apprentice

2.2K 104 8
                                    

"selamat mulai hari ini kau telah resmi di angkat menjadi bagian dari kepolisian negara Korea Selatan," ucap seorang pria berumur yang memiliki postur tubuh yang terlihat gagah.

Pria itu memasangkan lencana silver dan memberi salam hormat pada lawan bicaranya yang seorang gadis 18 tahun tersebut. Ia tersenyum bangga saat melihat gadis itu membalasnya dan menunduk memberi tanda terimakasih.

"Ingat, kau sudah resmi bergabung. Maka jika perintah setiap misi kau di terjunkan, kau wajib menerimanya. Sumpah semalam telah kau ucapkan sebagai pengabdian negara," lanjutnya dan langsung di balas gadis tersebut dengan tegas.

"Siap pak!," jawabnya lantang. Pria tersebut terkekeh lalu mengusap kasar rambut gadis tersebut.

"Pertahankan itu ... Jisoo," ucapnya sebelum akhirnya berpamitan pergi dari sana karena urusan terkait atasan di kota lain.

Jisoo yang melihat pria yang telah menjadi gurunya selama 5 tahun tersebut tersenyum melihat kepergian nya, dalam hati ia berucap rasa syukur atas kerja keras gurunya itu telah mendidiknya hingga ia kini berhasil menggapai cita-cita yang ia impikan sejak dulu. Menjadi polisi.

Bugh!!

Seseorang memukul bahu kirinya cukup keras hingga ia hampir terjerembab namun untungnya tubuh kecilnya dapat menahan kekuatan tersebut. Ia menoleh tajam menatap pelaku tersebut, dan terlihatlah sosok gadis berambut cokelat yang menatapnya dengan tatapan jahil.

"Widihh sudah resmi masuk jadi polisi nihh. Ya ... walau cuma di tingkatkan bagian paling bawah sih," ucap Lisa sambil menatapnya dengan tatapan jahil.

Jisoo memutar matanya malas, "lebih baik memulai dari tingkatan paling awal hingga nanti merangkak naik menjadi jendral," balasnya.

Lisa yang mendengar ucapan Jisoo tertawa, ia kemudian melipat lengan bajunya dan menampilkan ototnya yang cukup besar sebagai perempuan, kemudian berkata,"Minimal kau memiliki ini sebelum naik pangkat."

Ia kemudian mencolek lengan Jisoo yang jelas tidak ada dan menatap postur tubuh Jisoo yang kecil, Jisoo yang sadar tatapan membandingkan temannya itu lantas mencubit pinggangnya hingga gadis berambut cokelat itu kesakitan.

"Aw! Aw! Aw! Hei itu sakit!," Lisa menarik tubuhnya menjauh dari Jisoo kemudian menatapnya kesal.

"Badan kekar hebat tapi di cubit letoy," ucap Jisoo terkekeh.

Lisa menatapnya kesal, ia melipat tangan lalu membuang wajah sembari mendumel, "mana ada musuh yang menyerang dengan mencubit bodoh."

Jisoo tertawa kencang, diikuti dengan Lisa yang ikut tertawa dengan candaan mereka.

"Hey Jisoo!," tiba-tiba seorang gadis yang cukup lebih tua dari mereka menghampiri mereka berdua.

Gadis yang berumur 3 tahun lebih tua darinya itu tersenyum lantaran Jisoo menoleh dan memanggilnya dengan penuh senyuman.

"Rose!!!," sahut Jisoo riang dan langsung memeluknya.

Rose membalasnya erat lalu mengecup pucuk kepala gadis mungil tersebut. Cukup lama mereka berpelukan hingga akhirnya melepaskan pelukannya setelah Lisa berdehem memberi kode bahwa ia menjadi "nyamuk".

"Kenapa kau ada di pangkalan sini?," tanya Jisoo penasaran setelah melepaskan pelukan nya.

"Aku ada urusan bisnis keuangan terkait pembiayaan fasilitas di tempat ini. Sekalian aku ingin bertemu denganmu," ucap Rose sambil menatap Lisa dan Jisoo bergantian.

Mereka berdua hanya ber-oh ria saja, sebelum akhirnya seorang pria menghampiri mereka semua. Ia kemudian membisikkan sesuatu pada Rose sebelum akhirnya Rose mengangguk paham dan pria itu pergi.

"Aku harus secepatnya mengikuti rapat antar investor. Aku pamit dulu ya. Jagain dia Lisa, awas saja lecet sedikit. Mati kau," Rose berpamitan dengan senyuman pada Jisoo kemudian berganti tajam menatap Lisa sebelum akhirnya berlalu dari situ.

Lisa berdecih lalu menjawab," cih namanya polisi ya harus rela lecet lah. Jangankan lecet, mati aja bisa jadi pilihan."

Ucapan Lisa membuat Jisoo terkekeh mendengarnya. Mereka kemudian melanjutkan percakapan riang seputar keseharian dan anime.

Drtttt!!!

Drtttt!!!

Beberapa menit mereka berkata seperti itu, ponsel Jisoo bergetar menampilkan pesan di layar pipih tersebut. Jisoo yang mendapatkan pesan langsung tersenyum girang dan lari menuju pintu keluar. Meninggalkan Lisa yang belum selesai bercerita dan masih tidak sadar kepergian temannya itu.

Di parkiran, terdapat seorang wanita berusia 5 tahun lebih tua darinya yang bersandar di mobil Lamborghini sambil mengotak menatapnya. Jisoo berlari menghampirinya, wanita itu lantas mendekati Jisoo. Ia menarik pinggang ramping gadis itu dan ...

Cup

Wanita itu mengecup bibir Jisoo. Jisoo menunduk tersipu malu di buatnya. "Ish jangan di sini doang Irene," sahut Jisoo sembari menunduk malu.

Irene terkekeh, ia tak mempedulikan soal itu. Wanita itu semakin gencar mengecup pelan semua wajah Jisoo hingga gadis itu sepenuhnya menjadi merah tomat.

"Makin lucu tau ga kalau kamu kayak gitu," ucap Irene sembari tersenyum. Ia mencubit pelan pipi gembul Jisoo dan kembali memeluknya erat.

"Selamat datang sayang," suara rindu Irene penuh kerinduan terdengar di sela pelukannya.

Jisoo memeluknya erat kemudian membalas ucapan Irene, "tada Ima. Irene."











TBC......

OBEY ME PUPPY (OMP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang