00.00 : Prolog

8.2K 69 132
                                    

“Ancala berdiri kokoh, meskipun sering diabaikan oleh anak manusia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Ancala berdiri kokoh, meskipun sering diabaikan oleh anak manusia.”

⚙︎

☁︎ 𝐇𝐀𝐏𝐏𝐘 𝐑𝐄𝐀𝐃𝐈𝐍𝐆 ☁︎

∘˙˙˚ 🏕

Minggu sore, di kamar yang super acak-acakan khas kamar cowok, aroma rokok yang sangat kuat dan irama music deep purple smoke under water sangat keras!

Genrifinadi Pamungkas, yang lebih dikenal sebagai Ge adalah mahasiswa semester satu yang memiliki hobby, climb up the mountain.

Ge, rebahan sambil melihat status orang-orang di facebook, terkadang dirinya comment status orang yang lucu-lucu juga.

Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka, Kai masuk lalu ikut rebahan di sebelah Ge!

"Ish, jorok lo! Pasti lo belum mandi dari pagi kan? Udah kamar kayak kapal pecah. Ampun Ge, lo jorok amat si!" omel Kai sambil menimpuk kepala Ge pakai bantal.

"Etdah, lo Kai! Lo pikir pala gue samsak apah? Maen timpuk ajah lo!" timpal Ge sambil melempar bantal yang tepat mengenai wajah cantiknya Kai.

"Buset! Ini muka woy, bukan papan target!" balas Kai sewot.

Namanya Khaiyala Puti Sabai Wasis, yang lebih akrab disapa Kai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namanya Khaiyala Puti Sabai Wasis, yang lebih akrab disapa Kai.

Kai, dan Abang kesayangannya Bang Jo adalah pendaki gunung sejati, dan Ge memang sudah sangat dekat sekali dengan mereka.

Dari sejak kecil mereka sudah bersahabat sangat dekat, selain rumah mereka yang memang bertetangga, Ge dan Kai selalu bersekolah di tempat yang sama walaupun tidak sekelas.

Bang Jo hanya terpaut tiga tahun saja dengan mereka, makanya Ge merasa punya Abang juga.

Plus bang Jo perhatian dan sangat sayang sekali dengan adik semata wayangnya Kai, yang auto Ge pun dapat perhatiannya juga!

•••

VOTE & COMMENT, BIAR AUTHOR SEMANGAT BUAT LANJUTIN CERITANYA!

BERTUKAR WAKTUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang