak kecil saat membuat kartu ucapan ulang tahun untuk ibunya. Dhemiel pun menyalakan api yang mulai menari-nari di atas kayu ek kering yang dia temukan. Sinarnya menggantikan sinar Matahari yang menghilang digantikan kekasihnya, Bulan.
Ada yang sebuah cerita yang tak terlalu populer di kalangan masyarakat luas. Sebuah cerita tentang bagaimana Matahari membunuh dirinya agar Bulan yang dicintainya bisa hidup. Kisah cinta klasik namun dapat menyayat hati bagi orang yang memahaminya dengan baik.
Di dekat pohon ek, Syrennia dengan setia duduk di sebelah Dhemiel sembari membakar beberapa ikan danau yang dia dapat. Sementara Dhemiel sendiri menulis sesuatu di buku jurnalnya. Aletta sendiri masih tertidur cantik dengan mulut terbuka. Air liurnya menetes membasahi bulu Cerrus dan rambut putih cantiknya.
Rasanya Dhemiel ingin sekali mengabadikan wajah langka Aletta itu. Namun sayang, ia tidak mempunyai barang buatan manusia yang bisa menangkap gambarㅡkamera. Meskipun dia punya, Dhemiel tidak tahu cara menggunakannya. Dan kalau dia bisa, Aletta pasti dengan mudah menghancurkan kameranya sekali hantam seperti boneka nutcracker yang menghancurkan kulit biji ek.
Dhemiel menutup buku jurnalnya dan bersandar di pohon ek yang berada tepat di belakangnya. Syrennia yang sedaritadi mengubah ekornya menjadi kaki hanya fokus membakar ikan tangkapannya untuk menyenangkan Aletta karena kejadian perangkap sore tadi.
Hening.
Hanya suara kayu yang meletup-letup dibakar api dan dengkuran keras Aletta mengiringi kesunyian mereka.
Keadaan sunyi senyap itu terus berlanjut di antara mereka sampai Aletta terlonjak dengan pekikannya yang melengking, bahkan lebih melengking dari suara nyanyian siren jauh di samudra sana.
Dhemiel menutup telinganya. "Apa yang kau takutkan sampai menjerit seperti itu?" Tanyanya. Aletta menghentikan pekikannya dan menatap Dhemiel memelas.
"Aku bermimpi buruk."
Dhemiel menghela napas, "Tentang apa? Ceritakan saja, itu akan membuatmu lebih baik."
"Aku bermimpi, semua makanan di dunia ini hilang dan aku kelaparan. Bahkan semua makanan yang ada berlari menjauhiku," jelas Aletta.
Entah kenapa, Dhemiel menyesal telah mendengarkan mimpi bodoh si rakus Aletta. Dia memegang kepalanya yang tak pusing sedikit pun dan melempar sebuah ikan bakar ke gadis malaikat itu. Aletta dengan sigap menangkapnya dengan mulutnya bak anjing yang sedang bermain lempar tangkap. Dan mungkin Aletta bisa mengalahkan Cerrus kalau mereka berdua bermain lempar tangkap. Sebenarnya siapa yang anjing di sini?
Tiga buah ikan kembali dilempar Dhemiel yang mengarah ke masing-masing kepala Cerrus. "Dan yang itu untukmu, Cerrus."
Cerra, Cerres, dan Cerris pun memakan ikan di hadapannya sambil sesekali berusaha mengambil ikan milik saudara setubuhnya yang ujung-ujungnya masuk ke lambung yang sama. Syrennia pun bangkit dan melompat ke dalam air, kembali berenang dengan lincah dan melompat tinggi. Sirip ekor abu-abu kehijauannya melambai dengan anggun bagai bendera upacara yang dikibarkan setiap Senin pagi.
Aletta mendengus melihat aksi Syrennia. "Dasar ikan hias asal selokan Jepang tukang pamer," desisnya dan mengambil sebuah ikan lagi untuk kemudian dimakan secara brutal seakan duri ikan tersebut tak berefek apapun pada kerongkongannya. Padahal Aletta ingin sekali berteriak kesakitan saat sebuah duri tersangkut di anak tekaknya. Bayangkan betapa sakitnya itu.
Karena gengsinya yang terlalu besar, Aletta hanya bisa meminum banyak air sambil berusaha terlihat biasa di depan Dhemiel dan Syrennia. Padahal di mata Dhemiel, Aletta terlihat seperti tante-tante mabuk sedang meminum botol vodka kesepuluh yang dia beli lewat internet dan mendapat diskon sebanyak 100%.

KAMU SEDANG MEMBACA
SWITCHED
Fantasy(Revisi) Ada sebuah kebiasaan di antara para malaikat dan iblis yang tengah mengandung: mereka harus melahirkan anak mereka di Bumi serta meninggalkan anak mereka sebelum kembali menjemput bayi ringkih mereka yang tampak seperti manusia biasa. Sampa...