Switched 🍁 9

37 9 0
                                    

Urisha membanting guci antik mahal di tangannya, menyebabkan keributan baru di istananya meski ini masih pagi. Suaranya memekik tajam, mencaci maki pasukan jin di hadapannya.

"BAGAIMANA BISA KALIAN GAGAL, HAH?!" Bentaknya. Jin-jin di hadapannya hanya bisa menunduk. Membantah Urisha sedikit saja kepalamu yang jadi taruhan: menjadi hiasan baru di kamar Urisha. Kalau sedang kejam-kejamnya, Urisha akan mengirim kepala penggalan itu ke keluarga asal.

Urisha mendecih. "Panggilkan pasukan iblisku." Pasukan jin Urisha menghela napas lega dan berlari keluar. Pasukan iblisnya pun masuk.

"Tangkap dan bawa Aletta kemari!" Titahnya. Pasukan iblisnya dengan cepat melesat keluar istana. Tawa maniak Urisha kembali terdengar di seluruh penjuru istana.

"Akan kupastikan aku menangkapmu, Aletta...."

*****

Sinar lembut mentari pagi menerpa wajah Dhemiel yang tertidur dengan pulasnya. Burung-burung kecil mulai mengadakan orkestra kecil di pohon-pohon sambil sesekali melompat dan beterbangan ke sana kemari. Peri-peri air duduk di daun bunga teratai dan berbincang-bincang dengan peri pohon yang ada seakan mereka itu tetangga akrab. Dari bunga peony dan mawar, keluarlah beberapa peri bunga berwarna pastel. Peri itu ikut bergabung dengan peri-peri yang ada, meramaikan suasana pagi yang damai di kolam.

Peri-peri itu berhenti berbicara saat daun teratai yang mereka duduki berguncang kecil. Syrennia muncul dari dalam air dan menyapa peri-peri itu, memberikan kelegaan di hati peri yang menyangka gelombang tadi adalah monster. Syrennia pun melompat keluar air dan mendarat sempurna bagai ninja dengan kaki kecil nan panjangnya. Cerrus yang terbangun langsung bangkit dan bermain bersama Syrennia. Persabatan langka antara ikan koi selokan Jepang dan anjing kepala tiga Neraka.

Masalahnya adalah, Aletta tertidur di atas tubuh Cerrus yang kemudian bangkit untuk bermain bersama Syrennia. Mau tak mau, tubuh gadis malaikat itu menggelinding dan berhenti saat menabrak tubuh Dhemiel, membuat mereka tidur saling berhadapan. Sayap Dhemiel membungkus tubuhnya dan tubuh Aletta yang agak ringkih, berbeda saat terbangun. Lebih buruknya lagi, Cerrus maupun Syrennia tidak menyadari hal itu. Peri-peri bunga yang ada mengerumuni kedua makhluk yang masih tertidur itu, memperhatikan mereka seakan Dhemiel dan Aletta adalah Romeo dan Juliet abad ini.

Tanpa ada yang menyadari, Aletta yang tengah tertidur menyengkram kerah baju Dhemiel dan menyembunyikan wajahnya di dada bidang Dhemiel. Dan mengejutkannya, Dhemiel ikut melingkarkan tangannya di pinggang Aletta, memeluknya semakin erat. Momen yang langka untuk kedua makhluk yang sifatnya berbanding terbalik ini. Entah para peri yang berada di sekitar mereka menyihir tubuh Dhemiel dan Aletta agar berpelukan atau mereka sendiri yang melakukannya tanpa sadar. Hal ini masih menjadi misteri, menunggu untuk dipecahkan Syrennia ataupun Cerrus.

Tangan Dhemiel yang tak memeluk Aletta pun tanpa sadar diselipkan dibawah leher Aletta, menjadikannya bantal. Aletta sendiri mengeratkan genggamannya pada kerah kemeja Dhemiel. Posisi romantis yang bisa menyebabkan salah paham itu terus berlanjut sampai Syrennia tak sengaja menciptakan percikan air karena melompat sangat tinggi. Dhemiel yang sadar pun mengusap wajahnya yang basah dan membuka matanya.

"GYAAA! KALI INI APA YANG KAU LAKUKAN DI BALIK SAYAPKU?!" Pekikan Dhemiel menggema dengan melengking dan sangat nyaring untuk ukuran lelaki berusia 18 tahun yang masih menyukai Spongebob sebagai tontonan bangun dan sebelum tidur.

Kalau orang lain disuruh memberitahu apa nilai moral yang Spongebob berikan, mereka mungkin akan menjawab "tidak ada" atau "aku menontonnya hanya untuk menghibur diri". Tetapi Dhemiel berbeda. Dia akan menjawab dengan senyuman khas anak kecil yang sangat lebar seraya berkata, "Spongebob mengajarkanku untuk tetap tersenyum meski hari itu adalah hari terburukku".

SWITCHED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang