ini adalah cerita gabut dari saya, yang semuanya berasal dari imajinasi dan tidak ada sangkut pautnya pada kehidupan nyata.
Jika ada kesamaan dengan cerita lain, karena cerita ini terinspirasi dari beberapa cerita Abo yang saya baca.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*Visualisasi
Semua orang sekarang sedang berkumpul di kamar yang cukup besar dan dengan nuansa hitam. Kini pangeran Javen telah di baringkan di kasur kamarnya.
Lalu tidak butuh waktu berapa lama, Arteus datang dan memeriksa keadaan pangeran Javen.
Raja yang masih shock pun menghampiri pangeran Markus.
" Markus katakan apa yang terjadi pada adikmu?"
" Aku tidak tau ayah"
" Apa maksudmu?"
" Aku dan pangeran lainnya sedang menikmati makanan kami, lalu Beatrace datang dan mengajak Javen untuk bermain ketika dia hendak berdiri lalu dia terjatuh dan keadaanya seperti ini ayah, aku juga tidak mengerti."
Raja Jairus yang mendengarkan penjelasan anaknya, hanya memijit pelipisnya perlahan, sebenarnya apa yang terjadi pada putranya.
" Hiks kakak ibu , kakak kenapa hikss" Beatrace
" Tidak ada, kakakmu hanya sedang pingsan karena kecapean."
" Sagara, bawa adikmu ke kamar"
Sagara yang mendengar perintah ibunya hanya mengangguk dan menuntun Beatrace kekamar dan mereka meninggalkan kamar pangeran Javen.
Beberapa menit kemudian Arteus sudah selesai memeriksa keadaan pangeran Javen.
" Ini adalah racun" Arteus
" Racun?" Raja Jairus
" Iya, pangeran diracuni"
Semua orang yang berada di ruangan itu hanya bisa terkejut dan bertanya bagaimana bisa.
" Bagaimana bisa?" Raja Joan
" Sepertinya dia diracuni pada makanannya" Arteus
Raja yang mendengarnya semakin di buat geramm, lalu memerintahkan Gerald untuk bertindak.
" GERALD!"
" iya yang mulia"
" SELIDIKI SIAPA YANG MERACUNI PUTRAKU, DAN MASUKKAN SEMUA KOKI YANG MEMASAK HARI INI KE PENJARA,JANGAN BIARKAN MEREKA BEBAS SAMPAI ADA YANG MENGAKU TELAH MERACUNI PUTRAKU, SEGERA LAKSANAKAN GERALD." Ucap raja dengan marah
Gerald yang melihat amarah tuannya hanya bisa mengangguk dan berlalu pergi.
" Baik"
" Tidak ada banyak waktu yang mulia" ucap Arteus
" Racun ini memiliki penawar dan itu adalah air dari air terjun Alaska yang di jaga oleh para peri."
" Kita tidak memiliki banyak waktu yang mulia, waktunya hanya sampai matahari terbit."