00.04 : Dersik

112 15 17
                                    

༺༻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

༺༻

Gunung-gunung memanggil dan aku harus pergi.

⚙︎

Akhirnya keputusan sudah final, dan mau tidak mau Jia da sama Ken harus ikut melanjutkan perjalanan demi keselamatan bersama!

Bang Jo di garda terdepan, Vey di tengah-tengah dipapah oleh Jia dan Kai, sementara Ge sama Ken dipaling belakang untuk berjaga-jaga.

Kondisi sudah sangat malam sekali, di mana mereka semua benar-benar kesusahan untuk mencari arah jalan.

Ge, melihat jam tangannya yang ternyata sudah jam satu malam!

Ge bertanya pada Ken. "Perasaan, kok nggak ada pendaki lain yang muncak, ya? Tadi, pas di basecamp kayaknya banyak yang mau muncak deh?" tanya Ge penasaran.

"Emangnya, dari tadi lo nggak liat pendaki lewat atau berpapasan di jalur, ya? Gue tadi denger langkah orang banyak kok! Ngelintas dan ngelewati tenda, ada yang ngobrol juga. Bahkan, ada yang ngomong permisi Bang numpang lewat! Gue seneng, gue pikir kita bisa minta bantuan tentang Vey tadi sama mereka!" gerutu Ken.

Ge shock sekali dan tidak bisa berkata-kata setelah mendengar gerutuan Ken barusan.

Ken, kemudian melanjutkan gerutuan-nya.

"Gue buru-buru keluar tenda, tapi di luar gelap dan sepi banget, Ge! Nggak ada satu pun orang lewat, gue bingung sendiri apa iya gue mulai halu, ya? Tapi jelas banget kok, Jia juga denger. Bahkan kayak ada pantulan sinar dari senter gitu, Ge!" lanjut Ken yang masih bergerutu.

Selama Ge dan Ken tengah serius berbicara sambil berjalan malam itu, Ge tiba-tiba tersadar dan melihat di sekelilingnya tidak ada siapa-siapa kecuali dirinya, dan Ken!

Ge dan Ken panik sekali, mereka sangat ketakutan! Mereka berteriak-teriak memanggil teman-teman yang lainnya, tapi tidak ada sautan suara sama sekali!

"Kai! Bang Jo!" teriak Ken sangat ketakutan.

"Kai, lo dimana! Temen-temen, kalian dimana!" Ge terus saja berteriak memanggil teman-temannya.

"Bang Jo, Jia, Kai! Dimana kalian!" Ken sudah sangat putus asa malam itu.

Mereka berdua terpaksa berlarian sana-sini, sambil berteriak-teriak memanggil teman-temannya lagi!

Tiba-tiba, disaat mereka tengah berlari Ge dan Ken terperosok kebawah jurang yang tidak terlalu curam.

"Brugh!"

"A-argh!"

Ge pingsan dan terbangun karena Ken yang memanggil-manggil Ge untuk segera bangun.

Setelah Ge terbangun, tanpa basa-basi lagi mereka berdua langsung berjalan lurus ke depan.

Posisinya, Ken berjalan di depan Ge.

BERTUKAR WAKTUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang