Bab ⁰⁹

5.5K 366 5
                                    

*
*
*

Di sisi lain, Xiao Cheng tengah berbahagia mendapatkan kabar dari anak buahnya, bahwa mereka sudah berhasil membunuh Xiao Zhan. Namun pada nyatanya itu hanya tipu daya Wang Yibo saja. Dia sengaja memberikan kesempatan hidup pada anak buah Xiao Cheng. Untuk melancarkan rencananya.

Wang Yibo tersenyum puas, menatap layar laptopnya yang menampakkan betapa bahagianya Xiao Cheng. Ah, kalian tau? Wang Yibo sudah memasang bom kapsul di dalam tubuh anak buah Xiao Cheng. Dan juga meminta mereka untuk menempelkan alat kamera penyadap di dalam ruangan pemuda jahanam tersebut.

Dan seperti saat ini, Wang Yibo bisa melihat setiap gerak-gerik Xiao Cheng.

"Ck! Ini baru awal permainan, Xiao Cheng. Masih ada drama lain yang akan kita mainkan." gumam Wang Yibo dalam hati.

"Zhu." panggilannya pada asisten pribadi.

"Iya, Tuan." Zhu Zan Jin menunduk hormat.

"Lakukan rencana berikutnya. Jangan ada jejak yang tersisa." Datar Wang Yibo.

"Baik, Tuan." Zhu Zan Jin merogoh saku jas yang ia kenakan. Mengambil ponsel pintarnya lalu menghubungi seseorang.

"Pergi ke hutan, jika kau menolak ... maka--- keluarga mu yang akan tuan Wang lenyapkan!" ancam Zhu Zan Jin, menghubungi para anak buah Xiao Cheng yang masih tersisa.

Tanpa banyak basa-basi semua anak buah Xiao Cheng pergi ke hutan, jauh dari keramaian kota.

Wang Yibo berseringai, memainkan remote kecil yang ada di tangan kanannya.

Clik!

Bomm!!

"Say goodbye pecundang ... hahaha!!" tawa Wang Yibo memenuhi isi ruangan pribadinya.

Yah! Wang Yibo bukan tipe orang yang berbaik hati mengampuni kesalahan orang lain. Dia memberikan kesempatan hidup pada anak buah Xiao Cheng hanya sekedar untuk alat semata. Dan sekarang mereka sudah tidak berguna untuk Wang Yibo, tidak salah bukan? Jika Wang Yibo menghancurkan tubuh mereka? Ah, sangat menyenangkan bermain dengan hama kecil seperti mereka. Siapa suruh berani mencoba mendekati kesayangan tuan Wang.

.
.

Xiao Zhan mencengkram genggaman tangannya. Menatap berita di layar TV besar yang ada di hadapannya. Di mana tuan Xiao dengan bangganya mengumumkan tentang pewaris sah perusahaan besar Xiao pada putra tirinya. Dan yang paling menyakitkan, pria itu tidak menganggap keberadaan Xiao Zhan. Dia mengatakan hanya memiliki satu putra.

"Brengsek!!!"

Crangg!!

Xiao Zhan melempar remote TV di tangan kanannya ke arah layar TV, hingga membuat layar benda itu hancur.

"Papa sudah menganggap diriku mati. Sebegitu menjijikkan kah diriku?" Kekeh miris Xiao Zhan, dengan berderai air mata. Anak mana yang tak hancur perasaannya, jika orang tua kandungnya sendiri menganggap dirinya mati. Dan justru memperlakukan orang lain bak anak kandungnya sendiri.

Di markas Wang Yibo.

"Tuan, ada hal buruk terjadi di perusahaan tuan Sean." adu Zhu Zan Jin. Memberikan iPad mahal yang ada di tangannya kepada sang atasan.

Wang Yibo dengan cekatan meraih benda tersebut dan melihat vidio yang menampilkan sang pujaan tengah mengamuk di dalam ruang pribadinya. Alis Wang Yibo mengkerut, nampak begitu khawatir.

"Zhu, handle semua pekerjaanku. Aku harus pergi." Buru-buru Wang Yibo berganti pakaian santai dan bergegas pergi menemui Xiao Zhan.

"Baik, Tuan. Serahkan semua padaku."

AGGRESSIVE  [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang