Seven.

2.3K 139 7
                                    

Julukan bajingan menjijikan saja belum pantas untukku. Gemini merenung sambil menatap Fourth yang terbaring telanjang, tertidur pulas berbantalkan lengannya. Obatnya mungkin sudah bereaksi, atau dia kelelahan gara-gara perbuatanmu dasar bajingan! Gemini mengutuk dirinya sendiri. Tega-teganya dia memuaskan nafsunya atas tubuh Fourth yang sedang sakit! Tapi kelembutan Fourth saat membisikkan kalimat "Tidak apa-apa." Benar-benar membuatnya lepas kendali.

Gemini menggertakkan giginya, dia tidak boleh lepas kendali lagi! Dengan lembut diletakkannya kepala Fourth di bantal, dan diselimutinya tubuh telanjang Fourth dengan selimut tebal. Saat itulah bel apartemennya berbunyi, Gemini mengernyit lalu meraih jubah tidurnya yang tersampir di kursi.

Ketika melihat dari lubang di atas pintu, dia melihat Dunk dan Joong berdiri disana, dengan enggan dia membuka pintu apartemennya dan berkacak pinggang di pintu yang terbuka.

"Kenapa kalian bisa datang berdua disini?" tanyanya curiga.

Dunk mengangkat alisnya. "Sungguh penyambutan tamu yang tidak sopan, kau kan yang meminta aku datang?"

Gemini menatap Dunk sekilas lalu menatap Joong yang sedang tersenyum.

"Dan kau? Kenapa kemari?" Joong hanya menunjukkan setumpuk berkas kepada Gemini. Sambil menarik napas panjang Gemini membuka pintu lebar-lebar dan mempersilahkan masuk.

"Silahkan masuk kalau begitu. Phi Joong, ijinkan aku berganti pakaian yang pantas sebelum melihat berkas-berkas itu, oh ya phi Dunk, Fourth masih tidur."

"Tidak hanya tidur kurasa." Dunk memandang penampilan Gemini yang acak-acakan dengan tatapan mencela.

Dan ketika Gemini tidak membantah melainkan hanya tersenyum kecut, matanya membelalak tidak percaya.

"Maksudmu... kau...?" Dunk kehilangan kata-kata. "Astaga Gemini, tidak kusangka kau menjadi maniak seks separah itu sampai tega-teganya meminta orang yang sedang sakit untuk melayanimu!" serunya blak-blakan. "Mana dia? Aku harus merekomendasikan dia dirawat di rumah sakit, bukannya disini, kalau disini bersamamu sepertinya dia bukannya sembuh malahan tambah parah!"

Joong tampak tidak peduli dengan pertengkaran dua orang di depannya, dia sibuk melihat-lihat ruangan apartemen itu. "Wah apartemen yang bagus... mungkin aku bisa beli satu disini." Gumamnya santai.

Gemini melotot ke arahnya, lalu dengan sebal melangkah ke kamar, Dunk mengikutinya. Fourth sedang tidur pulas saat Dunk mendekat ke arahnya, dan menyentuh dahinya.

"Panasnya seperti api, mungkin aku harus membawa sample darahnya ke lab untuk memastikan dia tidak terkena demam berdarah."

Dunk mengernyit menyadari Fourth telanjang di balik selimutnya. "Aku masih tidak habis pikir kau menidurinya pada saat seperti ini.. aku tak tahu dia siapamu Gem, setahuku kau masih berpacaran dengan artis manis itu dan sekarang tiba-tiba kau sudah tinggal serumah dengan karyawanmu sendiri."

"Tidak tinggal serumah, aku tinggal di rumahku sendiri, apartemen ini kubelikan untuknya."

Dunk mengangkat alisanya. "Oh ya? Kalau berapa malam kau di rumahnya sendiri dan berapa lama kau tidur disini?" dengan cekatan, Dunk memeriksa kondisi Fourth dan menyiapkan suntikan dari tas kerjanya untuk mengambil sample darah Fourth.

Sementara itu Gemini kehabisan kata-kata untuk menjawab pertanyaan Dunk.

"Kau benar phi." Gemini mengangkat bahu. "Sejak tidur bersamanya pertama kali, aku tidak pernah membiarkannya sendirian lagi tiap malam."

"Bagaimana ceritanya kalian bisa menjalin hubungan? Seingatku tingkat peluang pertemuan antara sang CEO dan staff biasa sangat kecil. Sebenarnya sampai sekarangpun aku masih bertanya-tanya Gem, phi Joong juga tidak mau menjelaskan apapun, kukira-"

A Romantic Story About Fourth | GeminiFourthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang