Chapter 2

34 23 44
                                    


"Asena, lo tau gak dosen yang mau ngajar kita hari ini siapa?" Tanya achy antusias dan hanya di balas gelengan oleh Asena.

"Serius lo gak tau"

"Hmm, emangnya kenapa"

"Dengar dengar sih dosennya masih muda, namanya pak" Belum selesai Achy menyelesaikan ucapannya. Seorang pria memasuki kelas mereka, membuat semua yang ada di kelas terdiam sekaligus terpesona, lain halnya dengan Asena yang terkejut setengah mati melihat pria yang sudah lama tidak bertemu dengannya kini ada dihadapannya.

"Itu dia pak Ezra, dosen muda yang gue maksud Asena"

"Ganteng bangett" Ujar Achy merasa kagum.

Diliriknya Asena yang melamun, Achy melambaikan tangannya didepan wajah Asena.

"Asena"

"Na, lo dengerin gue gak sih"

"Lo kenapa sih na?" Bisik Achy membuyarkan lamunan Asena.

"Ha, gak gue gapapa" Balas Asena.

"Selamat siang, perkenalkan saya Ezra Ashven Gibson. Dosen baru yang akan mengajar matakuliah ini" Jelasnya kepada mahasiswa.

"Ada pertanyaan" Diliriknya semua mahasiswa didepannya, gerakan matanya berhenti pada satu mahasiswi yang sepertinya dikenalnya.

Mampuss!

Seketika Asena memalingkan wajah dan menutupinya dengan salah satu telapak tangannya. Bagaimana bisa laki-laki yang paling ia hindari di muka bumi kini muncul dihadapannya. Bukan tidak sengaja bertemu, tapi pria itu muncul sebagai dosen barunya.

"Umur pak Ezra berapa" Tanya mahasiswi yang duduk di pojokan.

"28. Ada pertanyaan lain kalau tidak ada mari kita mulai belajarnya" Balasnya tegas.

Mahasiswa yang ingin bertanya lagi mengurungkan niatnya mendengar jawaban tegas dari dosen baru mereka itu.

++++

"Sampai disini materi kita hari ini, jika ada yang ingin ditanyakan bisa lewat email yang sudah saya tuliskan di papan tadi"

"Baik pak" Sahut semua mahasiswa dalam kelas.

Tak ingin berlama-lama pak Ezra langsung membereskan barangnya lalu keluar dari kelas tanpa mengatakan apapun.

"Sumpah tu dosen ganteng tapi dingin banget" Gerutu Achy.

Asena yang masih tidak percaya bisa bertemu kembali dengan seseorang yang pernah hadir di masa lalunya, membuatnya tidak fokus dengan apa yang disampaikan pak Ezra.

"Na gue balik deluan ya, mau nganterin nyokap gue"

Asena hanya membalasnya dengan menunjukkan jempolnya. Terlihat kelas mulai kosong tinggalah Asena sendiri, ketika hendak keluar Asena mematung ditempatnya berdiri.

"Ehem" Dehemnya memecahkan keheningan.

"Apa kabar?" Lanjutnya.

"Baik pak" Asena yang nampak gugup menjawab asal.

Dilihatnya pak Ezra melihat-lihat tempat duduknya tadi seperti sedang mencari sesuatu.

"Ada yang bapak cari?" Tanya Asena ragu.

"Sepertinya saya melupakan sesuatu tapi tidak ada disini, saya lupa menaruhnya dimana" Ucapnya lalu meninggalkan Asena.

Asena mendegus kesal. Dasar pria aneh. Tanpa ambil pusing, Asena langsung berjalan menuju parkiran kampus.

Di lain sisi Ezra yang sudah mengotak atik isi ruangannya mecari sesuatu. Tangannya dari tadi tidak berhenti.

"Huh ketemu" Dipegangnya gantungan kunci yang sangat berharga baginya hingga ia masih menyimpannya sampai sekarang.




Balikan Paling Serius (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang